Nyagub tak punya partai Ahok sebut 'zaman berubah, dulu bayar mahar'
Merdeka.com - Basuki Tjahaja Purnama memastikan dirinya maju di Pilgub 2017 mendatang. Namun, tidak mau ambil pusing perihal munculnya sejumlah nama yang disebut-sebut bakal jadi pesaingnya.
"Saya pikir kalau soal itu enggak usah terlalu pusing. Ya kita kerja aja. kalau kamu kerja bagus survei kamu bagus pasti partai akan kasih. Zaman sudah berubah kan nggak seperti dulu lagi. Kalau dulu seolah-olah Anda harus bayar uang mahar. Kalau sekarang sudah berubah," ucapnya Ahok, sapaan Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (14/9).
Dari sejumlah media, Ahok mengaku sudah mengetahui beberapa orang yang bakal jadi pesaingnya.
-
Siapa yang berharap Pilgub Jakarta satu putaran? Bakal calon wakil gubernur Jakarta Suswono berharap kontestasi Pilkada Jakarta 2024 dapat berlangsung satu putaran saja.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
"Iya saya sudah tahu siapa saja yang bakal maju nanti. Sering baca berita kalian," katanya singkat.
Mantan Bupati Belitung itu malah berharap pada Pilgub DKI 2017 banyak orang yang mencalonkan diri jadi calon Gubernur. Sebab hal itu, kata dia, akan membuat persaingan semakin menarik.
"Enggak juga sih, justru saya mengharap semakin banyak pesaing lebih bagus. Kalau banyak orang yang ikut justru orang Jakarta lebih diuntungkan. Jadi kalau anda Lebih hebat dari saya, lebih rajin jujur ya orang Jakarta lebih untung dong. Sayang dong kalau kamu cuma dapat Ahok, kalau ada lebih rajin lebih bagus suruh orang lain," paparnya.
Dirinya mengaku saat ini belum ada tawaran dan menganggap semua partai baik termasuk Partai Gerindra yang mengantarkannya juara di Pilgub 2012 lalu.
"Menurut saya, semua partai rata-rata baik, hubungan saya baik sebenarnya. Gerindra baik, NasDem baik. PDIP baik. PAN juga baik. PKB juga baik," kata Ahok.
"Saya jujur lebih suka pemilu DKI diikuti banyak pasangan, karena DKI beda dengan daerah lain. Kalau daerah lain kan nggak pakai 20 atau 30 persen, suara terbanyak akan menang. Nah kalau suara terbanyak menang kamu harus mendorong sebanyak mungkin calon. Supaya kamu dapat dikitpun kamu jadi. Tapi kalau DKI, makin dikit makin bingung. Karena otomatis sama 50 persen plus satu. Dua pasang ikut lebih baik. Langsung nggak usah dua putaran kedua. Lebih nggak capek. Jadi kalau buat saya pribadi, DKI dorong sebanyak mungkin calon. Supaya apa? Bukan keuntungan saya. Kalau buat saya lebih baik dua pasang aja. Sama kan mesti 50 plus satu. Tapi kalau banyak orang Jakarta punya pilihan," pungkas Ahok.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil menyinggung mantan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dalam menata kota.
Baca SelengkapnyaPantas mengatakan, kemungkinan partainya bakal mengumumkan nama bakal calon gubernur pada Mei 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaAhok mengungkapkan peniadaan Pilgub merupakan wacana yang sudah lama ia ketahui.
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaAhok bicara keras soal dukungannya di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelusuran merdeka.com, ketika menjadi Wagub Jakarta mendampingi Jokowi, Ahok tercatat sebagai kader Gerindra.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ditugaskan untuk membantu PDIP dalam pemenangan pilkada.
Baca SelengkapnyaAda asumsi Ahok turut berkontribusi atas pendirian PSI.
Baca SelengkapnyaMenurut Bobby, seluruh partai berhak mencalonkan nama-nama di Pilkada Sumut 2024.
Baca SelengkapnyaAhok pada prinsipnya siap untuk ditugaskan di mana saja oleh PDIP.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.
Baca SelengkapnyaAhok bakal fokus memenangkan Ganjar-Mahfud di Jakarta.
Baca Selengkapnya