Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nenek Hindun disalatkan di rumah, ini tanggapan PKB

Nenek Hindun disalatkan di rumah, ini tanggapan PKB PKB buka Fit and Proper Test Calon Pimpinan DPRD. ©2014 merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - Sekretaris Jenderal DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding menyebut kasus jenazah nenek Hindun yang disalatkan di kediamannya bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Menurut Abdul Kadir, kasus serupa pernah terjadi saat almarhum Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjabat Presiden RI ke-4.

Dia mengatakan, kasus itu terjadi di Jombang. Menurutnya, kejadian itu sampai membuat Gus Dur menulisnya di salah satu harian nasional.

"Dulu pernah ada kejadian di Jombang. Ada seseorang yang dianggap abangan, Islam kejawen. Oleh masyarakat setempat tidak disalatkan, karena dia abangan," kata Abdul Kadir saat dihubungi merdeka.com, Senin (13/3).

Di sisi lain dia menyayangkan kasus yang dialami nenek Hindun terjadi. Sebab, dia menilai penolakan yang dilakukan karena perbedaan pilihan politik itu tidak perlu terjadi.

"Ya. Kalau saya, selaku orang PKB, (penolakan itu) tidak perlu. Karena hak setiap umat muslim untuk disalatkan ketika meninggal," kata dia.

Sebelumnya, jenazah nenek bernama Hindun binti Raisman (78), warga Jalan Karet Karya II, RT 009 RW 05, Setiabudi, Jakarta Selatan, disalatkan di kediamannya. Awalnya keluarga ingin jenazah disalatkan di Musala Mu'minuun.

"Kata pak ustaznya, percuma enggak ada orang di sini," ujar anak pertama nenek Hindun, Sudarsih menirukan pernyataan Neneng, Jumat (10/3). Neneng merupakan anak bungsu Hindun yang minta izin ke ustaz musala tersebut.

Neneng, imbuh Sudarsih, merasa ada yang janggal atas penolakan tersebut. Sebab, keluarga mereka sebelumnya tak pernah ditolak ketika ingin mensalatkan jenazah di musala tersebut. Hindun meninggal Selasa (7/3) siang lalu.

Menurut Sudarsih, keluarga menduga penolakan tersebut merupakan buntut dari pencoblosan Pilgub DKI Jakarta pada putaran pertama lalu. Saat itu, Hindun yang tidak bisa berjalan disambangi oleh petugas TPS, beberapa saksi dan KPPS.

Saat itu Hindun menggunakan hak suaranya di rumah. Dia memilih pasangan nomor urut 2 Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.

"Waktu pas pencoblosan petugas TPS kan datang tuh, kan ibu (Hindun) dapat hak suara memilih. Nah di situ dikasih kertas (surat suara), dibuka di situ terus kelihatan ibu coblos Ahok," cerita Sudarsih.

Ustaz Ahmad Syafii, pengurus jenazah RT setempat menjelaskan duduk perkara kejadiannya. Syafii mengatakan jenazah Hindun tetap disalatkan meski dilakukan di rumah. Alasannya saat itu tidak ada orang yang menggotong jenazah Hindun ke musala.

Kondisi cuaca yang hujan menjadi salah satu faktor kurangnya orang untuk membawa jenazah nenek Hindun ke musala. Dia juga menegaskan adanya kabar jenazah tidak disalatkan karena pendukung Ahok-Djarot adalah tidak benar.

"Masya Allah, jahat benar. Siapa bilang kayak gitu? Perkaranya itu bukan karena milih Ahok. Bukan enggak disalatin, saya yang ngimami, saya yang bantu talqinkan 24 jam sebelum nenek (Hindun) meninggal," kata Syafii.

Jenazah Nenek Hindun kemudian dimakamkan di TPU Menteng Pulo, Jakarta.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kejam! Menantu Tega Seret dan Pukul Mertua Pakai Kayu Gara-Gara Sering BAB Sembarangan
Kejam! Menantu Tega Seret dan Pukul Mertua Pakai Kayu Gara-Gara Sering BAB Sembarangan

Korban diketahui telah tinggal bersama menantunya itu sejak tiga bulan terakhir.

