Ngaku bayar, warga Volker tak terima meteran airnya disidak Aetra
Merdeka.com - Dalam operasi sidak yang dilakukan PT Aetra Air Jakarta yang bergabung dengan petugas gabungan Kepolisian pada Kamis Pagi (19/3), di pemukiman Kampung Muara Bahari (Volker), Tanjung Priok, Jakarta Utara, guna menertibkan warga dari pencurian air seperti sambungan Illegal tersebut, didapati Yulli Nilam Sari (Lili) sebagai warga yang protes mengenai sidak yang dipimpin oleh Direktur Operasional PT Aetra, Lintong Hutasoit.
Lili (36), warga Jalan Samudra II, kaget ketika rumahnya disambangi Aetra, awak media dan jajaran kepolisian. Dirinya tidak terima rumah sekaligus kosan miliknya dirazia petugas.
"Saya bayar air kok, ngapain kalian razia di sini?" ujar Lili dengan nada tinggi sembari memaki petugas dan polisi yang hadir saat razia, Kamis (19/3).
-
Apa tujuan razia di Jakarta? Ditlantas Polda Metro Jaya memaparkan lokasi-lokasi razia kendaraan di Jakarta dan sekitarnya.
-
Di mana warga berebut air bersih? Pemandangan serupa juga terjadi di Blora, Jawa Tengah. Warga Desa Jepangrejo berebut air bersih bantuan dari BBWS Pemali-Juwana.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
Lili yang semakin emosi itu menunjukkan bukti-bukti pembayarannya ke pihak Aetra. Dan setelah beberapa menit meteran airnya diperiksa, pihak Aetra tidak menemukan adanya kesalahan di rumah kosan yang berisi tujuh penghuni itu.
"Sudah saya bilang, di sini saya bayar. Itu di sana bandar narkoba enggak ditangkap, di sini cuma meteran air aja pake segala ramai-ramai bawa awak media. Lebay!" tambahnya.
Lain dengan Lili, Herman (51), warga Jalan Samudera Raya 1, ini mempersilakan petugas Aetra untuk memeriksa meteran air di rumahnya.
"Saya tidak masalah jika meteran saya diperiksa, ya namanya sudah ada surat tugasnya mau bilang apa," kata Herman di depan rumahnya.
Herman yang sudah berlangganan air sejak tahun 2001 mengaku tidak pernah mengakali meteran air di rumahnya apalagi sampai mencuri air tersebut.
Namun, Herman juga mengaku sempat curiga lantaran sudah hampir setahun terakhir ini petugas Aetra jarang mengecek meteran air yang ada di rumahnya maupun rumah yang ada di lingkungan Volkar.
"Memang menurut saya di wilayah sini ada banyak kasus-kasus narkoba, tapi harusnya kita tetap diperiksa lah meterannya, masak petugas main nembak jumlah pemakaian air kita," tambahnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendistribusian air bersih ini, lanjut Twedi, dilakukan atas laporan warga Cibarusah yang kesulitan mendapatkan air bersih di saat musim kemarau.
Baca SelengkapnyaPemilik akun Instagram @missrtii membagikan pengalaman kurang menyenangkannya saat di Bali.
Baca SelengkapnyaAnggota Polsek Sukasari, berinisial Aiptu US diduga tidak memberi pelayanan baik itu dijebloskan ke rutan Polrestabes Bandung.
Baca SelengkapnyaWilayah pesisir Jakarta Utara bukan hanya menjadi langganan banjir rob sebagai dampak krisis iklim, tetapi juga menghadapi krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaPenarikan retribusi dilakukan di dua lokasi menuju Pantai Tanjung Kait.
Baca SelengkapnyaAksi pemotor yang mengetok kaca mobil saat di lampu merah ini bikin resah warga Surabaya.
Baca Selengkapnya"Kepolisian bersama pihak terkait akan terus melakukan penyelidikan hingga kasus dugaan pungli tersebut terungkap," kata Ipda Dicka
Baca SelengkapnyaAiptu US ditahan di Rutan Polrestabes Bandung hingga proses sidang disiplin dan pemberian sanksi.
Baca SelengkapnyaSedangkan untuk kompensasi diberikan untuk penggunaan tanah secara tidak langsung oleh pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik.
Baca SelengkapnyaMusim kemarau berkepanjangan membuat penjual air bersih keliling meraup keuntungan lebih.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan dirinya akan mengecek kebenaran video pungli di Kapuk Muara tersebut.
Baca Selengkapnya