Mungkinkah Prabowo masih buka hati buat Ahok nyalon di DKI?
Merdeka.com - Dua tahun lagi, Pilgub DKI bakal dilaksanakan. Sejumlah politikus sudah ancang-ancang mengikuti pagelaran lima tahunan di DKI itu.
Salah satu nama yang disorot adalah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Sudah lazim menjadi kebiasaan di Indonesia, kepala daerah yang baru satu periode menjabat kembali mencalonkan diri.
Hal itu juga nampak pada pria yang akrab disapa Ahok itu. Namun, kini Ahok sudah tak menjadi kader partai lagi. Meski dalam pilkada seseorang bisa maju menjadi calon perseorangan, maju dengan dukungan parpol tentu lebih menjanjikan.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Kenapa Ahok dukung Ganjar? Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
-
Siapa yang diusung Golkar sebagai Cawapres Prabowo? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Bagaimana Pramono siap menang Pilgub Jakarta? ‘Kalau kita sudah maju, kita juga harus yakin untuk menang, kalau nggak yakin menang ngapain maju?’, kata Pramono di Antasari, Jakarta Selatan, Minggu (8/9/2024).
Sejauh ini, belum ada parpol yang berminat untuk meminang Ahok di 2017. Namun, dua hari lalu, bekas 'bos' Ahok di Partai Gerindra seakan meniupkan angin sejuk buat Ahok.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengaku partainya masih membuka peluang untuk mengusung Ahok pada 2017 nanti. Pernyataan ini tentu cukup mengejutkan.
Pasalnya, sebelum keluar dari keanggotaan partai, hubungan Ahok dengan Partai Gerindra sempat memanas. Salah satu penyebabnya, saat itu Ahok menolak kebijakan partai yang menginginkan pilkada lewat DPRD.
Selain itu, ketegangan semakin menjadi saat Ahok ngotot mundur dari Gerindra karena banyak yang tak menyetujuinya maju sebagai gubernur menggantikan Jokowi. Namun semua masalah itu, kata Hashim sudah dilupakan oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
"Never say never. Pak Prabowo sangat mengerti. Beliau sangat-sangat orang yang paling memaafkan," kata Hashim usai menemui Kepala Staf Kepresidenan Luhut Panjaitan di Istana, Jakarta, Rabu (23/7).
Hashim menambahkan, Prabowo mengerti akan posisi Ahok. Bahkan dia juga mengaku masih punya hubungan cukup baik dengan Ahok. Sebagai bentuk keakraban, Hashim juga menyebut baru-baru ini makan bersama Ahok.
"Kalau saya dengan dengan Pak Ahok baru kemarin saya makan siang di kantor. Dua tahun kan masih lama, jadi everything is possible," katanya.
Ahok pun angkat bicara menanggapi pernyataan Hashim. Menurut Ahok, semua keputusan mengenai hal tersebut berada di tangan Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, M Taufik, yang selama ini dikenal vokal mengkritiknya.
"Enggaklah. Omongan Pak Hashim itu karena aku dengan Pak Hashim baik-baik saja. Dia enggak bilang tarik, Pak Hashim cuma bilang satu atau dua tahun lagi, segala kemungkinan itu ada," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (24/7).
"Tapi kan Taufik yang tanda tangan, dan dia enggak bakal lah tanda tangan," katanya.
Sebagai bekas kader Gerindra, Ahok meyakinkan dirinya akan tetap berhubungan baik dengan Gerindra. Dirinya juga mengaku siap saja jika diundang untuk menjadi kandidat calon gubernur DKI, oleh partai besutan Prabowo Subianto di Pilkada 2017 mendatang.
Namun, Ahok mengaku sangsi karena hal itu kembali dihadapkan pada keputusan terakhir, yang dipegang oleh Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta, M Taufik. Sebab, hubungan Ahok dengan M Taufik kerap memanas.
"Ya kalau partai (Gerindra) mengajak saya sih ikut saja. Cuma kan Pak Taufik enggak mungkin tanda tangan," pungkasnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaAirlangga bersama sejumlah elite Golkar menemui Prabowo
Baca SelengkapnyaDemokrat diberikan hak yang sama dengan partai yang sudah mendukung Prabowo lebih dulu.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo membocorkan dua partai parlemen dan nonparlemen yang mengisyaratkan mendukung Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, PDIP membuka peluang Ahok dan Djarot maju Pilgub Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaAhok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.
Baca SelengkapnyaGerindra meyakini Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bisa menang mutlak di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPantas mengatakan, kemungkinan partainya bakal mengumumkan nama bakal calon gubernur pada Mei 2024 mendatang
Baca Selengkapnya