'Pak Djarot aneh-aneh aja, kalau tahu PNS pesta narkoba ya tangkap'
Merdeka.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Prabowo Sunirman bingung dengan pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Sebab, Djarot mendapat informasi ada pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI yang akan melakukan pesta narkoba sebelum Ramadan.
"Siapa? Pak Djarot mah aneh-aneh aja " katanya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (25/5).
Politisi Gerindra ini menyarankan Djarot tidak hanya diam jika mengetahui informasi tersebut. Djarot diminta segera melakukan aksi penindakan untuk mengklarifikasi informasi yang diterimannya.
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Bagaimana cara Sahroni meminta Polres Jakut untuk bertindak? 'Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.'
-
Bagaimana DPR saran KPK mengusut kebocoran OTT? Bahkan Sahroni merekomendasikan KPK untuk berkolaborasi dengan instansi-instansi terkait, jika ingin serius mengungkap dugaan ini.
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Apa yang dilakukan Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
-
Bagaimana cara TNI AD mengklarifikasi klaim pelaku? 'Narasi dalam video yang diunggah pelaku dalam video bahwa pelaku memiliki hubungan kerabat dengan Mayjen TNI Rifky Nawawi adalah tidak benar,' kata Kristomei saat dihubungi, Minggu (28/4).
"Kalau Pak Djarot memang tahu itu ya tangkap-tangkapin aja. Kalau alasan orang pakai narkoba karena stres, semua juga stres di sini (Pemprov DKI Jakarta)," ujar Prabowo.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana melakukan test urine ke seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tujuannya untuk mengetahui adakah yang mengkonsumsi narkotika dan barang-barang terlarang di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, test urine yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI. Sasarannya, 100.000 PNS dan karyawan.
"Paling tidak seratus ribu kita lakukan test urine di Pemprov. Pertama itu, Dinas Kebersihan dan Petugas Harian Lepas (PHL)nya. Kemudian petugas Penangangan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Jangan-jangan PHL dan PPSU kita jadi pengedar. Matilah kita," katanya saat menerima kunjungan BNNP DKI Jakarta di Balaikota DKI Jakarta, Senin (22/5).
Dia menambahkan, test urine akan dilakukan secara dadakan. Paling lambat, satu minggu sebelum dimulainya bulan suci ramadhan.
Mantan Wali Kota Blitar ini mengungkapkan, pemilihan waktu tersebut lantaran dugaan, sebelum bulan suci ramadhan, para PNS dan karyawan Pemprov DKI melakukan pesta narkoba maupun menyetok narkoba.
"Nah ini bentar lagi ramadhan, biasanya mereka itu kesempatan. Ada yang pake dululah mumpung belum bulan suci. Nah inikan bisa ketahuan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNNP DKI Jakarta, Brigadir Jenderal (Brigjen) Iwan Ibrahim mengaku siap untuk bekerjasama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan test urine.
"Kita siap. Bisa kok . Kita bisa 1000 orang sehari kita test urine," tutupnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi III DPR berharap tidak ada lagi informasi mengenai pembiaran terhadap laporan KDRT kepada polisi.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri menangkap caleg DPRK Aceh Tamiang berinisial S terkait perkara narkoba 70 kilogram.
Baca SelengkapnyaSanksi tegas yang pantas bagi anggota Polri terlibat narkoba adalah dipecat
Baca SelengkapnyaKasat Reserse Narkoba Blitar Dicopot akibat Tes Urine Positif
Baca SelengkapnyaHarus ada tindak tegas agar aparat tidak lagi terlibat dalam peredaran narkoba.
Baca SelengkapnyaMenurut Poengky, pemeriksaan terhadap para atasan dari kelima anggota polisi yang diduga terlibat dalam kasus narkoba harus dilakukan.
Baca SelengkapnyaHasbiallah menyinggung Jenderal Fadil Imran yang sukses memerangi narkoba saat menjadi Kapolda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaKepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Kepri Irjen Pol. Zahwan Pandra Arysad saat dikonfirmasi di Batam, Rabu, membenarkan adanya pemeriksaan itu.
Baca SelengkapnyaKasus ini menjadi pukulan telak bagi Polres Blitar. Beberapa waktu lalu Iptu Sukoyo sempat merilis kasus peredaran ganja dengan barang bukti 15 kilogram
Baca Selengkapnya