Pajak progresif tak kurangi macet, Ahok perbanyak angkutan massal
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, pihaknya akan menyediakan transportasi massal sebanyak-banyaknya, guna mengatasi masalah kemacetan di ibu kota. Hal ini dinilainya akan lebih efektif dibanding menerapkan pajak progresif bagi kendaraan pribadi.
"Pajak progresif di Singapura aja enggak efektif karena cuma jadi bagian dari sistem. Yang penting gimana caranya kami menyediakan transportasi umum. Saya jamin dari sekarang sampai akhir 2016, akan terus datang bus-bus bagus," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (24/6).
Untuk itu, dalam memaksimalkan penambahan angkutan umum bagi tersedianya transportasi massal yang memadai di ibu kota, Ahok akan mengintegrasikan Kopaja dengan layanan Transjakarta. Bahkan, dirinya juga memberikan kesempatan kepada para pemilik bus lainnya, untuk ikut serta bergabung dalam manajemen Transjakarta.
-
Dimana rute bus wisata? Sementara, salah satu rute yang dilayani bus wisata atap terbuka ini adalah BW2–Jakarta Baru (Jakarta Modern). Bus ini mengajak para wisatawan untuk berkeliling menikmati panorama gedung-gedung di Jakarta.
-
Siapa ayah Ahok? Diketahui, pria kecil ini merupakan anak dari Indra Tjahaja Purnama dan Buniarti Ningsing keturunan Tionghoa .
-
Gambar apa yang ada di bus? Mulai dari gambar cengkraman kingkong hingga terkaman hiu.
-
Apa pesan ayah Ahok? 'Orang miskin tidak akan menang melawan orang kaya, orang kaya tidak akan bisa melawan pejabat' kutipan pesan sang ayah, dari pepatah Tiongkok Kuno yang jadi pendorongnya.
-
Bagaimana bus mengangkut barang? Kasur dan jerigen diletakkan di atas atap bus. Selain itu, ada juga sejumlah motor yang digantung di belakang bus.
-
Bagaimana Ahok dukung Ganjar? Menjelang hari pencoblosan, sejumlah pejabat negara makin terang-terangan memberikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden. Baru-baru ini, Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mundur dari jabatannya. Pemicu utamanya karena Ahok ingin mengkampanyekan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Hal itu dimaksudkan agar para pengusaha angkutan umum bisa bersatu padu meningkatkan pelayanan angkutan massal di Jakarta, dan mengurangi dampak kemacetan akibat penumpukan kendaraan di jalan.
"Kita tawarkan, di luar Kopaja kalau ada bus pribadi yang di manajemen enggak jelas, jatahnya boleh ditambahkan ke Transjakarta, dan bergabung seperti Kopaja. Jadi enggak ada lagi Kopaja jatahnya sekian, enggak ada lagi," ujar Ahok.
"Orang per orangan ini boleh pindah menjadi Kopaja yang dihitung. Mirip-mirip orang pindah partai lah kira-kira. Kalau sudah enggak beres gimana, ya pindah partai dong," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jakarta berhasil mengonversi transportasi umum menjadi ramah lingkungan. Penghargaan itu diberikan karena berhasil melakukan lompatan besar.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan mengatakan akan membawa koneksi transportasi umum seperti di Jakarta ke daerah
Baca SelengkapnyaPramono-Rano mengaku mendapat dukungan dari pendukung kedua sosok tersebut, yakni Ahokers dan Anak Abah.
Baca SelengkapnyaRK jamin akan melanjutkan program yang baik dari gubernur sebelumnya.
Baca SelengkapnyaJokowi ingin masyarakat bisa memilih transportasi sesuai keinginan masing-masing.
Baca SelengkapnyaAnies berjanji akan membenahi transportasi umum di Bogor supaya lebih luas dan terjangkau.
Baca SelengkapnyaJokowi meresmikan empat terminal di Jateng dan Jatim.
Baca SelengkapnyaProgram tersebut akan menerapkan layanan bus yang menggunakan skema Buy The Service (BTS).
Baca SelengkapnyaAnies mengusulkan sistem transportasi umum yang diterapkan di seluruh Indonesia bisa mencontoh Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies berpesan, bagi yang khawatir terkait perubahan ketika dirinya menjadi calon presiden, bisa melihat rekam jejaknya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies memandang perlunya kendaraan ditambah untuk sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Baca Selengkapnya