Nasib Sumur Resapan Setelah Anggaran di 2022 Dicoret DPRD DKI

Merdeka.com - Anggaran sumur resapan untuk tahun 2022 dicoret DPRD DKI Jakarta. Semula, anggaran sumur resapan yang diajukan Dinas Sumber Daya Air mencapai Rp330 miliar. Lalu akankah proyek itu terhenti di 2022?

Dinas Sumber Daya Air (SDA) memastikan sumur resapan yang sudah dikerjakan, pemeliharaannya tetap akan dilakukan. Dananya akan digabungkan dengan kegiatan pemeliharaan waduk.

"Pemeliharaan di setiap sudin, sama dengan pemeliharaan drainase, waduk, kali dan lainnya," ucap Dudi, Jumat (10/12).

Berdasarkan data yang disampaikan August, anggaran Dinas SDA untuk pengendalian banjir pada APBD 2022 sebesar Rp4.577.248.566.696. Di dalamnya mencakupi kegiatan pembangunan polder, pembebasan lahan untuk normalisasi sungai

"Anggaran SDA sekitar Rp4,577 triliun dengan alokasi anggaran paling besar adalah pengadaan tanah sekitar Rp811 miliar," ucap August.

Sebagaimana diketahui, anggaran sumur resapan pada APBD 2022 semula Rp322 miliar, kemudian dipangkas menjadi Rp120 miliar. Namun pada akhirnya, dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) anggaran tersebut ditiadakan.

Pertimbangan DPRD menghilangkan anggaran tersebut karena fungsi sumur resapan tidak efektif mengurangi banjir.

Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh, menyebut keputusan ini ditetapkan pada pembahasan terakhir Banggar, dengan sebelumnya anggaran sumur resapan pada 2022 diusulkan sebesar Rp120 miliar.

"Di rapat Banggar, kesepakatan terakhir akhirnya (anggaran sumur resapan) dinolkan. Jadinya, sekarang enggak ada kegiatan lagi (yang didanai APBD) untuk sumur resapan," kata Nova (1/12).

Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria menyebutkan, hingga awal Desember, pembangunan sumur resapan sudah ada di 19.042 titik atau 37.369 meter kubik.

"Dan ini terus bertambah jumlahnya, karena diharapkan target akhir tahun 26.932 titik atau 53.050 meter kubik, ini yang tipe Buis Beton," ujar Riza.

Untuk tipe modular, Riza mengatakan saat ini baru mencapai 8.536 meter kubik dan ditargetkan akan bertambah menjadi 18.224 meter kubik.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencanangkan pembangunan sumur resapan sebanyak 1,8 juta titik.

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta yang membidangi pembangunan, August Hamonangan mengatakan sampai saat ini belum ada pengajuan pemeliharaan sumur resapan dari Dinas SDA di APBD 2022.

Politikus PSI itu menilai, Dinas SDA kemungkinan mengajukan anggaran perawatan sumur resapan satu paket dengan pengadaan sumur.

"Sepertinya belum diajukan, mungkin sudah sepaket dengan pengadaannya," ujar August.

Berdasarkan data yang disampaikan August, anggaran Dinas SDA untuk pengendalian banjir pada APBD 2022 sebesar Rp4.577.248.566.696. Di dalamnya mencakupi kegiatan pembangunan polder, pembebasan lahan untuk normalisasi sungai

"Anggaran SDA sekitar Rp4,577 triliun dengan alokasi anggaran paling besar adalah pengadaan tanah sekitar Rp811 miliar," ucap August.

Sebagaimana diketahui, anggaran sumur resapan pada APBD 2022 semula Rp322 miliar, kemudian dipangkas menjadi Rp120 miliar. Namun pada akhirnya, dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) anggaran tersebut ditiadakan.

Pertimbangan DPRD menghilangkan anggaran tersebut karena fungsi sumur resapan tidak efektif mengurangi banjir.

Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh, menyebut keputusan ini ditetapkan pada pembahasan terakhir Banggar, dengan sebelumnya anggaran sumur resapan pada 2022 diusulkan sebesar Rp120 miliar.

"Di rapat Banggar, kesepakatan terakhir akhirnya (anggaran sumur resapan) dinolkan. Jadinya, sekarang enggak ada kegiatan lagi (yang didanai APBD) untuk sumur resapan," kata Nova (1/12).

Wakil Gubernur DKI Ahmad Riza Patria menyebutkan, hingga awal Desember, pembangunan sumur resapan sudah ada di 19.042 titik atau 37.369 meter kubik.

"Dan ini terus bertambah jumlahnya, karena diharapkan target akhir tahun 26.932 titik atau 53.050 meter kubik, ini yang tipe Buis Beton," ujar Riza.

Untuk tipe modular, Riza mengatakan saat ini baru mencapai 8.536 meter kubik dan ditargetkan akan bertambah menjadi 18.224 meter kubik.

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencanangkan pembangunan sumur resapan sebanyak 1,8 juta titik.