NasDem Usulkan Anggaran Pembangunan Septic Tank di Tanjung Duren Masuk APBD 2020
Merdeka.com - Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta mendukung rencana Pemprov DKI untuk membangun septic tank bagi warga Gang Sekretaris I RT 5 RW 7, Grogol, Petamburan, Jakarta Barat. Terlebih Dinas Sumber Air (SDA) DKI Jakarta akan mengajukan anggaran Rp166,2 miliar untuk pembangunan septic tank komunal.
Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI, Wibi Andrino mengatakan, sebagian besar warga Jakarta sebenarnya sudah terbebas dari buang air besar sembarangan (BABS). Sebab berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dia mengungkapkan, 96 persen warga telah memiliki sanitasi bersih.
"Solusi jangka pendek tentu, yang saat ini di tawarkan pemprov dengan membuat septic tank komunal di 30 titik yang dianggarkan pada KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran - prioritas plafon anggaran sementara) 2020 sebesar Rp166,2 milyar. Kami berharap anggaran tersebut sudah termasuk perawatan yakni penyedotan rutin septic tank," katanya kepada merdeka.com, Selasa (8/10).
-
Mengapa DKI Jakarta bisa mencapai 100% Kelurahan Sadar Hukum? Hal itu tercermin setelah 267 kelurahan di DKI Jakarta telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum. Kata Yasonna, keberhasilan ini ini merupakan suatu pencapaian besar dan wujud adanya sinergi antara Kantor Wilayah Kemenkumham dengan Pemprov DKI Jakarta.
-
Apa yang dicapai oleh DKI Jakarta? Sebanyak 267 kelurahan yang berada di wilayah administratif DKI Jakarta kini telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum.
-
Kenapa Pemprov DKI meminta warga menjaga kebersihan? Warga diimbau menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya.
-
Bagaimana DKI Jakarta mengendalikan polusi udara? Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menerbitkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 593 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Pengendalian Pencemaran Udara sebagai kebijakan untuk mempercepat penanganan polusi udara.
-
Di mana warga berebut air bersih? Pemandangan serupa juga terjadi di Blora, Jawa Tengah. Warga Desa Jepangrejo berebut air bersih bantuan dari BBWS Pemali-Juwana.
-
Mengapa air bersih penting bagi Indonesia? Warga Indonesia membutuhkan air yang cukup tinggi dalam penggunaan sehari-hari hingga untuk kebutuhan industri. Tidak hanya sebagai kebutuhan yang berguna bagi kehidupan manusia, air juga dapat menjadi sumber bencana yang tidak dapat dihindari jika tidak dikelola dengan baik dan benar.
Menurutnya, mula permasalahan ini adalah buruknya tata kota di Jakarta. Untuk itu, dia menegaskan, perlunya mengembalikan fungsi dari perizinan seperti izin mendirikan bangunan (IMB). Sehingga setiap rumah yang dibangun harus bertanggungjawab atas limbahnya.
"Namun begitu, untuk menata ulang bukanlah hal mudah karena berpotensi merugikan banyak warga. Hal ini menjadi solusi ke depan yang harus dibangun, regulasi harus melindungi masyarakat," tutup Wibi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Sumber Air (SDA) DKI Jakarta, Juaini Yusuf, berjanji segera menindaklanjuti persoalan tersebut. Dalam (KUAPPAS) untuk rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta 2020, diajukan anggaran Rp166,2 miliar salah satunya untuk pembangunan septic tank komunal.
"Kalau yang Rp166 miliar kita bangun septic tanknya aja. Nanti baru disambung ke pembuangan-pembangunan limbah milik warga," kata Juaini saat dihubungi, Senin (7/10).
Septic tank komunal diperuntukkan untuk masyarakat yang tinggal di daerah sempit. Dia menyebut septic tank itu layaknya berbentuk tangki-tangki.
"Dari beberapa kepala keluarga, pembuangan itu kita jadikan satu. Langsung kita olah di septic tank komunal, baru pembuangannya kita alirkan ke sungai," ucapnya.
Dalam pembangunan septic tank, dia menyebut nantinya PD PAL Jaya juga menghibahkan dana sebesar Rp10 Milliar. Selain itu, Juaini mengaku tak menganggarkan dalam pembangunan toilet umum.
"Kalau bikin WC umum itu biasanya dibuat oleh Dinas Lingkungan Hidup. Kalau SDA, kita bantu buat sistem pengolahan air limbahnya," jelasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepala Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu dr Murni Hutapea mengatakan saat ini semua warga sudah memiliki akses sanitasi yang baik.
Baca SelengkapnyaDia ini menekankan, pentingnya memperhatikan isu-isu semacam ini dalam kepemimpinan di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaHal ini berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaCalon wakil gubernur Jakarta Rano Karno bicara mengenai masalah-masalah di wilayah Jakarta yang perlu diselesaikan.
Baca SelengkapnyaJakarta dan sekitarnya telah masuk musim penghujan. Tak jarang di sejumlah titik ibu kota tergenang banjir.
Baca SelengkapnyaAnies menilai aturan baru yang dibuat punya dampak langsung ke warga Jakarta.
Baca SelengkapnyaReservoir komunal dibangun Perumda PAM Jaya dalam target mencapai 100 persen cakupan pelayanan air perpipaan pada 2030.
Baca SelengkapnyaSampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca SelengkapnyaSetelah purnatugas, ternyata Anies masih meninggalkan sederet janji-janji yang masih menjadi persoalan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPada SDN tersebut, terdapat enam Tempat Pemungutan Suara (TPS), yakni TPS 13, 14, 15, 16, 17, dan 18 Desa Wonorejo
Baca SelengkapnyaAir minum layak di Indonesia telah mencapai 92,96 persen, namun akses air minum aman baru sekitar 11,8 persen.
Baca SelengkapnyaPembangunan tanggul ini terkendala karena banyaknya permukiman liar warga.
Baca Selengkapnya