Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Meramal nasib lewat garis tangan di Kota Tua, bayar seikhlasnya

Meramal nasib lewat garis tangan di Kota Tua, bayar seikhlasnya ilustrasi meramal. ©www.entertainment-bayarea.com

Merdeka.com - Seni membaca atau meramal gurat nasib melalui garis tangan mungkin sudah bukan hal yang baru lagi. Tapi bagaimana jika hal ini bisa kita lakukan di pinggir jalan dengan memberi imbalan seikhlasnya? Ya kita bisa mencobanya di Kawasan Kota Tua, Jakarta dengan para anggota Komunitas Para Psikolog Kota Tua (KPPKT).

Menurut salah satu anggota KPPKT, Darin Suhendar, komunitas ini sudah didirikan sejak lama.

"Kami sudah disini sejak tahun 1996, dulu kami biasanya ada di depan kantor pos. Tapi sejak tahun 2002 kami pindah ke lorong Mandiri," ujar Darin di kawasan Kota Tua, Jakarta, Minggu (23/10).

Kini anggota KPPKT ini sudah semakin bertambah. Bahkan, terdiri dari beragam suku dan daerah asal.

"Awalnya cuma tiga orang, sekarang ada 12 orang. Ada yang dari Jawa, Sunda, Banten dan Bali," jelasnya.

Mereka mulai membuka praktik membaca garis tangan dan kartu ogan dari pagi sampai malam.

"Kami membuka praktik di sini dari jam sembilan sampai jam sepuluh malam, karena sejak dua bulan terakhir ini semua aktivitas di Kota Tua dibatasi cuma sampai jam 10 malam gak 24 jam kayak dulu lagi," ujarnya.

Dengan semakin majunya zaman, peminat membaca nasib melalui garis tangan semakin menurun. Mereka sudah cenderung tidak mempercayai hal-hal yang bersifat ramalan. Hal itu membuat penghasilan para pembaca garis tangan menjadi menurun.

"Sehari paling cuma dapat Rp 60.000 kalau weekend pernah dapat Rp 120.000. Enggak dapat uang sama sekali pun kami pernah," ujar Darmin diamini oleh teman-temannya.

Darmin menegaskan, yang dia dan teman-temannya lakukan hanya sekedar seni saja. "Ya kami biasanya hanya sekedar memberi saran dan nasihat saja, percaya boleh tapi tetap yang utama itu keyakinan dan kepercayaan pada Tuhan," pungkasnya. (mdk/rnd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jangan Sembarangan, Ini Bahaya Tukar Uang Baru di Pinggir Jalan
Jangan Sembarangan, Ini Bahaya Tukar Uang Baru di Pinggir Jalan

Melakukan penukaran uang dipinggir jalan berisiko merugikan masyarakat atas potensi peredaran uang palsu.

Baca Selengkapnya
Cerita Badut Jalanan Bertahan Hidup di Jalanan Kota Serang, Jatuh Bangun Cari Nafkah di Tengah Larangan Pemerintah
Cerita Badut Jalanan Bertahan Hidup di Jalanan Kota Serang, Jatuh Bangun Cari Nafkah di Tengah Larangan Pemerintah

Lelahnya fisik seolah hilang, setelah hasil mengamen mereka belanjakan untuk makan.

Baca Selengkapnya
Tebar Uang Lembaran Rp100 Ribuan, Pria Telanjang Dada Ini Tantang Siapa yang Paling Kaya 'Di atas Langit Masih Ada Langit'
Tebar Uang Lembaran Rp100 Ribuan, Pria Telanjang Dada Ini Tantang Siapa yang Paling Kaya 'Di atas Langit Masih Ada Langit'

Aksi seorang pria telanjang dada memamerkan uang pecahan Rp100 ribuan di tengah jalan. Bak penuh rasa percaya diri, ia menantang siapapun yang merasa kaya.

Baca Selengkapnya
Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya
Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya

Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli.

Baca Selengkapnya
Uniknya Marosok, Cara Tawar-menawar Orang Minang saat Membeli Hewan Ternak
Uniknya Marosok, Cara Tawar-menawar Orang Minang saat Membeli Hewan Ternak

Pada sistem jual beli hewan ternak orang Minang cukup unik karena tradisi ini sering kali membuat orang yang menyaksikan menjadi penasaran.

Baca Selengkapnya