Ogah muluk-muluk, warga Bukit Duri cuma minta Anies-Sandi tak main gusur
Merdeka.com - Penggusuran menjadi 'senjata' gubernur era 2012-2017 dalam menangani banjir Jakarta. Hunian warga di pinggiran Kali Ciliwung terpaksa diratakan berubah menjadi jalan dan tembok untuk menghalau air.
Hanya ada tersisa beberapa bangunan yang dijadikan sebagai tempat usaha. Proyek normalisasi sungai juga terpantau masih berjalan.
Salah satunya adalah milik Bapak Sarif yang membuka toko kelontong. Meski puluhan tahun tinggal di sana, dia menyatakan bak mimpi bila tempat yang dia tinggali dahulu bisa menjadi hunian.
-
Di mana Ciliwung jadi hunian? Di beberapa titik, bantaran Ciliwung kini telah berubah menjadi hunian.
-
Dimana warga buat lubang di sungai? Di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas, air sungai jadi kering kerontang akibat musim kemarau.
-
Bagaimana kondisi jalan yang membuat warga menanam padi? Kondisi Jalan Berlumpur Warga sendiri merasa jengkel karena kondisi jalan yang sudah lama sekali tidak diperhatikan. Kondisinya sungguh memprihatinkan karena dipenuhi lumpur dan kubangan air, terlebih saat ini masih masuk musim penghujan.
-
Di mana jalan rusak yang membuat warga harus menandu pasien? Sejumlah penduduk di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, Sumatra Utara, harus berjuang saat merujuk seorang warga sakit menggunakan tandu.
-
Kenapa Ciliwung semakin sempit? Semakin sempit karena populasi.
-
Apa yang menyebabkan kampung di Jakarta Barat ini tenggelam? Ditambahkan Ji’I, jika salah satu pemicu daerah tersebut tergenang adalah masifnya pembangunan yang tidak memperhatikan kondisi lingkungan. Diceritakan jika tahun 1988 sebuah kompleks pergudangan dibangun hingga mengorban resapan air. Akibatnya air saat hujan jatuh dan menggenangi kampung tersebut sehingga terkumpul.
Saat ini ia bersama rekannya Seno dan Andra, menempati Rusun Rawa Bebek yang menjadi tujuan warga Bukit Duri pascapenggusuran. Toko kelontongnya itu masih tersisa 15 meter dari Sungai Ciliwung.
Sarif mengatakan pada zaman Jokowi menjabat gubernur, ia dijanjikan ganti rugi. Namun, itu tidak direalisasikan saat Jokowi naik menjadi Presiden. Saat itu warga Bukit Duri berharap banyak terhadap Jokowi.
"Dijanjiin sama Jokowi, bahkan pohon cabe aja diganti. Ganti ruginya detil gitu," kata Sarif, Selasa (17/10).
Sayangnya, janji itu tinggallah janji. Mereka tidak mau memusingkan lagi apa yang sudah terjadi dan berharap gubernur baru ini dapat memberikan hidup layak.
"Kalau bisa enggak ada penggusuran lagi, mending dulu sebelum gusur," ucap Seno.
Ketiganya berharap gubernur baru bisa memberikan lapangan pekerjaan seluas-luasnya. Apalagi untuk mereka yang terkena imbas penggusuran. Melihat sulitnya membuka usaha di rusun Rawa Bebek yang terbilang jauh. Alasan itu pula mereka harus tiap hari pulang-pergi Bukit Duri-Rawa Bebek dengan bus gratis oleh pemprov.
"Semoga jauh lebih baik, lapangan pekerjaan disediakan," ungkap Seno.
Seno sendiri tidak begitu berharap lebih pada pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno. Hanya saja, ia yakin gubernur pilihannya itu bisa memberi angin segar. Saat ini, ia hanya bisa kawal kerja 100 hari ke depan.
"Kalau emang janji itu harus ditepati," ucap Seno
"Nanti kelihatan setelah 100 hari," timpal Andra di sebelahnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengendara yang lewat kerap tergelincir karena jalan menjadi kubangan lumpur. Anak-anak sekolah pun terpaksa melepas sepatu saat melintas.
Baca SelengkapnyaPembangunan tanggul ini terkendala karena banyaknya permukiman liar warga.
Baca SelengkapnyaAnak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaKali penuh sampah jadi pemandangan sehari-hari warga bantaran ciliwung di Tanah Abang
Baca SelengkapnyaSering dilewati truk pengangkut material proyek, dampak buruk dirasakan masyarakat dan lingkungan di Sumedang
Baca SelengkapnyaPermintaan Otorita IKN agar warga membongkar rumahnya lantaran bangunan tersebut tidak sesuai dengan tata ruang wilayah IKN.
Baca SelengkapnyaWarga Cisuru, Cilegon, Banten kerap mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih
Baca SelengkapnyaKondisi jalan begitu parah, yakni berlubang dan bergelombang besar. Akibat kerusakan ini, beberapa pengguna roda dua yang melintas sampai mengalami kecelakaan.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Pakuan, Desa Sukasari, Kecamatan Dawua, Kabupaten Subang Jawa Barat, bahu membahu membersihkan jalan raya dengan cara mengepel.
Baca SelengkapnyaBudi, salah seorang warga mengaku resah dan khawatir jika ada aktivitas tambang pasir
Baca SelengkapnyaBeredar di media sosial, warga ramai-ramai mancing di sebuah kubangan. Terlihat lubang tersebut berukuran cukup besar dan berada di tengah jalan.
Baca SelengkapnyaWarga memanfaatkan jalan pipa. Jalan tersebut tidak terhubung dengan jalan utama PIK 2.
Baca Selengkapnya