Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nama Anies dan Mega di Soal Ujian Sekolah Berujung Laporan ke Polda Metro Jaya

Nama Anies dan Mega di Soal Ujian Sekolah Berujung Laporan ke Polda Metro Jaya nama Anies di soal ujian. ©2020 Merdeka.com/genan

Merdeka.com - Dunia pendidikan di ibu kota dibuat geger dengan soal ujian mencantumkan nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Mega. Soal ujian sekolah mengenai nama Anies dan Mega itu terungkap setelah tersebar melalui aplikasi pesan dan media sosial.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menyelidiki foto soal ujian tersebut. Pemprov DKI sudah mengonfirmasi pada kepala sekolah dan guru yang membuat soal ujian.

Kepala Dinas Pendidikan Pemprov DKI, Nahdiana, menjelaskan, soal itu dibuat karena terdapat unsur kompetensi pada mata pelajaran mengenai pembentukan karakter, integritas, sabar dan tanggung jawab. Kemudian, terkait redaksionalnya memang memiliki kesamaan nama. Namun, tidak ada maksud mendukung maupun mencemarkan nama baik pejabat publik.

Orang lain juga bertanya?

"Dinas Pendidikan tidak pernah mengimbau kepada guru di sekolah untuk membuat soal ujian sekolah dengan menyebutkan nama pejabat publik tertentu dan telah mengarahkan guru yang membuat soal ujian sekolah tersebut untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi. Karena, hal tersebut berpotensi menjadi unsur pelanggaran netralitas terhadap posisi ASN," tuturnya, pada Sabtu (12/12).

Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, kata dia, mengimbau kepada para ASN, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta untuk tetap menjaga netralitas ASN.

"Sehingga bisa memberikan pelayanan publik yang baik," katanya.

Untuk diketahui, dalam soal yang beredar itu disebutkan, 'Pak Anies adalah seorang Gubernur hasil Pemilihan Gubernur tahun 2017. Ia tidak menyalahgunakan jabatan yang dimilikinya untuk memperkaya diri dan keluarga. Sebaliknya, ia gunakan jabatannya untuk menolong rakyat yang mengalami kesusahan. Perilaku pak Anies adalah contoh sikap'. Terlihat jawaban yang diisi adalah Amanah.

Pertanyaan pada soal kedua 'Anies selalu diejek Mega karena memakai sepatu yang sangat kusam. Walaupun demikian Anies tidak pernah marah, perilaku Anies merupakan contoh'. Di situ pun dijawab Sabar.

Panggil Disdik DKI

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik mendesak Komisi E segera memanggil Dinas Pendidikan terkait soal ujian menyebutkan nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Mega, itu. Sebab menurut dia, soal ujian seperti itu tak etis.

"Iya harus dipanggil, masa begitu. Saya kira enggak etis. Komisi E panggil lah segera," ujar Taufik di gedung DPRD, Selasa (15/12).

Taufik mengatakan, pencatutan nama Anies dalam soal ujian seharusnya bisa dicegah dengan dilakukan screening tahap awal oleh tim evaluasi pada Dinas Pendidikan DKI. Taufik menolak penjelasan Dinas Pendidikan yang mengatakan tidak ada maksud mengarah nama tertentu, termasuk Anies yang ditulis sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Ya buktinya, namanya ada. Mestinya ada tim evaluasinya. Jadi soal-soal itu kan mesti ada timnya," kata politikus Partai Gerindra tersebut.

Lapor Polisi

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi akan melaporkan guru pembuat soal ujian kontroversial ke Polda Metro Jaya. Menurut Prasetio, dampak dari soal tersebut menimbulkan perpecahan di Jakarta.

"Saya akan melaporkan bapak ke Polda Metro Jaya," ucap Prasetio kepada guru pembuat soal di gedung DPRD, Selasa (15/12).

Politikus PDIP itu tidak menerima alasan guru tersebut mencatut nama Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI dan Mega, karena spontanitas. Sebab, imbuh Pras, dari banyak contoh, nama dua tokoh tersebut sangat sentral dengan jabatan publik.

Pras menukas, guru tersebut telah melakukan doktrin terhadap para murid dari soal ujian yang dibuatnya, meski dalam soal tidak tertulis nama Megawati Soekarnoputri.

Langkah ini diharapkan Pras menjadi peringatan bagi tenaga pendidik dalam menyampaikan ilmu. Politikus PDIP itu menuturkan langkahnya membuat laporan ke Polda Metro Jaya bukan tindakan berlebihan. Justru, imbuhnya, ini dipicu akumulasi insiden di dunia pendidikan DKI. Dimulai dari ajakan kepala sekolah untuk tidak memilih calon ketua OSIS yang non muslim, dan penggiringan karakter tokoh publik dalam soal.

"Ya bukan berlebihan, ini dua kali. Dua kali. Dulu masalah OSIS, sekarang ini. Mungkin Pak Gubernur juga enggak tahu masalah ini. Tapi dia dibenturkan dengan Ibu Mega yang notabene Presiden ke-lima," ucap Pras.

