Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rais Syuriah PBNU sebut Al Maidah ayat 51 bukan soal pilih pemimpin

Rais Syuriah PBNU sebut Al Maidah ayat 51 bukan soal pilih pemimpin sidang ahok ke-15. ©2017 merdeka.com/Muhammad Luthfi Rahman

Merdeka.com - Penasihat hukum terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama menghadirkan saksi ahli agama yang merupakan Rais Syuriah PBNU Jakarta KH Ahmad Ishomuddin‎. Dalam keterangannya, dia memberikan penjelasan mengenai konteks surat Al Maidah ayat 51.

‎Ahmad mengatakan, surat Al Maidah ayat 51 menjelaskan hubungan antara orang islam dengan pemeluk agama lain saat perang fisik terjadi. Ayat tersebut dapat diterapkan jika ada konteks yang sama terjadi saat ini.

"Kalau diterapkan dalam konteks kekinian, puncak permusuhan bisa terjadi jika konteksnya sama yaitu terjadi peperangan secara fisik antara orang islam dengan agama lain. Konteks surat Al Maidah ayat 51 adalah peperangan," katanya di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (23/3).

Orang lain juga bertanya?

Dosen ‎IAIN Raden Intan Lampung ini mengungkapkan, tidak setuju dengan tafsiran surat Al Maidah ayat 51 yang menyatakan umat muslim tak boleh berteman setia, apalagi memilih pemimpin dari keyakinan lain. Sebab tafsir yang mengatakan hal demikian tidak melalui proses yang benar.

Dia menerangkan,‎ ada empat metode tafsir yang kerap digunakan untuk mengartikan ayat suci Alquran. Keempat cara itu adalah metode penafsiran global, analisis, perbandingan antar ayat dengan hadis nabi atau ayat lain dan kajian tematik.

"Saya meneliti beberapa kitab tafsir. Salah satu kitab tafsir berkata bahwa ayat tersebut ditujukan untuk orang beriman. Pendapat lain mengatakan bahwa sasaran larangan ini adalah orang-orang munafik agar mereka kembali pada keimanan dan tidak berkhianat kepada umat islam," jelasnya.

Ahmad menjelaskan, larangan dalam surat Al Maidah ayat 51 adalah menjadi teman atau menolong penganut agama lain saat perang terjadi, dengan tujuan mengkhianati agama islam. Dan ini hukumnya wajib untuk dijalankan bagi seluruh umat muslim.

"Berdasarkan fikih, hukumnya haram karena menolong orang Yahudi atau Nasrani untuk memusuhi atau berkhianat pada Islam," tutupnya. (mdk/rhm)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Latin Surat Al Maidah Ayat 2, Begini Kandungan dan Sebab Turunnya
Latin Surat Al Maidah Ayat 2, Begini Kandungan dan Sebab Turunnya

Melalui surat Al Maidah ayat 2 ini, terdapat makna tentang larangan Allah dan sikap tolong menolong.

Baca Selengkapnya
Abu Bakar Basyir Dukung AMIN, Jubir Timnas: Siapapun Berhak, Jangan Dihubungkan Radikal
Abu Bakar Basyir Dukung AMIN, Jubir Timnas: Siapapun Berhak, Jangan Dihubungkan Radikal

Menurut Ramli, capres dan cawapres yang mendapatkan dukungan tidak bisa menolak dukungan yang diberikan elemen masyarakat manapun.

Baca Selengkapnya
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik
Menag Minta Khatib Salat Jumat Sampaikan Pesan Pemilu Damai dan Hargai Perbedaan Pilihan Politik

Yaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.

Baca Selengkapnya
Bolehkah Orang Muslim Mengidolakan Sosok Nonmuslim? Begini Penjelasannya
Bolehkah Orang Muslim Mengidolakan Sosok Nonmuslim? Begini Penjelasannya

Tak ada yang salah ketika kita mengidolakan seseorang yang dapat menjadi inspirasi dan teladan yang baik bagi hidup.

Baca Selengkapnya
Cak Imin ke Ketum PBNU Gus Yahya: Politik Itu Berat, Biar PKB Saja!
Cak Imin ke Ketum PBNU Gus Yahya: Politik Itu Berat, Biar PKB Saja!

Cak Imin mengatakan setuju dengan PBNU tidak boleh terlibat politik praktis seperti yang disampaikan Ketum PBNU Gus Yahya.

Baca Selengkapnya
Pesan Menag ke Umat Budha Jelang Pemilu: Agama Jangan Dijadikan Alat Politik dan Merebut Kekuasaan
Pesan Menag ke Umat Budha Jelang Pemilu: Agama Jangan Dijadikan Alat Politik dan Merebut Kekuasaan

Menag berpesan agar pelaksanaan Pemilu 2024 nanti bisa dilakukan dengan penuh riang gembira.

Baca Selengkapnya
Wapres Siap Jadi Juru Damai PKB-PBNU, Tolak Dijadikan
Wapres Siap Jadi Juru Damai PKB-PBNU, Tolak Dijadikan "Peluru" untuk Hantam Salah Satu Pihak

Wapres menjelaskan, mendamaikan dua pihak yang berseteru merupakan perintah agama. Terlebih, dirinya merupakan salah satu pendiri PKB dan pernah aktif di PBNU.

Baca Selengkapnya
Cara Memilih Pemimpin dalam Islam, Umat Muslim Wajib Baca
Cara Memilih Pemimpin dalam Islam, Umat Muslim Wajib Baca

Dalam Islam, pemilihan pemimpin adalah proses yang sangat penting dan harus dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang sesuai dengan prinsip syariah.

Baca Selengkapnya
Abu Bakar Ba'asyir Kirim Surat untuk Ganjar Pranowo
Abu Bakar Ba'asyir Kirim Surat untuk Ganjar Pranowo

Ba'asyir mengakui jika banyak pertentangan dari non-muslim, namun dirinya tidak mempermasalahkannya.

Baca Selengkapnya
Siap Damaikan PBNU dan PKB, Begini Sepak Terjang Wapres Ma'ruf Amin sebagai Tokoh Bangsa
Siap Damaikan PBNU dan PKB, Begini Sepak Terjang Wapres Ma'ruf Amin sebagai Tokoh Bangsa

Konflik antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih terus berlanjut. Wapres RI, Ma'ruf Amin pun ambil sikap tegas.

Baca Selengkapnya
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama
Polemik Candaan Zulhas soal Salat, Ketum MUI: Hati-Hati Bercanda dengan Diksi Agama

Ketum MUI Kiai Haji Anwar Iskandar meminta calon Presiden dan Wakil Presiden hingga pimpinan partai politik hati-hati dalam bercanda soal agama.

Baca Selengkapnya
Menag Yaqut: Jangan Pilih Pemimpin yang Gunakan Agama sebagai Alat Politik
Menag Yaqut: Jangan Pilih Pemimpin yang Gunakan Agama sebagai Alat Politik

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengimbau masyarakat agar tidak memilih pemimpin yang memecah belah umat.

Baca Selengkapnya