Misteri pembunuh bocah dalam kardus mulai menemukan titik terang
Merdeka.com - Penyelidikan kasus pembunuhan terhadap PNF (9) alias Neng sudah berjalan hampir sepekan. Meski sudah meminta keterangan keluarga dan memeriksa beberapa saksi, polisi belum juga menetapkan tersangka.
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengakui penyelidikan kasus pembunuhan ini butuh kerja keras. Pihaknya masih kesulitan memecahkan kasus ini.
"Kesulitan yang utama adalah mencari alat bukti terutama DNA. Yang kedua ini kan lokasinya relatif cukup banyak masyarakat di sana. Puluhan ribu masyarakat yang ada di sekitar itu. Kita mau men-zoom-in mencari orang yang tepat. Ini kan harus hati-hati," ujar Tito.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Bagaimana korban terjebak ke dalam budak seks? Korban yang baru lulus SMK tidak berpikir panjang untuk menemui pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan untuk mengelola kafe di Kota Solo. Ternyata ini hanya modus pelaku. Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Khrisna Murti menuturkan, pihaknya tak bisa menangkap pelaku jika tak mempunyai alat bukti yang cukup. Pihaknya juga akan melakukan pengecekan ulang terhadap DNA yang ditemukan di dalam kaos kaki milik korban, apabila hasil Puslabfor menuju saksi yang diperiksa.
"Kami punya cara lain. Tapi kami tidak punya kewenangan penangkapan tanpa alat bukti cukup. Namun bukan berarti orang tersebut nanti jadi tersangka. Kami akan konfirmasi ulang sampel tersebut," kata dia.
Penyelidikan bersifat induktif mulai dari olah TKP, penelusuran 18 CCTV, dianalisa menggunakan data forensik yang merupakan cara penyidikan yang sudah diakui secara internasional, menemukan sidik jari dan DNA. Hasil Puslabfor ditemukan bekas sperma di dalam tubuh korban PNF. Ini menjadi bukti bocah Neng korban kekerasan seksual.
"Dari cairan ini artinya betul terjadi perkosaan. Ada sperma yang diperbesar 5.000 kali. Motifnya paedofilia dan dia ini predator. Kaos kaki bukan sperma, DNA bisa dari keringat," ujar dia.
Dia menambahkan, pihaknya sudah memeriksa saksi-saksi untuk mencocokkan sperma. Pihaknya juga mengambil DNA kepada saksi-saksi yang telah diperiksa. Ada titik terang yang ditemukan. Dari DNA saksi yang ada di dalam kaos kaki korban, dipastikan pelaku mengidap kelainan seksual yakni paedofil.
"Salah satu ciri paedofil, pernah jadi korban, tinggal sendiri, dekat dengan anak, rasa seksualitas yang menyimpang. Orang yang seperti ini kita profiling," tegasnya.
Merdeka.com merangkum titik terang pelaku pembunuh Neng dari hasil penyelidikan polisi. Berikut paparannya.
Tes DNA empat orang
Pihak Kepolisian makin gencar mencari pelaku pembunuhan Neng (9), bocah yang ditemukan tewas di dalam kardus. Salah satu yang dilakukan adalah tes DNA terhadap pria yang berstatus jomblo.
"Jadi ada empat orang, Agus (42), Asmuni (Pelor), dan Roni (42), Roso (33). Keempatnya dibawa ke Polsek Kalideres, Selasa (6/10/2015) malam. Kemudian Polisi mengambil air liur (swap mukosa) untuk dilakukan uji DNA-nya," ujar Ahyar, di samping rumah duka, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (7/10).
Terpisah, Kepala Bidang Kedokteran dan Forensik Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Musyafak, membenarkan bahwa pihaknya memang mengambil sampel DNA dari empat orang pada Selasa (6/10). Dirinya mengatakan guna melakukan pencocokan atas yang ditemukan pada tubuh korban.
"Sampel DNA itu nantinya akan dicocokkan dengan DNA air mani yang ditemukan di tubuh korban. Apabila cocok, maka bisa kemungkinan diduga kuat itu pelakunya," kata Musyafak ketika dikonfirmasi, Rabu (7/10).
Kapolda curigai 3 orang
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan penyidik telah mengantongi tiga nama yang dicurigai terlibat kasus pembunuhan bocah PNF (9) di Kalideres. Ketiga orang tersebut warga sekitar tempat tinggal Neng dan masih berstatus sebagai saksi kasus pembunuhan ini.
