Operator mogok, Ahok ancam akan ambil alih Transjakarta
Merdeka.com - Aksi mogok yang dilakukan operator bus Transjakarta Koridor V (Kampung Melayu–Ancol) dan VII (Kampung Rambutan–Kampung Melayu) karena gaji belum dibayar mendapat tanggapan dari Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Ahok mengatakan, salah satu penyebabnya operator mogok adalah upah minimum provinsi (UMP) yang tidak sampai ke operator secara utuh. Sehingga ia menduga ada kecurangan dari perusahaan yang mempekerjakan operator Transjakarta.
"Persoalannya sama dengan sampah. Kontrak dengan mereka pakai UMP, tapi begitu turun ke bawah dipotong. Kalau pengusaha nakal seperti itu, kami terpaksa mengambil alih," katanya di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (6/12).
-
Kenapa Jokowi gerah dengan jalan rusak di Lampung? Kerusakan Jalan di Lampung cukup parah hingga viral di media sosial.
-
Kenapa Jokowi dikritik? Khususnya terhadap keluarga Jokowi yang ikut dalam kontestasi politik baik Pilpres maupun pilkada.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi? 'Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,'
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang mengkritik Jokowi? Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengkritik kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
Untuk mengantisipasi hal semacam ini terjadi, mantan Bupati Belitung Timur ini sudah merencanakan untuk mengambil alih pengoperasian Transjakarta. Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menganggarkan APBD 2013 untuk membeli bis.
"Karena banyak operator yang tidak sesuai. Kita mau lakukan beli bus lebih banyak mau operasikan sendiri jadi kita tidak disandera oleh operator manapun sama seperti sekarang mau kita stop," ungkapnya.
Politikus Partai Gerindra ini menilai tidak semua operator Transjakarta buruk. Makanya, ia menyarankan kepada operator yang masih ingin bekerja dengan Pemprov DKI Jakarta untuk bernegosiasi dan membicarakan permasalahan mereka secara baik-baik.
"Kami punya BUMD, kami punya uang kekuasan, kalau anda gak bisa, akan kami ambil alih. Kami tidak bisa mentolerir untuk kepentingan umum anda sandera dengan situasi yang tidak puas, anda bisa duduk ngomong kan. Nanti kalau bus datang, silakan saja loncat ama kita," tegasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan mobil JakLingko terparkir di kawasan Balai Kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaRatusan angkutan umum bus kecil bekas Mikrolet, APB, dan Jaklingko Mikrotrans memadati jalan di depan Balai Kota Jakarta.
Baca SelengkapnyaSeluruh direksi dan operator Transjakarta sudah menandatangani pakta netralitas karena pihaknya merupakan bagian dari Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAksi yang dilakukan oleh para awak angkutan dilakukan karena sejumlah persoalan yang terjadi di lapangan.
Baca SelengkapnyaRatusan sopir angkot menggeruduk Gedung DPRD Kota Bekasi, pada Rabu (2/10).
Baca SelengkapnyaSopir Jaklingko demo karena upah yang dinilai tidak layak hingga pembagian kuota yang kurang adil antar operator.
Baca SelengkapnyaSopir TransJakarta Ngamuk ke Puluhan Pemotor Lawan Arah di Busway: Sampai Malam Saya Tungguin!
Baca SelengkapnyaApriastini menyampaikan, penyesuaian layanan dilakukan agar mobilitas masyarakat yang menggunakan Transjakarta dengan rute-rute terdampak tetap berjalan.
Baca SelengkapnyaTransJakarta telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi salah satunya mempercepat waktu kedatangan bus.
Baca SelengkapnyaPengguna ojek onlineĀ (ojol) untuk menghindari kawasan sekitar Medan Merdeka Jakarta Pusat terkait aksiĀ ojol.
Baca SelengkapnyaDari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.
Baca SelengkapnyaUsai mendengarkan keterangan dari perwakilan Kominfo, massa membubarkan diri dengan tertib
Baca Selengkapnya