Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pasar Jaya Harap Data Penerima Bansos Tahap 2 Akurat Agar Penyaluran Tak Amburadul

Pasar Jaya Harap Data Penerima Bansos Tahap 2 Akurat Agar Penyaluran Tak Amburadul Pengemasan Paket Bantuan Sosial. ©2020 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menunda sementara waktu distribusi bantuan sosial (Bansos) pada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kedua, untuk proses akurasi data penerima. PD Pasar Jaya sebagai penyalur Bansos pun meminta agar pendataan distribusi tepat dan cepat.

"Untuk Bansos tahap 2 ini kami berharap secepatnya mendapatkan isi paket apa saja untuk kami persiapkan stoknya dengan vendor, termasuk data penerima Bansos tahap 2 di setiap RW/Kelurahan haruslah akurat sehingga tidak terjadi pemulangan paket Bansos," ujar Kepala Divisi Perkulakan, Retail dan Distribusi Perumda Pasar Jaya, Edison Sembiring kepada merdeka.com, Selasa (28/4).

Ia menuturkan, kendala distribusi Bansos tahap pertama karena penugasan gubernur yang mendadak dan minimnya stok. Sebab, kata Edison, dalam satu jenis Bansos diperlukan 3 hingga 4 vendor, yang rata-rata berasal dari swasta.

"Rata-rata vendornya dari pihak swasta dalam 1 item kita membutuhkan 3-4 supporting vendor," rinci Edison.

Selain itu, Edison mengaku belum mendapat informasi mengenai pelaksanaan distribusi Bansos tahap kedua. Saat ini Pasar Jaya berada dalam posisi menunggu penugasan Pemprov DKI.

"Iya. Supaya di Bansos tahap 2 ini lebih akurat semuanya," ujarnya.

Berdasarkan data yang dipublikasikan Pemprov melalui corona.jakarta.go.id target penerima Bansos PSBB tahap pertama sebagai dampak penanganan Covid-19 sebanyak 1,2 juta kepala keluarga.

Bentuk Bansos berupa kebutuhan pokok yakni beras 5 kg 1 karung, sarden 2 kaleng kecil, minyak goreng 0,9 liter, 1 pouch, biskuit 2 bungkus, serta masker kain 2 pcs, sabun mandi 2 batang.

Distribusi dijadwalkan 9 hingga 24 April. Namun proses distribusi tidak sesuai jadwal, dan ditemukan tidak tepat sasaran. Gubernur DKI Jakarta Anies Jakarta mengakui masih ada kekeliruan mengenai pendataan tersebut.

"Nah bagian kita adalah mengoreksinya terus-menerus. Dari 1,2 juta orang, ketemu 1, 2, 3 (yang tidak tepat sasaran), pasti. Jadi tidak usah ditutup-tutupi, itu faktanya. Tapi yang penting adalah begitu ada kekeliruan, koreksi, koreksi, koreksi dan ini bagian dari kita juga meningkatkan kualitas data," ujar Anies, Rabu (22/4).

Dia mengatakan Pemprov akan memaksimalkan perangkat RT RW untuk pendataan warga penerima Bansos. Menurut Anies, jumlah penerima akan bertambah seiring dampak ekonomi dan sosial Covid-19.

Anies pun menyampaikan terima kasih bagi warga yang telah mengembalikan paket bantuan karena merasa tidak berhak menerima Bansos.

"Dan kami berterima kasih, banyak dari masyarakat yang tidak seharusnya menerima, ketika menerima dikembalikan. Dan sekarang malah sudah SOP-nya untuk para RW. Apabila tahu ini keluarga yang mampu, maka mereka bisa tidak harus mengantarkan, tapi membuat berita acara karena ini keluarga yang cukup mampu," jelasnya.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP