Meski dicopot sebagai wali kota, Syamsuddin tetap senyum salami Ahok
Merdeka.com - Syamsuddin Noor, telah dicopot Ahok dari jabatannya sebagai mantan wali kota Jakarta Selatan. Meski tak lagi memegang jabatan strategis, Syamsuddin terlihat dalam acara pengarahan gubernur pada para petugas pendamping jemaah haji DKI Jakarta di Balai Kota, Kamis (13/8).
Rupanya, keberadaan Syamsuddin yang kini menjadi staf Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah itu, karena dirinya masuk dalam anggota Tim Pemandu Haji Daerah (TPHD) embarkasi Jakarta tahun 2015. Dengan mimik tenang, Syamsuddin bahkan terlihat bersalaman dengan Ahok selepas acara tersebut.
Selain Syamsuddin, sejumlah pejabat DKI serta pegawai negeri sipil (PNS) yang juga menjadi anggota TPHD, juga terlihat hadir dalam acara tersebut. Beberapa di antaranya adalah Asisten Sekda Bidang Pemerintahan, Fatahillah, dan Kepala Biro Pendidikan Mental dan Spiritual (Dikmental) DKI, Ahmad Gozali.
-
Kenapa Ahok memegang Yosafat? Ahok lalu memegang Yosafat agar tidak ikut meniup lilin ulang tahun adiknya.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Sudirman Said memuji sikap AHY? Dia mengatakan sikap yang ditunjukkan AHY patut untuk diapresiasi karena bagian dari kematangan berpolitik dari putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono tersebut, dalam menghadapi suasana yang tidak mudah ini.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Kenapa Sutiyoso mundur dari jabatan Komisaris? Selamat bergabung Bang Yos bersama kami relawan Anies Baswedan. Jabatan menjadi tak penting ketika perjuangan memanggil,' kata Geisz dalam akun X (dulu Twitter).
Kemudian, ada juga dua anggota DPRD yang menjadi anggota TPHD, yakni Tubagus Arif dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) serta Bimo Hastoro dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Tim ini pun diketuai langsung oleh Sekda DKI, Saefullah, yang menjabat Ketua Kafilah Pemandu Haji Daerah.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Biro Dikmental DKI Ahmad Gozali mengungkapkan, anggaran yang dialokasikan untuk memberangkatkan para petugas haji ini sebesar Rp 4 miliar. Dirinya juga menjelaskan, ada seleksi bagi para PNS yang ingin menjadi anggota TPHD, maupun Tim Kesehatan Haji Daerah (TKHD).
"Nantinya uang ini untuk membiayai biaya hidup petugas haji selama 38 hari, membuka posko, transportasi 13 pemondokan di sana, dan biaya lainnya," ujar Gozali.
Diketahui, dengan mengacu pada Keputusan Menteri Agama Nomor 32/2015, total jumlah kuota haji 2015 bagi Provinsi DKI Jakarta berjumlah 5.668 orang, dalam 13 kloter. Nantinya, mereka akan diberangkatkan melalui embarkasi Jakarta di kawasan Pondok Gede, Jakarta Timur, pada 21 Agustus 2015 hingga akhir masa pemulangannya pada 12 Oktober 2015.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin ditanya soal cerita awal pemeecatannya oleh Gus Dur dari PKB
Baca SelengkapnyaCak Imin lantas berkelakar kalau ingin menjadi calon presiden harus dipecat dahulu.
Baca SelengkapnyaAhok divonis dua tahun penjara dalam kasus penistaan agama pada 9 Mei 2017.
Baca SelengkapnyaSaking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya.
Baca SelengkapnyaAhok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSBY mengatakan seluruh kader Demokrat wajib bersyukur dikhianati NasDem dan Anies.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku masih bersukur. Meskipun, ditelikung oleh Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaSudirman Said Ungkap Fakta Anies Baswedan Tinggalkan AHY
Baca SelengkapnyaMenurut, Sudirman apa yang terjadi saat ini bukan pengkhianatan. Tetapi, komitmen bekerjasama yang belum bertemu momentumnya.
Baca SelengkapnyaGibran menganggap kritikan dari Ahok merupakan hal yang biasa.
Baca SelengkapnyaPDIP Tak Arahkan Ahok untuk Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Baca SelengkapnyaAhok Berniat Mundur dari Pertamina sejak Lama, Ingin Fokus Kampanyekan Ganjar-Mahfud di Jakarta
Baca Selengkapnya