Baca Selengkapnya
Cut Intan Nabila Cerita Tentang Reaksi Keluarga Usai Tahu Alami KDRT oleh Armor Toreador
Cut Intan Nabila Cerita Tentang Reaksi Keluarga Usai Tahu Alami KDRT oleh Armor Toreador

Paman Intan, Hanafi Hasan, merasakan kepedihan yang mendalam dan rasa syok yang luar biasa

Baca Selengkapnya
Sesak Dada Melihatnya, Saking Miskinnya Nenek ini Makan Nasi Cuma Sama Micin Dicampur Air Hangat
Sesak Dada Melihatnya, Saking Miskinnya Nenek ini Makan Nasi Cuma Sama Micin Dicampur Air Hangat

Begitu miris, ia hanya bisa memakan menu nasi dan micin serta tinggal di gubuk tak layak

Baca Selengkapnya
Viral Video Sebut Ibu di Mojokerto Huni Gubuk Reyot Depan Rumah Anaknya, Ini Fakta Sebenarnya
Viral Video Sebut Ibu di Mojokerto Huni Gubuk Reyot Depan Rumah Anaknya, Ini Fakta Sebenarnya

Ansori tak mengetahui secara pasti penyebab Ngantiani tidur di gubuk.

Baca Selengkapnya
Janda Dua Anak Divonis Bersalah usai Siram Air Keras ke Pria Suka Mengintip, Ini Kata Kejati Sumsel
Janda Dua Anak Divonis Bersalah usai Siram Air Keras ke Pria Suka Mengintip, Ini Kata Kejati Sumsel

Vanny menyebut ada beberapa hal yang menjadi sorotan terkait berita viral perkara penganiayaan yang dilakukan terpidana NP.

Baca Selengkapnya
Nestapa Mbah Darmi, Nenek Renta Pencari Keadilan Usai Dihukum Bui karena Pukul Keponakan dengan Gagang Sapu
Nestapa Mbah Darmi, Nenek Renta Pencari Keadilan Usai Dihukum Bui karena Pukul Keponakan dengan Gagang Sapu

Satu bulan lima belas hari penjara, vonis itu lah yang dijatuhkan oleh Pengadilan Negeri Tuban untuk Mbah Darmi

Baca Selengkapnya
Kisah Janda Hidup Sebatang Kara di Bangunan Bekas Dapur yang Tak Layak, Dapat Bantuan Bupati Kediri usai Ramai di Medsos
Kisah Janda Hidup Sebatang Kara di Bangunan Bekas Dapur yang Tak Layak, Dapat Bantuan Bupati Kediri usai Ramai di Medsos

Tangisnya pecah saat Bupati Kediri datang ke rumahnya

Baca Selengkapnya
Viral Detik-Detik Rumah Tiba-Tiba Ambruk, Ternyata Begini Faktanya
Viral Detik-Detik Rumah Tiba-Tiba Ambruk, Ternyata Begini Faktanya

Viral detik-detik rumah tiba-tiba ambruk. Ternyata begini faktanya.

Baca Selengkapnya
Reaksi Keluarga Cut Intan Nabila saat Tahu Armor Toreador Lakukan KDRT hingga 5 Kali, Berharap Dapat Keadilan
Reaksi Keluarga Cut Intan Nabila saat Tahu Armor Toreador Lakukan KDRT hingga 5 Kali, Berharap Dapat Keadilan

Intan selama ini memilih bungkam terkait dugaan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialaminya dari suaminya, Armor Toreador. Simak cerita selengkapnya!

Baca Selengkapnya
Lelah Mediasi 6 Kali Selalu Gagal, Kesehatan Nenek di Banyuasin yang Diusir Anak Angkat Menurun
Lelah Mediasi 6 Kali Selalu Gagal, Kesehatan Nenek di Banyuasin yang Diusir Anak Angkat Menurun

Kesehatan nenek ST (73), menurun akibat kelelahan menghadapi masalah dengan anak angkatnya

Baca Selengkapnya
Wanita di Garut Dirampok dan Dibunuh Keponakan, Anak Korban Pura-Pura Mati
Wanita di Garut Dirampok dan Dibunuh Keponakan, Anak Korban Pura-Pura Mati

Seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Cikajang, Garut, Jawa Barat, Neneng Hatisah (53) menjadi korban perampokan dan pembunuhan. Pelaku diduga keponakan korban.

Baca Selengkapnya
Suara Benturan ke Tembok dan Pukulan Kursi Iringi Embusan Napas Terakhir Sutrisno
Suara Benturan ke Tembok dan Pukulan Kursi Iringi Embusan Napas Terakhir Sutrisno

Beredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.

Baca Selengkapnya