Moratorium proyek reklamasi, Pulau G diam-diam tetap beroperasi
Merdeka.com - Assistant Vice President PR & General Affairs PT Muara Wisesa Samudra, Pramono, menyatakan reklamasi di Pulau G dinyatakan berhenti sementara. Kebijakan tersebut dikeluarkan setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan moratorium pada 17 pulau di Teluk Jakarta.
Tapi nelayan di Muara Angke, Diding Setiawan, menemui fakta berbeda. Dalam amatannya, proyek reklamasi di Pulau G terus berjalan.
"Masih, masih ada kegiatan. Dia malah nyolong-nyolong malem. Setelah kita di sana, juga malamnya udah berbuat," ujar Diding saat dihubungi wartawan, Jakarta, Kamis (21/4).
-
Siapa yang harusnya memberikan keamanan kepada nelayan? “Orang biasa seperti saya, cuma baik keamanannya kalau ada masalah,“ ujar nelayan. “Tapi orang seperti itu harusnya dikasih atau tidak?“ tanya Ganjar.“Dikasih,“ jawabnya.
-
Apa yang dikeluhkan nelayan Indramayu kepada Ganjar Pranowo? “Ada masalah?“ tanya Ganjar di Tempat Pelelangan Ikan Karang Song, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (23/12).“Ada bajak laut,“ kata nelayan.Berdasarkan pengakuannya, nelayan itu menyetor mulai Rp3 juta hingga Rp5 juta setiap minggunya.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Kenapa BMKG meminta nelayan waspada? BMKG lantas meminta para nelayan yang mencari ikan agar waspada karena gelombang tinggi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan laut.
-
Dimana nelayan mencari ikan? Selain kejernihan, suhu air juga penting. Air yang terasa panas atau sangat keruh biasanya berarti tidak ada ikan. Namun, air yang tidak terlalu bening dan tidak terlalu keruh dianggap ideal dan biasanya penuh ikan.
-
Bagaimana ritual nelayan di Pantai Menganti? Nelayan di Pantai Pasir memiliki tradisi turun temurun yang rutin digelar setiap tahun sekali. Ritual ini dilakukan untuk meminta perlindungan dan keselamatan sebelum melaut.
Diding bersama seluruh nelayan yang ada di Muara Angke mengaku tidak akan tinggal diam begitu saja. Dia berencana dalam waktu dekat akan kembali mengumpulkan massa.
"Ya kalau mereka tetap melakukan aktivitas, jangan salahin nelayan, ya kalau ada tindakan anarkis. Kita sudah jenuh dengan pemerintah," ungkap Diding.
Diding menegaskan, nelayan Muara Angke ingin melihat ketaatan pihak pengembang pada moratorium yang dikeluarkan pemerintah pada Senin (18/4) lalu. Jika memang pengembang masih ngeyel, dia siap mengerahkan jembali sejumlah massa untuk menghentikan proyek pengerjaan pulau buatan tersebut.
"Sebenarnya sikap kita nelayan kan tinggal nunggu patuhnya pengembang saja. Kita juga sebenarnya tetap ngawasin. Artinya kalau masih ada aktivitas, mungkin kita akan menyusun kekuatan lagi," tutur Diding.
"Kita akan kumpulin massa. Kita akan ke sana lagi," tambah Diding.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi itu dikarenakan Pegi mendengar kabar jika dirinya akan dipindah ke Nusakambangan.
Baca SelengkapnyaArif menuturkan, usai dievakuasi di dermaga setempat, beberapa korban yang membutuhkan perawatan medis dibawa ke rumah sakit dan dijemput keluarga.
Baca SelengkapnyaGanjar mengapresiasi keberanian nelaysn menungkap praktik pungli.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai dilakukan pencarian bersama masyarakat setempat dan juga dibantu anjing pelacak pelaku berhasil ditemukan pada Kamis, (20/9) sore.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dimarahi, disuruh naik turun tangga malam hari hingga menampar dirinya sendiri berkali-kali.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek itu terbagi dalam beberapa kategori, mulai dari pengerjaan bendungan dan irigasi, jalan tol, pembangunan kawasan, bandara dan pelabuhan dll.
Baca SelengkapnyaPegi Setiawan dinyatakan bebas setelah gugatan praperadilan terkait penetapan tersangka diajukannya dikabulkan majelis hakim pengadilan negeri Bandung.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI asal Merauke menceritakan pengalamannya saat hidup tanpa tempurung kepala selama 7 bulan.
Baca SelengkapnyaPulau Nias merupakan kabupaten yang ada di Sumatra Utara dan menjadi pulau terbesar di antara pulau-pulau di bagian pantai Barat Sumatra.
Baca Selengkapnya