Ngaku wartawan KPK, 3 pria peras warga yang keluar dari hotel
Merdeka.com - Tiga orang ngaku wartawan dari media KPK, babak belur dihajar massa karena melakukan pemerasan. Kini ketiganya sudah mendekam di Polresta Bekasi Kota.
Ketiga orang yang mengaku wartawan itu adalah Jos Gultom, Tarigan dan Tobing. Lokasi pengeroyokan tiga wartawan ini terjadi di Perumahan Rawa Lumbu, Jembatan 7, Rawa Lumbu, Kota Bekasi.
Dilansir Humas Polda Metro, Rabu (20/5), mereka dibuat babak belur oleh warga lantaran melakukan pemerasan terhadap salah satu warga bernama Habib yang baru saja keluar dari Hotel Sentosa, Jalan Cut Meutia, Bekasi Timur. Ketiganya datang ke rumah korban dan meminta uang Rp 70 juta dan meminta agar tidak disebarkan atau diberitahukan kepada keluarganya.
-
Kenapa pelaku meminta uang dari korban? Kesaksian Korban Belum lama ini, terungkap modus kejahatan baru yang menyasar para pencari kerja. Diungkap sejumlah korban yang baru saja melakukan interview di salah satu lokasi berkedok perusahaan di Duren Sawit, pelaku membujuk agar sejumlah uang diserahkan. Bukan tanpa alasan, para korban turut dijanjikan segera mendapat pekerjaan impian. Sontak, uang tersebut diminta pelaku.
-
Siapa yang meminta uang ke korban begal? Aiptu US dijebloskan ke rutan karena meminta uang kepada korban begal yang viral di media sosial.
-
Kenapa polisi minta uang ke korban? 'Tim Paminal dari Polrestabes Bandung melakukan pemeriksaan kepada Aiptu US. Hasilnya, terbukti yang bersangkutan meminta uang untuk operasional mencari motor korban yang hilang.'
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
Korban pun panik saat ditekan para pelaku ini. Saat dimintai uang sebesar Rp 70 juta korban hanya bisa menyanggupi Rp 1 juta.
Usai diberikan uang Rp 1 juta, ternyata para pelaku tidak beranjak dari rumah Habib dan tetap memaksa untuk meminta uang sebesar Rp 70 juta. Hal itu membuat korban kesal dan memintanya menunggu di sekitar rumahnya.
Tak lama kemudian, bukannya uang yang diberikan kepada korban malah korban membawa puluhan warga untuk menolong dirinya dan memukuli tiga oknum wartawan hingga babak belur dan dibawa ke Polresta Bekasi Kota. Tidak itu saja, mobil sewaan para pelaku Avanza hitam bernopol B 1667 TMA tak luput dari amukan warga. Mobil itu penyok dan kini terparkir di halaman Polresta Bekasi Kota. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suasana mencekam saat ketiga pelaku, YN (54), MH (37), dan FJ (33), dievakuasi dari dalam mobil dekat rumah korban
Baca SelengkapnyaLima tamu hotel di Kota Tangerang, Banten, menjadi korban pemerasan setelah keluar bersama wanita. Mereka diperas hingga Rp1 miliar.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap tiga pria asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali, yang diduga menganiaya pria berinisial WB (46) hingga tewas.
Baca SelengkapnyaDua orang bang jago memeras kedai ayam goreng memaksa menukar uang receh dengan uang jutaan rupiah.
Baca SelengkapnyaDalam aksinya terakhir, korban mengalami kerugian hingga ratusan juta.
Baca SelengkapnyaMelawan saat Ditangkap, Komplotan Residivis Kasus Pencurian di Pekanbaru Ditembak Polisi
Baca SelengkapnyaPara pelaku menganiaya korban hingga meninggal dunia karena merasa kesal dan emosi.
Baca SelengkapnyaPraka RM sempat berbicara dengan ibu korban dan perkataannya sungguh kejam dan tak punya hati.
Baca SelengkapnyaTiga tersangka kasus pengeroyokan bos rental mobil di Sukolilo Pati meninggal terancam hukuman 12 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaSaat itu korban baru saja mengambil orderan di warung Reachess. Ketika keluar, korban ditagih uang parkir.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Ubud, Bali. Pelaku berjumlah tiga orang. Sopir nekat melompat keluar mobil saat ditodong.
Baca SelengkapnyaDua orang tak dikenal memalak korban dengan dalih uang keamanan
Baca Selengkapnya