Murid di Pademangan dicakar gurunya, ibunda mengadu ke Ahok
Merdeka.com - Kekerasan yang dilakukan guru terhadap muridnya hingga kini masih sering terjadi. Pagi ini, warga Pademangan Jakarta Utara, mengadu kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, anaknya dicakar oleh guru sekolah.
"Saat saya tanya anak saya kenapa dicakar 'long time typing mommy'," kata Lina, Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (4/5).
Lina mengatakan, buntut kasus ini anaknya mengalami trauma dan tidak mau sekolah sejak setahun lalu.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Siapa yang membacok guru di Demak? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Bagaimana siswa membacok gurunya? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa pelajar dibacok di Bogor? Dikutip dari Antara.Sudar menceritakan, kejadian itu terjadi saat kedua korban berboncengan tiga menggunakan satu sepeda motor bersama satu orang temannya lagi. Ketiganya berencana pergi ke tempat tongkrongan. Ketika tiba di wilayah Pintu Ledeng Ciomas, Kabupaten Bogor, dari arah berlawanan ada pelajar dari SMA lain mengejar ketiganya. Karena jalanan macet, motor yang dikendarai A, I dan P menabrak motor di depannya.
Kasus tersebut sudah dia laporkan ke Polsek Pademangan, Jakarta Utara. Namun, kata dia, tak ada tindak lanjutnya.
"Saya sudah lapor polisi di Polsek Pademangan kasusnya, diproses cuma belum disidangkan. Saya sudah lengkapi berkas visum, ahli psikologi, ahli hukum, ahli pindana tapi sampai hari ini berkasnya di bilang belum rampung," keluh Lina.
Ahok, sapaan Basuki, belum menanggapi lebih terkait keluhan Ibu Lina. Sebab setelah Lina masih ada sejumlah warga yang ingin mengadukan persoalannya ke Ahok.
Proses terima aduan warga sudah menjadi agenda rutin Ahok. Biasanya, warga yang mengalami permasalahan mengadukan persoalannya dengan membawa sejumlah berkas. Kemudian, berkas dan aduan disampaikan ke Ahok. Setelah melihat dan membaca persoalan yang diadukan, Ahok bakal membuatkan rekomendasi di secarik kertas.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Langkah yang dilakukan yakni penanganan yang mengedepankan keadilan restoratif.
Baca SelengkapnyaAndika Kangen Band kemudian melaporkan kejadian yang menimpa putranya ke polisi.
Baca SelengkapnyaHingga kini, kepolisian masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut kaitan dengan kejadian itu.
Baca SelengkapnyaGuru di Sumbara Barat dilaporkan orang tua murid ke polisi
Baca SelengkapnyaPadahal guru itu mengaku tidak sengaja karena murid itu sembunyi di balik pintu.
Baca SelengkapnyaABF yang duduk di bangku kelas satu dipanggil oleh teman seangkatannya untuk datang ke toilet di lantai dua sekolah.
Baca SelengkapnyaAksi guru ini diduga maraknya kekerasan yang dilakukan wali murid.
Baca SelengkapnyaRena menegaskan, laporan itu dia dibuat agar pihak sekolah bertanggungjawab atas permasalahan yang terjadi.
Baca SelengkapnyaPihak orang tua telah mengecek rekaman CCTV di daycare itu dan mendapati anaknya telah dianiaya.
Baca SelengkapnyaPengakuan korban dan luka-luka di tubuhnya direkam guru menggunakan kamera ponsel. Videonya pun viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaOrang tua murid yang melukai mata guru dengan ketapel masih dikejar. Keberadaan sudah terendus.
Baca Selengkapnya