Ngaku takut dimarahi ortu, pak ogah ini minta dilepas petugas
Merdeka.com - Dalam razia yang berlangsung sejak Selasa (16/6) siang, belasan petugas Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Utara sempat kejar-kejaran dengan sejumlah PMKS yang tertangkap tangan sedang mencari pundi uang di jalanan. Aksi saling kejar ini berlangsung di sekitar danau Sunter dan Jl RE Martadinata, Jakarta Utara.
Pantauan merdeka.com, upaya para PMKS untuk kabur ternyata tak mudah. Mereka justru kalah cepat dengan petugas yang diterjunkan dalam razia tersebut. Saat diamankan, salah satunya meminta untuk dilepas dan berkilah akan dimarahi orangtua bila ditangkap.
"Pak nanti orangtua saya marah pak. Saya masih punya orangtua, jangan ditangkep pak," teriak salah satu pak ogah yang diciduk di sekitar Danau Sunter, Jakarta Utara, Selasa (16/6).
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa anggota Paspampres yang terlibat? Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden tersebut? Dalam sebuah video yang dibagikan akun Instagram @kejadiansmg pada Selasa (12/9), tampak seorang pengendara motor merekam sebuah mobil yang mencoba menghentikannya.
"Ya udah nanti orangtua kamu yang ambil kamu. Makanya jangan minta-minta gitu," ucap salah seorang petugas, Boim.
Selanjutnya di jalan RE Martadinata, petugas yang berpura-pura menanyakan jalan berhasil mengamankan pak ogah lainnya yang mencoba kabur. Sama seperti sebelumnya, dia meminta petugas melepaskannya.
"Pak jangan pak. Saya ini cari makan," ucap pak ogah dengan baju compang-camping sembari digiring masuk ke dalam mobil operasional Sudinsos Jakut.
Bomi menjelaskan, razia ini akan digelar secara intensif menjelang Ramadan. Tindakan ini terus dilakukan untuk mencegah aksi-aksi kriminalitas yang bisa meresahkan warga.
"Kami akan terus lakukan razia ini. Selain jelang ramadhan, ini juga mengantisipasi penodongan kembali terjadi seperti kasus di Cilincing beberapa hari lalu," tutup Boim.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konten Pak Bhabin kembali mampu membuat masyarakat teredukasi dan tertawa.
Baca SelengkapnyaKorban hendak melerai kerusuhan, namun dia justru dianiaya lima pelaku
Baca SelengkapnyaPengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa TK di Palembang trauma berat setelah menjadi saksi ayahnya diancam dua orang dewasa. Salah satu pelaku diduga calon anggota legislatif (caleg).
Baca SelengkapnyaDihadiahi Tembakan, Penikam Imam Musala di Jakbar Sempat Ngumpet di Toilet dan Membahayakan Polisi
Baca Selengkapnya