Meninggal saat melahirkan, Aminah seharusnya masuk RS sejak Rabu
Merdeka.com - Siti Aminah, ibu hamil sembilan bulan mendadak kontraksi. Dibantu tetangganya, Aminah dilarikan ke Puskesmas Ciracas menggunakan angkot.
Namun, pihak puskesmas tak bisa menangani hingga dirujuk ke RS Pasar Rebo, Jakarta Timur, menggunakan ambulans. Peristiwa itu terjadi Kamis (21/7) kemarin.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Koesmedi Priharto, mengungkapkan, seharusnya si ibu melahirkan satu hari sebelum kejadian. Namun ditunda oleh sang suami.
-
Siapa yang merawat kakek tersebut? Tan berjanji untuk memberikan flatnya kepada mereka sebagai imbalan atas perawatan dan persahabatan mereka. Permintaannya termasuk agar Gu dan keluarganya sering meneleponnya, mengunjunginya seminggu sekali, membelikannya pakaian dan bahan makanan, dan menjaganya saat dia sakit.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Apa yang membuat emak-emak kaget? Setelah itu, saat ia ingin duduk di depan warga, AKBP Condro tiba-tiba membuat kaget para emak-emak yang duduk. Bukannya menempatkan diri pada kursi yang telah disediakan, perwira Polri tersebut malah menjatuhkan diri dengan tidak menjatuhkan badannya dengan tepat.
"Sebenarnya satu hari sebelumnya sudah harus ke rumah sakit untuk melahirkan, tapi karena bapaknya mau kerja malam itu, maka ditahan besok pagi aja, gitu," kata Koesmedi di Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Jumat (22/7).
Keesokan paginya, jelas dia, bertepatan dengan hari kejadian, Aminah merasakan sakit di perutnya. Sehingga oleh tetangganya diantar RS Pasar Rebo menggunakan angkot.
"Yang ditolong di angkot itu salah, enggak ada yang ditolong di angkot. Dia sampai ke RS Pasar Rebo, ditolong sampai ke ruang dan semuanya," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Aminah (28) dan bayi dalam kandungannya tak bisa diselamatkan. Aminah yang hendak melahirkan dibawa ke Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur, dengan menggunakan angkot 03. Kepala Puskesmas Ciracas dr. Winarto menceritakan peristiwa tersebut.
"Datang ke puskesmas kita diantar angkot dan langsung ditangani petugas kita, ada dokter dan bidan yang menangani," ujar Winarto kepada merdeka.com, Jumat (22/7).
Saat itu Aminah masih sadar namun dalam kondisi lemas. Hasil pemeriksaan, tekanan darah 140/90 mmHg, Nadi 82 kali per menit dan denyut jantung janin 138 kali per menit teratur. "Kami langsung menangani dengan memberikan infus dan oksigen," ucapnya.
Karena kondisi pasien sangat lemas dan tak memungkinkan ditangani di puskesmas, Aminah langsung dipindahkan ke dalam ambulans untuk dirujuk ke RSUD Pasar Rebo. Sepanjang perjalanan sampai ke RSUD Pasar Rebo, Aminah didampingi bidan dari puskesmas Ciracas. Sesampainya di RSUD Pasar Rebo, Aminah langsung dilarikan ke ruang PK.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian bermula saat istri MR sedang hamil tua mengalami konstraksi pada 14 September 2024. MR membawa istri ke sebuah klinik di kawasan Cilincing, Jakarta
Baca SelengkapnyaHasanah yang sebelumnya penyuluh agama non-ASN KUA Kecamatan Bantimurung.
Baca SelengkapnyaBalita berjenis kelamin perempuan berusia 3 dan balita 4 tahun laki-laki itu saat ini dititipkan di rumah singgah.
Baca Selengkapnya