"Beberapa saksi yang dicurigai lebih kurang ada tiga orang ya, warga sekitar. Sedang kita dalami," Tito, Kamis (8/10).
Namun Tito enggan membeberkan nama atau pun inisial ke tiga orang tersebut yang tempat tinggalnya berdekatan dengan rumah korban. Akan tetapi, dia berjanji pihaknya terus mengembangkan keterangan dari ketiga orang tersebut.
"Tim sedang bekerja keras, kemudian untuk yang di lapangan masih tetap beberapa orang yang sudah kita petakan, masih kita dalami," kata Tito.
Pelaku saling kenal
Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Khrisna Murti mengatakan, korban pembunuhan PNF (9) pernah mengalami tindakan kekerasan seksual lebih dari sekali. Hal itu berdasarkan hasil keterangan dokter forensik polisi yang mengindentifikasi tubuh korban.
"Terindikasi kuat bahwa korban bukan sekali ini menjadi korban pelecehan, bahwa korban sudah lebih dari sekali ada dugaan kuat. Artinya apa? korban dan pelaku saling kenal dan bukan orang jauh. Dan ini mengerucut penyelidikan lebih intensif lagi mencari siapa orang tersebut," kata Khrisna saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (8/10).
Kendati demikian, kata dia, pihaknya terus menelusuri pelaku kasus pembunuhan ini. Selain itu, ada hasil penyelidikan polisi yang tak bisa diberitahukan kepada para awak media.
"Kami belum bisa mendapatkan nama (pelaku) dan mohon pengertian karena ada info penyelidikan tidak bisa dibuka ke publik," kata dia.
Satu orang berpeluang jadi tersangka
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya terus mengungkap pelaku kasus pembunuhan bocah PNF (9). Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Khrisna Murti mengatakan pihaknya telah menemukan DNA pelaku di dalam kaos kaki milik korban.
"Ada satu barang milik korban dan sudah dikonfirmasi ibu korban, di dalam barang itu ada DNA, barang itu adalah kaos kaki korban. Ini satu-satunya kaos kaki korban dan kadang bergantian dengan kakak korban," kata Khrisna saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (8/10).
Hasil Puslabfor, kata dia, belum menggambarkan peristiwa pidananya dan belum ketahuan lokasi dan waktu kejadian perkara. Saat ini, pihaknya dibantu oleh Mabes Polri untuk menelusuri lokasi.
"Satu saksi jadi potensial suspect. Kami juga melakukan upaya yang sangat keras dalam rangka mencari siapa tersangka, sehingga dapat ditetapkan orang tersebut sebagai tersangka dengan bukti yang akurat," kata dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pembunuhan bocah perempuan berinisial GH (9) ini terungkap berawal dari orang tua korban yang melaporkan kehilangan anaknya ke Polres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaMengejutkan, Pembunuh Bocah Perempuan dalam Karung di Bekasi Simpan Alat Dukun dan Foto Anak-Anak
Baca SelengkapnyaPelaku menyangkal benda-benda klenik tersebut miliknya
Baca SelengkapnyaPolisi mengerahkan anjing pelacak saat melakukan pengecekan TKP yang ke 5.
Baca Selengkapnya“Iya rencana kita periksa kejiwaanya,” kata Kapolres Penajam Paser Utara (PPU), AKBP Supriyanto
Baca SelengkapnyaDari hasil penyelidikan dan penyidikan, polisi menemukan dua motif pada kasus dengan pelaku berinisial DS (61) ini.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menemukan ada unsur pembunuhan berencana pada kasus pencabulan dan pembunuhan seorang bocah perempuan terbungkus karung di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPembunuh bocah perempuan terbungkus karung di lubang sedalam 2,5 meter dimunculkan ke publik.
Baca SelengkapnyaKorban dicabuli sebanyak dua kali oleh pelaku berinisial DS (61)
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan belum diketahui. Tetapi, pelaku membekap korban karena kaget kedatangannya diketahui.
Baca SelengkapnyaWarga Bekasi sudah curiga sejak lama dengan gelagat DS (61), terduga pelaku pembunuhan bocah perempuan dalam karung
Baca SelengkapnyaKronologi Bocah Perempuan Ditemukan Tewas dalam Karung, Dibunuh Lalu Dibuang ke Lubang 2,5 Meter
Baca Selengkapnya