Organda DKI Klaim Moda Transportasi Modern Bantu Kopaja atau Metromini
Merdeka.com - Jakarta kini memiliki beragam moda transportasi umum yang modern, dari Transjakarta hingga Moda Raya Terpadu (MRT). Dalam waktu dekat, warga Jakarta juga akan merasakan Light Rail Transit (LRT).
Dampaknya, beberapa moda transportasi yang sudah ada sebelumnya, seperti Kopaja atau Metromini harus rela bersaing mendapatkan penumpang. Tak sedikit sopir atau mantan sopir Kopaja dan Metromini 'menjerit' atas keadaan tersebut.
Ketua DPD Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan mengungkapkan keberadaan moda transportasi seperti Transjakarta tak keberadaan kendaraan umum lain, terutama sejak diciptakannya program Jak Lingko atas gagasan Gubernur Anies Baswedan.
-
Apa saja yang disediakan Transjakarta? Selain menyediakan kantong parkir, pihak Transjakarta juga melakukan penambahan total 300 unit armada saat Misa Akbar Paus Fransiskus di GBK. Dukungan ini, kata Ayu diharapkan bisa memudahkan mobilitas masyarakat yang ingin menghadiri Misa Agung bersama Paus Fransiskus.
-
Apa tujuan dibentuknya Transjakarta? Tujuannya: Untuk memberikan jasa angkutan umum yang lebih cepat, nyaman dan terjangkau bagi warga Jakarta.
-
Bagaimana Trans Jateng terintegrasi dengan layanan lain? Lebih lanjut, Ganjar mengatakan bahwa BRT Trans Jateng Koridor VII terintegrasi dengan layanan Trans Jateng rute Solo-Sumberlawang di Terminal Tipe A Tirtonadi dan transportasi umum di sekitarnya.
-
Apa target Menko Perekonomian untuk transportasi di Indonesia? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Kapan Transjakarta pertama kali beroperasi? Menengok ke belakang, Bus Transjakarta pertama kali mengaspal di jalan Ibu Kota pada tahun 2004, ditandai dengan peresmian Koridor 1.
-
Bagaimana Transjakarta bantu jemaat ke GBK? Setelah dari depo, para jemaat bisa memanfaatkan layanan Transjakarta untuk menuju lokasi Misa Agung di GBK.'Depo kami sangat dekat dengan layanan Transjakarta regular. Jadi dari lokasi kantong parkir, para jemaat bisa menggunakan layanan kami yang menuju ke GBK, demikian juga selesai acara jemaat bisa menggunakan layanan yang sama untuk kembali menuju kantong parkir yang berada di depo,' jelas Ayu.
"Keberadaan Transjakarta dengan program Jak Lingko justru menyelamatkan angkutan kota yang ada. Baik bus besar, sedang, dan kecil. Kopaja dan Metromini masuk ke bus sedang," ungkap dia saat dihubungi merdeka.com, Jumat(23/8).
Dia menuturkan Jak Lingko merupakan transportasi yang terintegrasi dari segi rute, manajemen, dan pembayaran. Tidak hanya memudahkan sistem, tapi juga masyarakat.
"Tujuan mengintegrasikan adalah supaya kualitas layanan angkutan umum pada masyarakat semakin baik. Jadi masyarakat cukup sekali bayar, lebih efisien dan efektif. Masyarakat diharapkan nyaman dan aman menggunakan transportasi dengan tarif terjangkau dan estimasi waktu terukur. Diharapkan masyarakat bisa meninggalkan kendaraan pribadi sehingga mengurangi polusi kemacetan," lanjutnya.
Meski begitu, belum semua Kopaja dan Metromini bergabung ke Jak Lingko. "Sebelumnya ada yang sudah berintegrasi dengan Transjakarta, tapi belum seluruhnya. Saat ini sedang level bus kota, termasuk Kopaja dan Metromini," ucapnya.
Untuk berintegrasi, Kopaja dan Metromini harus memenuhi SPM (Standar Pelayanan Minimum). Hal ini termasuk peremajaan penambahan beberapa fasilitas bus. Maka, prosesnya membutuhkan modal yang cukup besar.
Namun, Shafruhan mengatakan, pemerintah membantu proses ini. "Pemerintah membantu proses mereka untuk kredit di bank-bank pemerintah. Karena sudah ada kontrak, maka prosesnya jadi lebih pasti dan bisa dipertanggungjawabkan," katanya.
Tak hanya armada, pengendara Transjakarta dan bus-bus yang terintegrasi juga diharuskan memiliki sertifikasi, sesuai dengan peraturan pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009. Sertifikasi didapat melalui pendidikan pada institusi di bawah Kementerian Perhubungan.
"Pemerintah bantu dan biayain sertifikasi melalui pendidikan pengemudi. Ada institusinya di bawah Kementerian Perhubungan, dilakukan pendidikan di sana. Setelah lulus, dapat SIM B1 umum atau B2 umum. Target Pemda DKI adalah seluruh pengemudi angkutan umum dan barang harus punya SIM umum," ucapnya.
Tahun ini, operator masih meremajakan armadanya karena Transjakarta membuka kuota bagi 150 kopaja dan 100 metromini untuk masuk Jak Lingko.
Penulis magang:Ahdania Kirana
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mentromini sempat mengangkut peserta Pesta Olahraga Negara Negara Berkembang atau Games of the New Emerging Forces (GANEFO).
Baca SelengkapnyaAplikasi ini akan menghubungkan antar gedung di kawasan inti ibu kota baru.
Baca SelengkapnyaDibutuhkan sebuah sistem agar masyarakat terdorong menggunakan transportasi publik.
Baca SelengkapnyaStasiun Kereta Cepat Karawang akan menjadi salah satu titik strategis dalam pengembangan sistem transportasi.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin jangkauan tranportasi massal ini semakin luas sehingga memudahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaSebagai pusat ekonomi dan pemerintahan dibutuhkan angkutan massal yang menopang mobilitas warga di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaRisal menjelaskan bahwa dalam sepuluh tahun terakhir, DJKA telah menambah dan memperbarui jalur kereta api serta mengembangkan fasilitas di stasiun.
Baca SelengkapnyaBank DKI terus berupaya memperluas jangkauan produk dan layanan kredit segmen konsumer melalui berbagai kolaborasi dengan pihak ketiga.
Baca SelengkapnyaDengan pemantauan intensif dan pengelolaan standar operasional yang ketat, BUMN berkomitmen untuk terus mendukung peningkatan kualitas layanan angkutan umum.
Baca SelengkapnyaModifikasi dilakukan sebagai upaya memaksimalkan layanan. Sebab, pada rute JAK 78 sebelumnya ada beberapa jalan yang tidak dapat dilintasi armada.
Baca SelengkapnyaUntuk taksi terbang, sejauh ini merupakan moda transportasi yang masih dalam tahap pengembangan, belum masuk dalam tahap komersialisasi.
Baca SelengkapnyaKemenhub bersiap akan menata kawasan Stasiun Tangerang dengan Fasilitas Integrasi Antarmoda di 2025.
Baca Selengkapnya