Menyusup masuk Balai Kota, 3 mahasiswa dipaksa keluar polisi
Merdeka.com - Unjuk rasa dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia di Balai Kota, Jakarta diwarnai kericuhan. Peristiwa ini terjadi saat 3 orang mahasiswa memaksa masuk ke dalam kantor Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk meminta adanya audiensi.
Sejak awal, mereka menuntut agar Ahok, sapaan Basuki, untuk menghentikan reklamasi Teluk Jakarta hingga jelas peruntukannya untuk kepentingan rakyat. Selain itu, mereka juga menuntut Ahok untuk turun ke lokasi penggusuran Pasar Ikan dan meminta maaf kepada warga.
Wakapolsek Gambir, Kompol M Nababan mengatakan 3 mahasiswa ini keluar dari barisan massa aksi dengan berpura-pura ingin salat. Namun yang terlihat ketiganya malah duduk di bangku yang ada di pendopo, Balai Kota.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa tuntutan utama aksi demo? Reza Rahadian ikut turun ke jalan dan berorasi di depan gedung DPR RI untuk menolak RUU Pilkada dan mendukung putusan Mahkamah Konstitusi.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Kenapa warga demo jalan rusak? 'Ke mana uang pajak kami? Ke mana uang pajak kami? Bertahun-tahun kami merasakan jalan rusak yang seperti ini,' seru sang orator dalam sebuah video yang diunggah lewat Instagram @merapi_uncover.
Awalnya, pamdal mengira 3 mahasiswa ini adalah warga biasa karena tidak mengenakan almamater. Namun, ternyata ketiganya justru tengah menunggu Ahok agar bisa beraudiensi.
"Mereka izinnya mau saolat, aku juga lagi keluar, tapi tiba-tiba mereka sudah ke pendopo (Balai Kota). Tiga orang, mereka memaksakan kehendak untuk ketemu Ahok minta audiensi soal reklamasi dan penggusuran," kata Nababan di lokasi, Rabu (20/4).
Karena ulahnya, ketiga mahasiswa ini dipaksa keluar oleh polisi. Adu mulut antara mahasiswa dan polisi pun tak terhindarkan saat ketiganya enggan ditarik keluar Balai Kota. Mereka terus berteriak-teriak, saat polisi dan pamdal Balai Kota memintanya keluar.
Ichsan, mahasiswa yang menyusup masuk itu mengatakan aksinya itu adalah bentuk kekecewaannya karena Ahok tak mau menemui mereka. Selain itu, dia mengaku surat permohonan yang diajukan sejak Jumat minggu lalu juga tak kunjung ditindak lanjuti.
"Hari Jumat kita sudah datang ke Balai Kota, saya datang kemari, minta audiensi. Tapi apa? Kita tidak bisa ketemu. Kita tadi hanya ingin menunggu tapi kita malah diseret-seret seperti layaknya hewan," tegas Ichsan. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaKedua mahasiswa berteriak, "Banten gagal, Pj Gubernur Banten gagal menata reformasi birokrasi."
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa tiba-tiba menggeruduk gedung DPR, Jumat (17/5) sore.
Baca SelengkapnyaSetelah merobohkan pintu pagar Gerbang Pancasila, pendemo berkumpul dengan penjagaan ketat dari pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaKorban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaRatusan mahasiswa ini menyuarakan penolakan terhadap revisi Undang-Undang Pilkada.
Baca SelengkapnyaPara pelajar dan mahasiswa tersebut masih menjalani pemeriksaan di Polrestabes Semarang hingga malam hari.
Baca SelengkapnyaMahasiswa di Bali Tuntut Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari Mundur
Baca SelengkapnyaPolisi dan mahasiswa saling halau. Mahasiswa yang mundur ke depan kampung Universitas Diponegoro menghalau polisi kembali ke Gedung DPRD Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya