Pamor Ahok terpojok dikepung pesaing
Merdeka.com - Nama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menjadi sosok paling tenar se-antero DKI Jakarta. Siapa tidak tahu kemarahan dia bila merasa kesal lihat keganjilan. Mulai dari hal kecil hingga besar di DKI pasti ditanggapi. Namun, cara itu tidak sepenuhnya membuat Ahok disukai.
Jelang Pilgub DKI tahun 2017 nanti, pelbagai survei banyak digelar untuk mengetahui bagaimana fakta di lapangan. Ahok merupakan kandidat kuat dalam ajang itu. Apalagi setelah memastikan maju mencalonkan diri sebagai gubernur DKI Jakarta lagi.
Pamor Ahok memang begitu tenar. Namun, bukan berarti dia mudah melenggang menuju kursi DKI 1. Sebab, beberapa nama besar satu per satu mulai bermunculan atau disebut-sebut sebagai bakal calon gubernur DKI sekaligus pesaing Ahok.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Kenapa Golkar pertanyakan Anies maju di Pilgub DKI? 'Tapi tentu kan kita tahu bahwa majunya seseorangan menjadi kepala daerah itu kan harus mendapatkan dukungan dari partai politik, pertanyaannya adalah tentu dari partai mana gitu ya,' kata Ace, saat diwawancarai di Gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/5).
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kenapa Ahok ingin jadi pejabat? Pesan Sang Ayah Pengalaman sering diperas oknum pejabat membuatnya terobsesi ingin menjadi pejabat. Ditambah pesan dari sang ayah sebelum meninggal. Pesan ini juga mendorongnya untuk jadi pejabat yang jujur dan membawa perubahan positif.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
Nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini alias Risma dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dari hasil survei disebut paling disukai warga DKI Jakarta dibanding Ahok. Hasil itu dari kajian lembaga survei Centre for Strategic and International Studies (CSIS).
Mereka menuturkan, nama Risma justru lebih disukai dibanding Ahok. Dalam surveinya, 85,54 persen responden menyebut sosok Risma paling disukai. Ahok justru di peringkat ketiga atau di bawah Ridwan Kamil yang bercokol di posisi kedua.
Survei itu dilakukan kepada 400 orang responden terdiri dari 5 kota di DKI Jakarta. Pengumpulan data dilakukan pada 5 Januari hingga 10 Januari 2016, melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Adapun margin of error dalam survei itu sebesar 4,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Peringkat pertama (sosok disukai) Risma, kedua Ridwan Kamil 85,02 persen, dan peringkat ketiga Ahok 71,39 persen," kata Peneliti CSIS Arya Fernandes di Jakarta, Senin (25/1) kemarin.
Hasil survei ini seharusnya bisa menjadi peringatan bagi Ahok. Sebab, Pilkada DKI tahun depan diprediksi bakal diwarnai pelbagai aksi politik buat berebut duduk pimpin ibu kota. Selain itu, kondisi ini menunjukkan bahwa Ahok juga tengah dikepung para pesaingnya.
Meski begitu, hasil survei CSIS tetap menyebut bahwa Ahok merupakan sosok bakal calon gubernur DKI paling populer. Ahok mampu mengungguli kedua nama sebelumnya dan para pesaing lainnya, yakni Tantowi Yahya, Hidayat Nur Wahid, Adhyaksa Dault, Nachrowi Ramli, Sandiaga Uno, hingga Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
"Nama Ahok tetap populer yaitu 94 persen, disusul Tantowi Yahya sebanyak 81 persen, Ridwan 71,25 persen, Abraham 'Lulung' Lunggana 69,25 persen, Hidayat Nur Wahid 64,50 persen," ungkapnya.
Belum adanya sikap tegas para calon pesaing Ahok membuat masyarakat sebenarnya masih ragu. Untuk itu, Arya menyarankan para bakal calon gubernur DKI segera deklarasi. Sebab, lebih kurang masih ada waktu setahun untuk memperkenalkan diri dan visi misi kepada warga DKI.
Sementara, Ahok kini tengah dipusingkan mencari calon wakil gubernur (cawagub) buat mendampinginya nanti. Hal itu disampaikan Juru Bicara pendukung Ahok atau biasa disebut 'Teman Ahok', Amalia Ayuningtyas di Balai Kota, kemarin.
Menurut Amalia, Ahok akan memilih cawagub seperti kriteria istri, sehingga bisa saling melengkapi kekurangan kinerja masing-masing dan tidak suka membuat gaduh.
"Pak Ahok mengibaratkan memilih cawagub seperti memilih istri. Dipilih yang enggak rewel, bisa membantu visi gubernur, harus bisa mengimbangi," ujar Amalia.
Amalia mengaku, dalam pertemuan itu, Ahok mengaku sangat bersemangat untuk maju melalui jalur independen. Namun, itu tidak menutup kemungkinan ke depannya bakal ada partai menggandeng jagoannya. "Pak Ahok semangat banget dari jalur independen," klaimnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mengumpulkan dukungan untuk maju sebagai calon independen bukan merupakan perkara mudah.
Baca SelengkapnyaYunarto juga mengomentari munculnya nama Pramono Anung, sosok yang dekat dengan Jokowi
Baca SelengkapnyaAhok melihat keberadaan Kang Emil akan membuat kader Gerindra sulit untuk menangan di Tanah Pasundan
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaWalaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaKeduanya pernah menjadi gubernur. Akankan berpotensi menang jika keduanya berduet?
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaGanjar mengatakan, figur yang diusung PDIP diharapkan berasal dari kader, karena salah satu fungsi partai adalah mencetak kader-kader untuk dijadikan pemimpin.
Baca SelengkapnyaUntuk mengurus negara, setidaknya harus pernah menjadi legislatif tingkat nasional maupun eksekutif tingkat provinsi.
Baca SelengkapnyaAhok menyatakan kubu KIM plus yang mengusung Ridwan Kamil akan malu jika kalah melawan kotak kosong.
Baca SelengkapnyaNamun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.
Baca Selengkapnya