Pak Joko, 34 tahun jadi juru kunci selamatkan Jakarta dari banjir
Merdeka.com - Hari ternyata sudah pagi. Sementara pria itu belum juga memejamkan matanya sejak tadi malam hanya untuk sekadar melepas lelah.
Dia berdiri serius di pinggiran Pintu Air Pluit. Sesekali berjalan ke kanan dan kiri dengan wajah serius, apalagi langit saat itu semakin gelap menandakan curah hujan semakin hebat.
Bukan takut kehujanan, rupanya dia sedang mengontrol ketinggian air di waduk. Saat itu ketinggiannya telah mencapai +150 cm. Pria itu adalah Joko, Operator penanggung jawab pompa Waduk Pluit.
-
Mengapa Wali Kota Tarakan menekankan pengelolaan sampah? Dalam arahannya, Wali Kota menyampaikan beberapa poin penting terkait pengelolaan sampah demi kenyamanan dan keindahan kota Tarakan melalui program TPS3R.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Bagaimana cara mencegah banjir? Salah satu cara paling efektif untuk mencegah banjir, terutama di kawasan perkotaan, adalah dengan memiliki sistem drainase yang memadai.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah sampah di Bantargebang? Demi menghindari longsor, maka dilakukan teknik terasering. "Jadi langkah itu yang kita terapkan sembari menunggu dibangunnya ITF di Jakarta.," kata Kepala Satuan Pelaksana TPST Bantargebang UPST DKI Jakarta, Handoko Raitno Solusi Lain Tahun ini, pabrik pengolah sampah atau refuse-derived fuel (RDF) plant akan dibangun di Bantargebang.
-
Bagaimana caranya agar lingkungan terhindar dari banjir? Tanaman akan menancapkan akarnya ke dalam tanah. Sehingga, lubang yang dihasilkan akar tersebut menjadi jalur air untuk masuk ke dalam tanah lebih jauh. Dengan adanya tanaman di sekitar rumah, dapat melancarkan penyerapan air hujan, yang akan menjauhkan lingkungan dari banjir.
Kepada merdeka.com, Joko bercerita awal perjalanan karirnya sebagai penjaga pintu air. Pria berusia 57 tahun itu mengatakan, dirinya telah mengabdi selama 34 tahun sebagai penjaga pintu air. Ia menuturkan, awalnya ia merupakan penyelam yang memunguti sampah secara manual di waduk. Sebab saat itu, belum ada mesin canggih yang mampu menyaring sampah secara mekanis.
"Awalnya penyelam yang ngambil sampah, waktu saringan sampahnya manual, 34 tahun saya kerja di air," katanya sambil tertawa, Jumat (13/2).
Sebagai petugas yang bertanggung jawab terhadap pintu air, Joko mengatakan bila musim hujan tiba dirinya dan rekan-rekan bisa bekerja selama 24 non-stop untuk mengawasi debit air.
"Kerjanya 24 jam nonstop kalo musim hujan," kata Joko.
Padahal, kata Joko, kediamannya di sebelah pintu air Pluit juga harus diperhatikan karena bila curah hujan meningkat rumahnya pun ikut kebanjiran. Tapi itu bukan alasan buatnya untuk meninggalkan pintu air.
Bagi Joko, bicara banjir bukan semata-mata soal kekuatan daya sedot pompa air semata. Sebab meski ada 10 pompa air dari Jepang dengan daya sedot 5000 liter per detik yang terpasang, belum jaminan Jakarta akan terlepas dari banjir. Sebab ada alam yang tidak bisa diatur. Karena itu dia meminta masyarakat tidak membuang sampah sembarangan.
"Harapannya warga jangan buang sampah sembarangan, kalau sampah kurang, air ngalir lancar pompa juga lancar," tegasnya.
Pantauan merdeka.com di lokasi, sejumlah excavator amphibi tengah diterjunkan ke Waduk Pluit untuk mengeruk lumpur dan mengambil sampah-sampah baik di dasar maupun di permukaan. Parahnya lagi, tampak tumpukan sampah membumbung menutupi mesin-mesin penyaring sampah.
Tak terasa berbincang, tiba-tiba azan Zuhur berkumandang. Joko pun bergegas pulang dan akan langsung ke masjid Salat Jumat. Pria asal Kali Anget Sumenep itu akan pensiun 2016 mendatang.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hendri berujar, sarana dan prasarana juga disiagakan.
Baca SelengkapnyaSaat ini sebanyak 50 petugas Unit Penanganan Sampah (UPS) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta sedang melakukan pembersihan tumbuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaLokasi tumpukan sampah tersebut milik Kementerian PUPR yang dikelola oleh PT Jasa Marga.
Baca SelengkapnyaViral petugas kebersihan sengaja buang sampah ke sungai sampai bikin pro kontra warganet. Simak ulasannya.
Baca SelengkapnyaWarga Jakarta diminta bijak gunakan air bersih dalam menghadapi musim kemarau
Baca SelengkapnyaSampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca SelengkapnyaCalon wakil gubernur Jakarta Rano Karno bicara mengenai masalah-masalah di wilayah Jakarta yang perlu diselesaikan.
Baca SelengkapnyaJakarta dan sekitarnya telah masuk musim penghujan. Tak jarang di sejumlah titik ibu kota tergenang banjir.
Baca SelengkapnyaSejumlah pemuda Bangkalan bersih-bersih area jembatan Serdang dan kewalahan mengangkut gunungan popok bayi.
Baca Selengkapnya"Saya minta Walkot, Camat, Lurah untuk menyadarkan masyarakat untuk tidak bakar sampah di lingkungannya," kata Heru.
Baca SelengkapnyaUsai viral di media sosial, semua pihak mulai bergerak untuk membersihkan tumpukan sampah yang mencemari Hutan mangrove, Muara Angke.
Baca SelengkapnyaAliran Sungai Deli di Medan Labuhan Km 17,5 Medan menjadi start dimulainya penyusuran.
Baca Selengkapnya