PDIP sebut ada unsur dendam politik ke Ahok di balik boikot DPRD DKI
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto menilai aksi boikot dilakukan DPRD DKI kepada Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tidak mencerminkan demokrasi berkeadaban. Pihaknya menduga ada pihak tertentu masih menyimpan dendam kepada Ahok.
"Pak Basuki dan Djarot justru memerangi korupsi. Tetapi di masa lalu, kita melihat ketegangan dengan DPRD karena ada upaya untuk memasukkan APBD 12 triliun. Anggaran tidak pro rakyat, di situlah Pak Basuki melawan kepentingan-kepentingan anggota DPRD yang ingin menikmati anggaran kelompoknya," kata Hasto di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (24/2).
"Mungkin masih ada ketegangan di masa yang lalu dan kemudian mereka karena kepentingannya tidak terpenuhi, melakukan aksi boikot. Tapi asal muasalnya karena kebijakan alokasi anggaran yang dipotong oleh Pak Ahok karena tidak bersentuhan langsung dengan rakyat," tambahnya.
-
Kenapa Ahok prihatin dengan korupsi? Ahok pun merasa prihatin dengan nasib generasi muda di masa mendatang.
-
Siapa yang dikritik Golkar soal maju Pilgub DKI? Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyindir, Anies Baswedan yang tengah mempertimbangkan maju kembali di Pemilihan Gubernur Jakarta.
-
Apa yang dikritik Golkar dari Anies soal Pilgub DKI? Dia mempertanyakan, apakah ada partai yang mau mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
-
Siapa yang setuju dengan Ahok tentang korupsi? Perbincangan kedua tokoh tersebut turut menuai beragam tanggapan dari publik.
-
Apa yang dikatakan Hasto soal Jokowi? Lebih lanjut Hasto menyatakan, Jokowi ingin mempertahankan kekuatan politik dengan menguasai parpol. Tidak hanya PDIP namun juga Partai Golkar pimpinan Airlangga Hartarto, salah satu pembantunya di Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa kata Habiburokhman tentang Ahok dukung Ganjar? 'Itu menurut saya too little too late, atau bahkan enggak ngaruh sama sekali,' ujar Habiburokhman di Media Center TKN, Jakarta Selatan, Senin (5/2).
Menurut Hasto, selama ini PDI Perjuangan selalu buka ruang dialog. Namun, dalam masalah DPRD DKI memboikot Ahok, Hasto merasa sangat bermuatan politik
Hasto menilai, DPRD DKI tidak menghargai kepala daerah pilihan rakyat. Seharusnya para anggota dewan itu menyadari bahwa kepala daerah dijamin konstitusi meski berstatus tersangka. Kecuali, kepala daerah tersebut terseret kasus korupsi.
"Karena kita bisa musyawarah untuk itu terkait dengan polemik Pak Ahok aktif atau nonaktif, pada prinsipnya kepala daerah dipilih langsung begitu juga presiden dipilih dan dijamin oleh konstitusi pada masa jabatan selama lima tahun kecuali melanggar undang-undang, itu hukumnya. Kecuali melakukan tindak pidana korupsi," ujar Hasto.
Hasto menyatakan, saat ini warga Jakarta sudah dewasa dalam menentukan pilihan. Hal itu terbukti dengan unggulnya Ahok-Djarot di hitung cepat pada putaran pertama ini. Hasto menilai hal tersebut adalah sebagai salah satu bentuk kepuasan warga atas kerja keras Ahok selama ini meski sedang terjerat kasus dugaan penistaan agama.
"Kita sudah sangat dewasa berpolitik. Kita sudah punya tradisi demokrasi, Tahun 1955 kita sudah selenggarakan pemilu secara demokrasi sehingga kemudian yang mencoba mengadang Pak Basuki dengan cara memboikot itu, rakyat yang akan membela," ujar Hasto.
Dalam demokrasi, Hasto menyatakan bahwa rakyat adalah hakim sesungguhnya. Dia merasa tidak perlu khawatir dengan aksi boikot tersebut karena rakyat bisa menilai sendiri.
"Kekuasan adalah untuk politik itu menang-menangan, maka suara rakyat yang berbicara. Sehingga kami tenang-tenang saja, pak Basuki justru senyum-senyum dan beliau tetap kerja dengan keras menjalankan tugas sebaiknya," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ahok dengan tegas menolak wacana kepala daerah dipilih Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menyatakan siap maju Pilkada
Baca SelengkapnyaMereka yang tergabung dalam Barisan Relawan Bhineka Jaya melakukan dukungan kepada Ahok untuk menjadi Calon Gubernur DKI yang diusung PDIP.
Baca SelengkapnyaAhok menyebut, Anies memang masuk bursa dan menjadi salah satu dari 10 nama yang diusulkan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca SelengkapnyaAhok kini tengah fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
Baca SelengkapnyaNamun dari hasil temuan di lapangan dan menyikapi aspirasi warga, Hasto klaim banyak yang kehilangan Ahok.
Baca Selengkapnya'Anak Abah' merupakan istilah pendukung Anies Baswedan saat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP masih belum mengambil keputusan perihal dukungan calon gubernur pada Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaAhok mengundurkan diri sebagai Komut PT Pertamina (Persero)
Baca SelengkapnyaHasto menyinggung soal sosok presiden yang dinilainya punya ambisi kekuasaan dengan meminta perpanjangan masa jabatan hingga tiga periode.
Baca SelengkapnyaHasto mengulas anomali besar yang terjadi di Pilkada.
Baca Selengkapnya