Nestapa Andrew, jadi sasaran bogem haters Ahok
Merdeka.com - Malang benar Andrew Budikusuma. Dia diserang kemudian dikeroyok sejumlah orang dengan alasan tak jelas saat menaiki bus Transjakarta.
Kejadian ini menjadi lucu karena Andrew dibogem orang-orang yang menunjukkan ketidaksenangannya pada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Sebelum memukuli Andrew, pria sebanyak tiga orang itu meneriakkan nama Ahok, sapaan Basuki, beberapa kali.
Peristiwa itu terjadi pada Jumat 26 Agustus lalu sekitar pukul 20.30 Wib. Dia hendak pulang ke rumahnya di kawasan Pluit. Seberes dari kantor, dia menuju ke Halte Kuningan.
-
Siapa yang melakukan penganiayaan? Seorang bocah berusia 8 tahun di Semarang diduga dibakar teman sepermainannya.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang melakukan pengeroyokan? AG kemudian diteriaki malang. Teriakan AG mencuri perhatian warga lainnya di sekitar lokasi. BH dan empat rekannya terkepung dan tidak bisa melarikan diri. Keempatnya pasrah. Mereka menjadi bulan-bulan AG dan sejumlah orang lainnya. Pengeroyokan yang dilakukan rupanya membuat BH tewas. Sementara rekannya mendapat perawatan. Bahkan mobil minibus itu ikut dibakar.
-
Dimana penganiayaan terjadi? Penganiayaan yang viral itu dikabarkan terjadi di Mekarwangi, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
-
Dimana pengeroyokan itu terjadi? Bermula saat dua orang tak dikenal menghampiri lapak korban AR di Jalan Raya, Joglo, Kembangan Jakarta Barat, pada Selasa 3 September 2024 sekira pukul 21:00 WIB.
-
Dimana kejadian penganiayaan terjadi? Nasib sial dialami Damari (59) pengemudi ojek online warga Jurumudi, Kota Tangerang, yang dikeroyok tiga orang pria tidak dikenal saat akan menjemput pelanggan di depan pasar Tanah Tinggi, Kota Tangerang.
Dalam perjalanan di bus, dia tiba-tiba dihampiri orang tak dikenal. Tiba-tiba orang itu berteriak kata Ahok ke arahnya.
"Kejadian pemukulan terjadi persis antara pintu bus dan halte. Saya sudah ada di bus, saya naik dari Kuningan, kemudian para pelaku naik dari Semanggi kemudian pukul saya dan turun di halte JCC," ujar Andrew saat membuat laporan di Polda Metro Jaya dengan No LP/4132/VIII/2016/PMJ/Dit Reskrimum, Selasa (30/8).
"Lu Ahok bukan? Lu Ahok bukan?" katanya menirukan kata-kata para pelaku dengan menunjuk dirinya.
Andrew juga mengaku dikatai rasis. "Dia juga bilang, 'pilih sipit apa merem?' Itu kan dua kata yang punya arti beda, sipit saya masih bisa melihat kalau merem kan saya tidak melihat, nadanya seperti ancaman," beber dia.
Saat itu tak ada penumpang yang sadar bahwa Andrew diperlakukan tak menyenangkan. Bahkan, petugas on board Transjakarta bukannya bertanya apa yang terjadi, malah meminta dirinya dan sekumpulan pria itu keluar bus. Mereka dipaksa turun di halte JCC.
Tanpa sempat membela diri, Andrew langsung dipukuli saat keluar dari bus menuju halte. Dia mengalami sejumlah luka. Dia tak ingat persis wajah para pelaku, hanya sempat samar terlihat ada yang mengenakan batik.
"Yang luka bagian atas dan bawah bibir saya, dan yang masih berbekas benjolan-benjolan kecil di kepala saya," katanya.
"Saya enggak lihat betul wajahnya, karena kalau saya melihat wajah mereka nanti saya dikira nantangin. Saya hanya nunduk saja, jadi yang terlihat cuma baju mereka yang rapi bukan pakai baju preman," sambungnya.
Setelah kejadian itu, Andrew sudah menghubungi pihak Transjakarta untuk menanyakannya keberadaan CCTV di bus. Namun, untuk bisa melihat CCTV yang merekam peristiwa itu, dia diminta mendapatkan surat keterangan dari pihak kepolisian.
"Suratnya sudah ada, tapi saya belum melihat rekaman itu. Kemarin terakhir saya dihubungi oleh pihak Transjakarta dan katanya memang sudah ada," ujar Andrew.
Kemarin Andrew sudab melapor ke Mapolda Metro Jaya. Dia berharap pihak Transjakarta memproses peristiwa yang dialaminya dan meminta CCTV yang merekam kejadian itu dijadikan bukti ke polisi.
"Itu kan yang bisa lihat pihak tertentu saja, jadi saya serahkan kepada yang berwajib saja," pungkasnya.
Ahok mengaku sudah mendengar peristiwa tersebut. Dia menyebutkan tindakan pelaku sebagai teror kampungan.
"Itu namanya teror saja. Coba dia berani ngulang lagi gak? Ya, gak? Coba dia berani ulang lagi gak saya tanya. Gitu lho, itu kan cuma cara teror yang kampungan, orang-orang pengecut yang munafik tahu enggak. Itu teknik teror saja," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.
Dia mengaku sudah meminta pihak Transjakarta mengusut kasus tersebut. Namun, dia menyayangkan petugas yang ada di halte malah tak melakukan pertolongan apapun.
"Kalau sudah sampai tiga sampai empat orang, kamu kira gampang satu lawan dua, satu lawan tiga. Itu kan cuma di film. Kalau berantem satu lawan tiga susah gitu lho. Jadi kamu pakai alat, dia gak pakai alat ya. Itu cuma di film, satu lawan satu aja kalah sama-sama ada ilmu, aja susah. Lu kira gampang berantem satu lawan satu? Film doang yang gampang," tutup Ahok.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menangkap seorang pelaku inisial AWK (23) diduga pelaku ancaman penembakan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaIni Sosok dan Motif Pengancam Tembak Anies yang Ditangkap di Jember
Baca SelengkapnyaBerikut sosok kesayangan Panglima TNI yang dikurung gara-gara nyosor ke tamu Sang Jenderal.
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat. Videonya viral setelah seorang pelaku mengaku sebagai keponakan seorang jenderal.
Baca SelengkapnyaSeorang nenek pendukung paslon 02 mengatakan bahwa Prabowo memiliki gagasan melanjutkan kinerja presiden sebelum-sebelumnya.
Baca SelengkapnyaAhok menegaskan ada upaya adu domba dengan memotong ucapanya
Baca SelengkapnyaAncaman itu datang dari seorang netizen di media sosial.
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan terhadap sejumlah orang simpatisan capres-cawapres03 Ganjar-Mahfud viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaASN Dishub tersebut diamuk warga di Pantai Marina, Kabupaten Bantaeng.
Baca SelengkapnyaAB memprovokasi pemakaman Lukas Enembe melalui akun TikTok bernama @presiden_ono_niha dengan jumlah pengikut lebih dari 100 ribu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca SelengkapnyaPelaporan ke Polda DIY ini berkaitan dengan statement Ade Armando tentang politik dinasti di DIY.
Baca Selengkapnya