PDI Perjuangan tepis isu deklarasi Ahok-Djarot hari ini

merdeka.com Sekitar 8 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Hasto Kristiyanto, menampik kabar hari ini bakal mendeklarasikan pasangan calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat, buat Pilkada DKI Jakarta 2017. Dia beralasan akan menunggu waktu tepat buat menyatakan hal itu.

"Hari ini belum ada deklarasi terkait Pilgub DKI, dan dalam waktu dekat akan kami umumkan, tapi bukan sekarang," kata Hasto usai menjadi pembina upacara di Kantor DPP PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (17/8).

Meski begitu, Hasto menyatakan sudah kerap berkomunikasi dengan para calon namanya sering disebut, yaitu Tri Rismaharini, Basuki Tjahaja Purnama, dan Djarot Saiful Hidayat.

Orang lain juga bertanya?

Wacana menduetkan kembali Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Djarot Saiful Hidayat menguat, usai sejumlah petinggi PDI Perjuangan menggelar pertemuan di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, beberapa waktu lalu.

Di sisi lain, koalisi kekeluargaan digawangi Partai Gerindra dan beberapa partai lain mulai memunculkan nama Sekda DKI, Saefullah, sebagai pendamping Sandiaga Uno. Hal itu sebagai antisipasi jika akhirnya PDI Perjuangan tak bergabung dalam koalisi.

Di tengah konstelasi politik ibu kota, petinggi PDI Perjuangan tak segan memuji kinerja pasangan Ahok-Djarot. "Kalau kinerja Ahok-Djarot bagus, kinclong, dan dampaknya terhadap kesejahteraan rakyat dirasakan, signifikan," kata Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Hendrawan memuji kinerja Ahok-Djarot soal percepatan sekaligus akuntabilitas anggaran di lingkungan Pemprov DKI. Ahok diakui memiliki kemampuan mengakselerasi anggaran.

"Evaluasi kami sampai hari ini, kinerjanya cukup baik. Kalau Ahok konsentrasi pada penyelesaian tugas-tugasnya. Speed up, akselerasi anggaran-anggaran di DKI ini luar biasa. Bisa muncul jadi pusat kebudayaan baru di Asia Tenggara," klaim Hendrawan.

Disinggung kemungkinan menjodohkan kembali Ahok dan Djarot untuk Pilgub DKI tahun depan, Hendrawan mengatakan partainya memfokuskan diri mengawal kinerja Ahok-Djarot hingga selesai masa jabatan pada Oktober 2017.

"Terakhir rapat yang disampaikan di DPP fokus pada kinerja Ahok dan Djarot. Karena ada kecenderungan ada upaya pecah-pecah Ahok-Djarot. Ketika masa jabatannya masih satu tahun. Jadi ini kinerja pasangan yang dikawinkan PDIP bisa tidak maksimal, kalau kita terlalu ribut dengan paslon yang akan maju pada Pilkada 2017," kata Hendrawan. (mdk/ary)