MUI DKI Mau Bikin 'Mujahid Digital' Lawan Buzzer dan Bela Anies
Merdeka.com - Ketua Bidang Infokom MUI DKI Jakarta, DR Faiz Rafdi mengharapkan, Bidang Informasi dan Komunikasi (Infokom) memiliki orang ahli atau Cyber Army untuk melawan orang-orang yang menghantam Umat Islam karena tugas utama MUI adalah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar.
“MUI tidak usah takut untuk katakan yang Haq itu Haq. Saya punya prinsip kalau berkaitan dengan Al-Quran dan As-Sunnah tidak ada tawar menawar bagi saya,” katanya seperti dilansir dari mui.or.id, Sabtu (19/11).
“Saya berharap Infokom menjadi mujahid-mujahid digital,” tegas Mabroer.
-
Informasi apa yang disebarluaskan? Diseminasi adalah proses penyebaran informasi, temuan, atau inovasi yang direncanakan, diarahkan, dan dikelola agar dapat dimanfaatkan oleh kelompok target atau individu.
-
Bagaimana buzzer bekerja di media sosial? Buzzer bekerja secara virtual melalui akun media sosial. Mereka dapat bekerja sama dengan Key Opinion Leaders (KOL) yang memiliki banyak pengikut di media sosial untuk meramaikan isu yang sedang viral. Buzzer dan KOL bekerja dengan sistem yang terorganisasi dengan baik dan mampu menciptakan traffic isu yang sedang populer di media sosial.
-
Dimana hoaks tentang Kominfo beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Siapa yang tangani isu hoaks di Kominfo? Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan.
-
Mengapa buzzer berperan penting di media sosial? Buzzer memiliki peran utama dalam dunia media sosial dan pemasaran digital.
-
Apa isi hoaks tentang Kominfo? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
Dia mengungkapkan, Infokom tidak bertugas di atas mimbar tapi melalui berita dan informasi yang disebarluaskan melalui Canal resmi MUI DKI seperti media sosial karena perputarannya cepat.
Untuk tingkat kota, perlu dibentuk tim khusus Siber di bawah koordinasi MUI DKI Jakarta yang nantinya membuat berita dan informasi yang akan disampaikan kepada masyarakat.
“MUI DKI juga perlu setiap hari membuat konten-konten dan setiap kegiatan MUI selalu dibuat beritanya,” jelas mantan Ketua Umum MUI Jakarta Barat itu.
Munahar juga berharap agar Infokom dan keluarga besar MUI DKI untuk bisa membela dan membantu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang telah bekerja keras untuk masyarakat Ibu Kota. Sehingga jika ada Buzzer mencari kesalahan Anies, maka Infokom mengangkat keberhasilan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
“Beliau ini termasuk 21 orang Pahlawan Dunia. Berita-berita saya minta MUI DKI yang mengangkatnya karena kita mitra kerja dari Pemprov DKI Jakarta,” tutupnya.
Pernyataan ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Bidang Infokom se-DKI Jakarta di Hotel Bintang Wisata Mandiri, Senin (11/10). Turut hadir, Ketua Komisi Infokom MUI Pusat KH Mabroer MS, Sekretaris Umum MUI DKI KH Yusuf Aman, Bendahara Umum KH Abi Ichwanuddin dan pengurus Infokom se-DKI Jakarta.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkominfo akan menertibkan akun buzzer yang menyebarkan informasi hoaks dan radikalisme.
Baca SelengkapnyaBahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Wanti-Wanti Buzzer, Bakal Tindak Tegas Konten Rendahkan Martabat Orang
Baca SelengkapnyaBuzzer sering dikaitkan dengan orang yang membuat pencitraan.
Baca SelengkapnyaAnies berkomitmen untuk sama sekali tidak menggunakan buzzer.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia istilah ini mulai populer setelah pemilu tahun 2019.
Baca SelengkapnyaGuyonan Menkominfo baru Budi Arie Setiadi soal digitalisasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBenarkah Menkominfo Budi Arie resmi mundur? Simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaRuang digital harus diisi dengan konten-konten yang positif dan karya yang baik.
Baca SelengkapnyaHal ini juga membuat media konvensional memiliki redaksi menjadi terdesak, sebab semua orang dapat melaporkan dan mendapatkan informasi melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaBudi Arie tampak buru-buru menghindari awak media ketika dihujani pertanyaan mengenai judol.
Baca SelengkapnyaMedia Centre Indonesia Maju Bakal Luruskan Hoaks Program Pemerintah, Tak Urusi Capres
Baca Selengkapnya