Pekerja Toko Ini Khawatir Terpaksa Masuk Kerja Selama Penyebaran Covid-19
Merdeka.com - Kebijakan pemerintah untuk beraktivitas di rumah selama penyebaran virus Corona tidak bisa dirasakan setiap lini masyarakat. Masih ada pekerja yang terpaksa mengesampingkan kekhawatiran mereka terpapar Covid-19 demi mendapat pundi-pundi rupiah.
Mawar, bukan nama sebenarnya, mengaku cukup khawatir dengan keselamatannya dan rekan-rekan kerjanya lantaran tetap masuk kerja dengan jam operasional normal. Mawar bekerja di sebuah toko retail yang berlokasi di Cakung, Jakarta Timur.
Toko tersebut menyediakan bahan kebutuhan pokok masyarakat dan kebutuhan papan lainnya.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Setelah semua bahan masker tercampur dengan baik, aplikasikan masker secara merata ke seluruh wajah yang telah dibersihkan sebelumnya. Pastikan untuk menghindari area sekitar mata dan bibir, karena kulit di daerah tersebut lebih sensitif terhadap bahan-bahan yang digunakan.
-
Bagaimana masker mencegah kita menyentuh wajah? Selain itu, masker juga bisa mencegah kita menyentuh hidung, mulut, atau mata dengan tangan yang mungkin terkontaminasi virus, bakteri, atau kuman.
Kendati toko tempat Mawar bekerja memasang flyer mengenai perubahan jam operasional toko, nyatanya tidak terealisasi.
"Mereka minta kita semua masuk, memang mereka buat peraturan kalau tutup toko jam 20.00 WIB dan pasang info itu tapi nyatanya enggak," cerita Mawar kepada merdeka.com, Sabtu (28/3).
Bahkan, kata Mawar, hingga pukul 21.00 WIB pengunjung untuk berbelanja di tokonya masih cukup ramai. Antrean di kasir pun berjarak satu troley, atas inisiatif pengunjung.
Mawar mengaku toko tempatnya bekerja juga minim menyediakan fasilitas pelindung diri bagi karyawan seperti masker, sarung tangan, dan cairan steril untuk tangan.
"Toko ramai banget, safety di perusahaan bisa dibilang kurang apapun itu kayak masker dikasih satu doang disuruh cuci setiap hari. Hand sanitizer hanya di customer service, sarung tangan enggak pakai, penyemprotan (disinfektan) juga belum ada," bebernya.
Rasa khawatir Mawar dan rekan-rekannya bertambah setelah seorang warga yang tinggal dekat toko tersebut meninggal karena diduga terinfeksi Covid-19.
"Orang belakang mal ini sudah meninggal karena diduga infeksi Corona. Kita takut juga tapi mau gimana lagi," ujarnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lantaran sering menobok, petugas minimarket memasang tulisan-tulisan di rak etalase.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca SelengkapnyaKesehatan pekerja konstruksi dalam naungan PT Adhi Karya yang bekerja di IKN itu menjadi perhatian perusahaan.
Baca SelengkapnyaKebijakan WFH hanya berlaku bagi pegawai PNS/ASN. Hal ini tentu menimbulkan kecemburuan sosial antara PNS dan pegawai swasta.
Baca SelengkapnyaTak hanya berjualan, warga negara asing (WNA) tersebut bahkan datang ke Tanah Air menggunakan visa turis.
Baca SelengkapnyaPenjualan Rokok Ketengan Bakal DIlarang, Pedagang Asongan Mengeluh
Baca SelengkapnyaHiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca SelengkapnyaSetiap toko atau minimarket terdiri dari beberapa anggota yaitu kepala toko asisten kepala toko 2 kasir, dan 2 pramuniaga.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.
Baca Selengkapnya