OSO soal Ahok dirundung banyak masalah: Namanya juga usaha ya
Merdeka.com - Partai Hanura memastikan kembali dukungannya kepada calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Basuki Tjahaja Purnama. Walaupun tengah dirundung banyak permasalahan hukum, ternyata itu tidak membuat kendur niat Hanura.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang mengatakan, permasalahan hukum dugaan penistaan agama yang menjerat Basuki atau akrab disapa Ahok itu adalah upaya untuk menggagalkannya sebagai calon pemimpin Pemprov DKI Jakarta.
"Oalah itukan namanya juga usaha ya. Setiap orangkan boleh usaha, tapikan kita harus melihat prosedur hukum," katanya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (1/2).
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Apa yang membuat Ahok heran tentang koruptor? Dia menyoroti hukum dan sanksi para koruptor. Saking lemahnya hukum, Ahok heran melihat bekas tahanan koruptor yang justru semakin kaya. Beberapa di antaranya bahkan tak segan pamer kekayaan.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politik? Ahok pun memutuskan untuk masuk ke politik. Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
Wakil Ketua MPR ini mengungkapkan, penegakan hukum tidak dapat diintervensi oleh siapapun. Bilama hal tersebut benar, terjadi maka ini menjadi ciri bahwa Indonesia tengah menuju kehancuran.
"Kalau hukum diintervensi maka negara kita sudah hancur. Oleh sebab itu, baik pengadilan, penegak hukum harus konsisten melakukan penegakan hukum," tutupnya.
Untuk diketahui, Ahok saat ini telah ditetapkan sebagai terdakwa dalam kasus dugaan penistaan agama. Kasus ini bermula kala dirinya menyinggung Surah Al-Maidah Ayat 51 saat melakukan kunjungan ke Pulau Pramuka pada 27 September 2016.
Kasus ini memicu demo 4 November dan 2 Desember 2016 yang dihadiri oleh ratusan ribu bahkan ditafsir jutaan orang di Jakarta. Mereka meminta Ahok dihukum karena dianggap telah menistakan agama Islam sesuai dengan fatwa MUI.
Tak cuma itu, Ahok kembali tersudutkan dan dikecam banyak orang karena niat ingin mempolisikan KH Ma'ruf Amin yang juga Ketua MUI. Hal ini terjadi saat sidang ke delapan kasus penistaan agama pada 31 Januari kemarin.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaPersoalan di Jakarta menjadi konten perdana yang diunggah Ahok di 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Gubernur DKI Basuki T Purnama bercerita saat ditahan kasus penistaan agama.
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaAhok berandai jika ditawari dan berkesempatan menempati jabatan di pemerintahan.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaPada saat itu Ahok menelan kekalahan dan berimbas pada kursi PPP di DKI Jakarta yang tak sesuai dengan target.
Baca SelengkapnyaAhok mengaku ditugaskan untuk membantu PDIP dalam pemenangan pilkada.
Baca SelengkapnyaAhok juga tidak bisa ikut berkampanye karena posisinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina
Baca SelengkapnyaSyafrin menyebut, laporan dari masyarakat terhadap keberadaan jukir liar sangat diperlukan.
Baca SelengkapnyaMenurut Arsjad semua orang bebas dalam menyuarakan untuk mendukung siapa saja dengan cara yang berbeda-beda, termasuk Ahok.
Baca Selengkapnya