Pras menambahkan, niatnya melaporkan guru tersebut semakin bulat lantaran nama Mega dalam soal itu dinilai identik dengan Megawati Soekarnoputri yang merupakan Ketua Umum PDIP. Tempat Pras bernaung di dunia politik.

"Saya sebagai kader PDI Perjuangan. Karena itu menyebut ketua umum saya. Jangan sampai bergulir di media sosial kemana-mana. Ini kan provokasi," sergah Pras.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Foto Capres Anies Terpampang Dalam Soal Ujian Siswa SMK di Lamongan
Foto Capres Anies Terpampang Dalam Soal Ujian Siswa SMK di Lamongan

Pada soal ujian tersebut, terpampang foto Anies, yang dilengkapi dengan tiga pertanyaan di bawah foto.

Baca Selengkapnya
Kejaksaan Kantongi 50 Dokumen Rapor Palsu SMPN 19 Depok Dipakai Daftar Masuk SMA, Modus Lewat Les Pelajaran
Kejaksaan Kantongi 50 Dokumen Rapor Palsu SMPN 19 Depok Dipakai Daftar Masuk SMA, Modus Lewat Les Pelajaran

Kejari Depok mencurigai ada dugaan tindak pidana korupsi dalam manipulasi persyaratan administratif.

Baca Selengkapnya
Guru Pelaku Pelecehan 15 Siswi di SMK Jakarta Utara Bakal Dipecat
Guru Pelaku Pelecehan 15 Siswi di SMK Jakarta Utara Bakal Dipecat

Instruksi telah disampaikan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. Menurutnya, kasus semacam ini tak bisa ditolerir.

Baca Selengkapnya
Respons Bobby Nasution soal Kabid SMP Disdik Medan Ajak Dukung Prabowo-Gibran
Respons Bobby Nasution soal Kabid SMP Disdik Medan Ajak Dukung Prabowo-Gibran

Wali Kota Medan Bobby Nasution memberikan tanggapan terkait pejabat Disdik yang viral mengajak para kepala sekolah mendukung Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Guru PNS di Jaksel Diburu Polisi karena Lecehkan Siswa, Begini Ciri-cirinya
Guru PNS di Jaksel Diburu Polisi karena Lecehkan Siswa, Begini Ciri-cirinya

Dia diburu karena diduga melecehkan seorang siswa sekolah dasar (SD) di Kebayoran Lama, Jaksel.

Baca Selengkapnya
Beredar Kabar Permintaan Data Murid Sekolahan Kota Depok Mengatasnamakan KPK
Beredar Kabar Permintaan Data Murid Sekolahan Kota Depok Mengatasnamakan KPK

Beredar kabar di lingkungan sekolahan Kota Depok, perihal pengisian data yang mengatasnamakan berasal dari KPK.

Baca Selengkapnya
Kemendikbud Minta Kasus Dugaan Pungli di SDN 1 Cibeureum Bogor Diserahkan ke Penegak Hukum
Kemendikbud Minta Kasus Dugaan Pungli di SDN 1 Cibeureum Bogor Diserahkan ke Penegak Hukum

Kemendikbud menegaskan, kasus pungli merupakan tindak pidana sehingga harus ditangani penegak hukum.

Baca Selengkapnya
Kronologi Tawuran Dua Pelajar Berjung KJP Dicabut Heru Budi
Kronologi Tawuran Dua Pelajar Berjung KJP Dicabut Heru Budi

Dua KJP dicabut itu milik siswa yang terlibat tawuran pada 12 Maret dan 16 Juli di Johar Baru, Jakarta Pusat.

Baca Selengkapnya
Kasus Murid Bacok Guru di Demak, KPAI Minta Penanganan Serius
Kasus Murid Bacok Guru di Demak, KPAI Minta Penanganan Serius

Langkah yang dilakukan yakni penanganan yang mengedepankan keadilan restoratif.

Baca Selengkapnya
Menteri Anas Wanti-Wanti Peserta Tidak Percaya Janji Joki Loloskan Seleksi CPNS
Menteri Anas Wanti-Wanti Peserta Tidak Percaya Janji Joki Loloskan Seleksi CPNS

Anas memastikan semua tahapan tes berjalan transparan dan akuntabel.

Baca Selengkapnya
13 Orang Terlibat Kasus Katrol Nilai di SMPN 19 Depok, Ada Kepala Sekolah hingga ASN
13 Orang Terlibat Kasus Katrol Nilai di SMPN 19 Depok, Ada Kepala Sekolah hingga ASN

13 Orang terlibat kasus katrol nilai itu hasil audit SMPN 19 dari Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbudristek Dikti.

Baca Selengkapnya
Cara TIM Anies-Muhaimin Dalami Peretasan DPT Pemilu 2024 dari Situs KPU
Cara TIM Anies-Muhaimin Dalami Peretasan DPT Pemilu 2024 dari Situs KPU

Komisi Pemilihan Umum (KPU) tengah menginvestigasi kasus dugaan kebocoran data pemilih 2024.

Baca Selengkapnya