Murtiah dikeroyok sesama Penghuni Panti Sosial Cipayung hingga tewas
Merdeka.com - Murtiah (30), penghuni Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Cipayung, Jakarta Timur, tewas setelah dikeroyok sesama penghuni yang berjumlah lebih kurang lima orang. Murtiah dihabisi karena menolak memijat seorang penghuni panti.
Dikutip dari humaspoldametrojaya.blogspot, Selasa (20/9), peristiwa pengeroyokan itu terjadi pada Senin (19/9) dini hari kemarin sekitar pukul 03.00-04.00 Wib. Saat itu, seorang penghuni panti meminta Murtiah memijatnya dan korban menolak. Kesal permintaannya tak dipenuhi, seseorang tersebut memanggil empat temannya yang lain kemudian melakukan pengeroyokan.
"Awalnya nyuruh kakak saya pijatin dia (pelaku), tapi kakak saya kebetulan enggak mau, lalu si pelaku manggil temannya buat mukulin kakak saya," kata adik kandung korban Ahmad Firdaus (28), saat melapor ke Polsek Metro Cipayung.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Siapa yang dianiaya di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin? 'Saya mondok di sana selama enam tahun, tiga tahun MTs dan Aliyah. Selama 6 tahun di situ cukup banyak perubahan, baik dari pembangunan dan gurunya,' kata Adi Maulana kepada merdeka.com. Menurut Adi Maulana, Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin merupakan yang terbaik di Provinsi Jambi, apalagi Kabupaten Tebo, baik dari sisi pendidikan, pengembangan multimedia, dan lainnya. 'Kalau untuk segi pembelajaran nilainya plus kemudian santri di pondok Raudhatul Mujawwidin itu paling banyak santri se-Jambi. Pada waktu saya masuk pondok santri hanya 800, sekarang sudah lebih dari dua ribu santri,' ujarnya. Namun, pondok pesantren ini juga ada minusnya. Adi Maulana menceritakan, salah satu kejelekannya adalah selalu menutupi masalah kecil ataupun masalah besar. Sepengetahuan dia, kasus santri meninggal baru pertama kali ini terjadi. Namun tindak kekerasan, seperti bullying sudah lama berlangsung. 'Zaman saya juga sudah ada, tapi tidak sampai meninggal seperti ini,' paparnya.
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
Jasad Murtiah ditemukan pada Senin pagi sekitar pukul 07.00 WIB, saat petugas jaga kamar, akan pemberi makan di panti. Murtiah ditemukan dalam posisi duduk dan ditutupi dengan celana panjang serta luka-luka di wajah dan mengeluarkan darah.
Baru sore harinya, pihak panti melaporkan kasus tersebut ke Polsek Metro Cipayung.
Kesat Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Sapta Maulana saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Iya betul, (korban Murtiah) dikeroyok lima orang, saat ini sudah ditangkap dan diperiksa," kata AKBP Sapta.
Kelima pelaku yang diamankan masing-masing berinisial H, 30 tahun, DS, 19 tahun, AP, 18 tahun, KN, 18 tahun dan N, 16 tahun. Kelima pelaku sudah ditahan. Kasus itu masih penanganan penyidik Polsek Metro Cipayung.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahasiswa STIP Jakarta meninggal dengan tubuh lebam-lebam
Baca SelengkapnyaDiduga, Tirza tewas usai dibacok segerombolan orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaSaat dianiaya korban sempat menyelamatkan diri, meski sudah dalam kondisi terluka.
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan tergelatak di lantai satu ruko, tepatnya di kamar samping ruang praktik dokter.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaPerawat tersebut sempat menyelamatkan diri, meski sudah dalam kondisi terluka.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca SelengkapnyaKorban digendong beberapa pria berpakaian seragam taruna.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca Selengkapnya