Nasib Rasmini Terombang Ambing Tanpa Kejelasan, Menanti Kampung Susun Bayam Dihuni
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta 2017-2022, Anies Baswedan, telah meresmikan Kampung Susun Bayam (KSB) pada pada Oktober lalu. Hunian ini diperuntukkan bagi warga yang terdampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Namun, hingga kini, warga belum dapat memasuki dan menghuni KSB. Kenapa?
merdeka.com mencoba berkunjung ke KSB pada Senin (5/12). Berdasarkan pantauan, masih terdapat tenda pengungsi di depan pintu masuk KSB. Di dalamnya, terlihat satu buah motor, satu kasur, dan beberapa alat masak.
Gerbang besi sebagai pintu masuk KSB dirantai dan digembok. Hanya terlihat seorang ibu bersama satu anak berusia dua tahun.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Kenapa Pemprov Jateng dorong warga binaan memilih? Oleh karena itu, ia mendorong agar warga binaan baik di lapas maupun rutan menggunakan hak suaranya pada pemilu 2024.“Narapidana mempunyai hak yang sama dalam pemilu maupun pilkada,“ kata Nana usai menerima Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, Tejo Harwanto, di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Selasa (21/11).
-
Siapa yang menghuni pemukiman? Analisis genetik pada tulang manusia yang digali menunjukkan hubungan erat antara penduduk pemukiman ini dengan kelompok lain di China selatan dan Asia Tenggara.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Kenapa Gedung Kawedanan Boja dibangun? Gedung Kawedanan Boja dibangun sekitar tahun 1800-an. Setelah digunakan sebagai rumah pengawas, bangunan itu difungsikan sebagai gedung kawedanan.
-
Kenapa Balai Bahasa Jateng menghibahkan gedung ke Pemprov Jateng? “Kami sangat bersyukur bisa berkontribusi dalam pelaksanaan program-program yang ada di Jateng, terutama berkontribusi program yang dicanangkan oleh Pemprov Jateng. Salah satunya, mungkin dari bangunan ini bisa digunakan untuk bagian dari OPD Provinsi Jateng,“
"Saya jaga di sini, yang lain ke Balai Kota," kata ibu tersebut, Rasmini, kepada merdeka.com.
Untuk diketahui, warga KSB terpaksa membangun tenda pengungsian di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat untuk meminta bantuan Pemprov agar bisa segera menghuni bangunan yang dijanjikan kepada mereka.
Rasmini berkata, ia tinggal di tenda tersebut bersama empat keluarga lainnya. Total, ada 15 orang tidur di tenda ini, termasuk 7 orang anak-anak.
"Sudah dua minggu di sini. Awalnya kan ngontrak, tapi dijanjin tanggal 20 November kemarin masuk. Eh enggak ada kabar," cerita Rasmini.
Tanpa Air
Rasmini juga bercerita. Untuk kebutuhan MCK, dia terpaksa menumpang di kontrakan teman-temannya. Sebab di tempatnya saat ini, tak terlihat kamar mandi, keran, ataupun sumber air lainnya.
"Kan Alhamdulillah yang cukup pada ngontrak, tapi ada juga yang numpang-numpang sama saudara. Saya di sini," katanya.
Rasmini mengatakan. Petugas Satpol PP sempat menghampiri tenda pengungsian dan meminta warga mengurus surat izin dari Polda.
"Alhamdulillah di sini aman. Tapi kemarin ada Satpol PP bilang suruh minta surat izin dari Polda gitu katanya," ujar Rasmini.
Dia dan teman-temannya sangat berharap nasib warga KSB sama seperti Kampung Susun Akuarium. Utamanya berkaitan dengan biaya sewa. Mereka ingin sewa yang terjangkau.
"Kalau di Akuarium kan masuk dulu baru diskusi. Harga sewanya juga Rp34 ribu," tambahnya.
Dibuat Bingung Jakpro
Rasmini mengungkapkan, warga mempertanyakan kepengurusan KSB. Sebab, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyebut, pengelolaan KSB kini dipegang oleh Pemprov DKI. Sebaliknya, Pemprov mengatakan pengelolaan KSB dipegang Jakpro.
"Benar nggak tuh ya, saya lihat berita katanya (pengelolaan) dipegang pemerintah. Tapi Pak Heru bilang balik ke Jakpro. Jadi gimana itu ya," kata Rasmini.
Rasmini tak kuat jika harus hidup terkatung-katung seperti ini. Dia kembali mengungkit janji Gubernur Anies Baswedan. Kala itu warga sekitar JIS, Taman BMW, dijanjikan untuk masuk ke KSB secara gratis. Selain itu, mereka juga dijanjikan untuk dipekerjakan.
"Ya dulu katanya kan mau disetarakan. Kita mau dipekerjakan itu katanya. Sudah dimintain data-data pengalaman di (Taman) BMW. Suami saya punya grup juga itu untuk perkebunan, kita akan berkebun juga nanti. Sampai waktu itu ikut Dinas Pertamanan atau apa lah ke Jakarta Barat," ujar Rasmini.
Tetapi kini, janji tinggallah janji. Dia dan beberapa warga lainnya tak kunjung bisa menghuni KSB. Malah kabar terbaru, mereka harus menyewa.
Kekecewaan itulah yang membuat mereka melakukan aksi di Balai Kota. Baik Pemprov DKI maupun Jakpro belum bisa menjelaskan nasib dari kelanjutan penghunian KSB
"Belum, belum ngomong apa-apa Jakpro," kata Rasmini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga berharap proyek rusun yang dulu dijanjikan buat korban gusuran JIS bisa segera terealisasi.
Baca SelengkapnyaAnies pernah memandatkan Jakpro membangun Kampung Susun Bayam (KSB) untuk warga Kampung Bayam.
Baca SelengkapnyaPrasetio berharap berharap eksekutif dan legislatif duduk bersama mencari jalan keluar mengenai Kampung Susun Bayam.
Baca SelengkapnyaAda 3 kesepakatan dengan Pemprov agar warga Kampung Bayam mau tinggal di Rusun Nagrak.
Baca SelengkapnyaWaktu berjalan, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara pun menawarkan warga untuk pindah ke rumah susun lain.
Baca Selengkapnya"kita sudah dapat SK calon penghuni, sudah dapat nomor unit, terus mau ngapain di pindahkan ke Nagrak? terus kampung susun yang sudah jadi buat apa?”
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil (RK) bakal mendatangi Kampung Bayam, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaWarga mengungkapkan sejumlah personel sekuriti PT JakPro tiba-tiba menggeruduk Kampung Susun Bayam dan meminta mereka untuk angkat kaki.
Baca SelengkapnyaRusun Nagrak lebih layak untuk ditinggali warga Kampung Bayam. Maka dari itu, ia berharap warga bisa datang segera menghuni rusun tersebut.
Baca SelengkapnyaMereka menghuni tanpa izin dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola kampung susun itu.
Baca SelengkapnyaAnies Heran Nasib Warga Kampung Bayam Terkatung-Katung: Kunci Rusun Sudah Diberikan Kok
Baca SelengkapnyaKunci hunian tinggal diserahkan ke warga eks gusuran Jakarta Internasional Stadium (JIS), Jakarta Utara.
Baca Selengkapnya