Nek Enot peraup Rp 3,5 juta dalam 10 hari kapok kerja di Jakarta
Merdeka.com - Nek Enot (71) membuat banyak orang terheran heran. Dia berhasil mendapatkan penghasilan Rp 3.560.000 selama 10 hari di Jakarta. Dia mengaku mendapat uang sejumlah itu bukan dari mengemis melainkan memulung. Kebanyakan uang tersebut datang dari mereka yang iba.
Sebelum hijrah ke Jakarta, Nek Enot berprofesi sebagai kuli sawah. Nek Enot anak pertama dari dua bersaudara tersebut berkeinginan mendapatkan penghasilan yang layak lebih dari sekedar profesi dirinya sebelumnya menjadi seorang kuli sawah atau buruh tani.
Menjadi kuli sawah, dia tidak mempunyai pendapatan tetap bahkan sering kali profesinya tersebut tidak sebanding dengan pekerjaannya yang sangat keras.
-
Siapa saja pengemis kaya raya di Indonesia? Berikut ini 5 pengemis yang ternyata kaya raya: Legiman di Pati, Jawa Tengah Pada tahun 2019, seorang pengemis bernama Legiman terciduk Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dalam razia itu terungkap Legiman memiliki tabungan mencapai Rp900 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki tanah senilai Rp275 juta dan rumah senilai Rp250 juta. Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari. Sri Keryati di Jakarta Pusat. Dia kedapatan memiliki jumlah emas dan uang hingga Rp23 juta. Sri terjaring petugas dinas sosial saat tengah mengemis di JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) Kramat Sentiong, Jakarta Pusat. Dari PMKS (penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) itu, petugas mendapatkan sejumlah emas, uang kertas sebesar Rp22.750.000 dan uang receh sebanyak Rp313.900. Sehingga totalnya berjumlah Rp23.063.900. Muklis di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menjaring pengemis bernama Muklis yang memiliki harta yang banyak. Muklis terjaring di Flyover Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat digeledah, Muklis kedapatan memiliki uang Rp90 juta. Uang itu dikumpulkan dari hasil mengemis selama 6 tahun. Uang tersebut dalam bentuk pecahan Rp100 ribu mencapai Rp80 juta. Uang pecahan Rp50 ribu total Rp10 juta. Uang pecahan Rp20 ribu, dan uang receh kecil sebanyak Rp250 ribu. Luthfi Haryono di Gorontalo Pengemis di Gorontalo, bernama Luthfi Haryono membuat heboh jagat media sosial. Luthfi juga berkedok sumbangan masjid dengan membawa proposal ilegal ke setiap rumah dan warung. Waktu ditangkap Luthfi kedapatan bawa uang Rp43 juta dan emas. Sri Siswari Wahyuningsih di Semarang, Jawa Tengah Siswari diketahui memiliki deposito sebesar Rp140 juta dan rekening tabungan sebesar Rp16 juta. Tak hanya itu, dia juga memiliki surat BPKB kendaraan roda dua. Pengemis terlihat sangat lusuh itu mempunyai tiga anak yang saat ini duduk di bangku kuliah. Bahkan ketiga anaknya kuliah di kampus ternama Kota Semarang. Anaknya yang pertama berinisial HMS kuliah di Universitas Perbankan (Unisbank) di Jalan Tri Lomba Juang, Kota Semarang. Kemudian anak kedua berinisial SMS kuliah di jurusan Bahasa Inggris, Universitas Sultan Agung (Unisula), Jalan Raya Kaligawe, Kota Semarang.
-
Mengapa Endang Mulyana bekerja di sawah? Endang Mulyana tidak merasa malu untuk masuk ke sawah.
-
Bagaimana cara pengemis kaya raya ini mendapatkan uang? Dalam sehari, dia mendapat Rp500.000 hingga Rp1 juta per hari.
-
Siapa yang merintis pekerjaan sebagai petani di Sukomakmur? Walaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
-
Siapa pemulung di Palembang yang punya saudara kaya? Seorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
-
Bagaimana warga Desa Kedung Glatik mencari nafkah? Ia mengatakan, warga setempat menggantungkan perekonomian pada hasil hutan.
Bayangkan dalam sehari Nek Enot hanya mendapatkan penghasilan terbesar Rp 20 ribu, itu pun belum pasti dirinya dapatkan, untuk itu lah Nek Enot memutuskan mencari peruntungan di Ibukota DKI Jakarta dengan hanya bermodalkan niat mencari penghasilan lebih.
"Datang ke Jakarta naik kereta sebulan yang lalu dan pengin cari duit aja dan saya sendirian, sebelumnya saya hanya menjadi ngerampet, tandur punya sawah orang iya semacam kuli sawah gitu," ujar Nek Enot kepada merdeka.com ketika ditemui di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya II, Jalan Raya Bina Marga, Cipayung, Jakarta Timur, Jum'at (4/10).
Selama di Jakarta, Nek Enot mengatakan, dirinya tidak mempunyai satu pun keluarga sehingga pada saat larut malam tiba dirinya mencari tempat tidur tidak seadanya, yang terpenting dirinya bisa tidur.
"Baru kali ini jadi pemulung dan tidur di mana saja saya gak punya keluarga dan makan pun apa aja tapi saya gak pernah minta-minta," tandasnya.
Nek Enot yang diketahui beralamat di Jalan Bojong Tanjung Pura, Rengasdengklok, Karawang Barat tersebut juga mengaku kapok dan dirinya tidak mau lagi menjadi pemulung di Ibukota serta secepat mungkin ingin kembali ke kampung halamannya dengan menggunakan uang Rp 3,5 juta tersebut.
"Pengin digunain buat pulang kampung ke Karawang, kapok saya pengin pulang kampung aja jadi kuli lagi, gak mau jadi pemulung lagi," tandasnya.
Nek Enot merupakan sosok anak pertama dari dua orang bersaudara yang mempunyai adik bernama Komariah dan saat ini dirinya hidup seorang diri setelah suaminya meninggal dunia.
"Komariah, adik saya udah meninggal, saya anak pertama dari dua bersaudara dan suami saya juga udah meninggal tapi lupa tahun berapa namanya juga udah tua jadi sering lupa," pungkasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pak Beno adalah seorang pengusaha mie di Bantul lulusan SMP yang pernah mengalami jatuh bangunnya kehidupan.
Baca SelengkapnyaPria asal Banyuwangi ini menjadi buruh migran di Taiwan selama 6 tahun.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaWalaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan seorang perempuan yang memutuskan untuk resign dari kantor dan merintis usaha dari nol di kampung halaman.
Baca SelengkapnyaCerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaSetelah outlet pertama berhasil dijalankan, Puguh memberanikan diri untuk membuka outlet lagi di tempat yang berbeda.
Baca SelengkapnyaBanyak pekerja yang memutuskan untuk berhenti kerja dan membangun bisnis.
Baca SelengkapnyaDari hasil kerjanya, dia menabung hingga bisa kuliah dan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaPria ini merupakan penduduk asli desa Balingasal, Kebumen, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPeternak jangkrik di Deli Serdang sukses meraup keuntungan hingga jutaan rupiah. Peternak tak perlu modal besar untuk memulai usaha yang satu ini.
Baca SelengkapnyaSuginem membagikan kisah suksesnya membangun pabrik tahu.
Baca Selengkapnya