Pelaku Tawuran di Ibu Kota Bakal Dites Urine, 90% Diduga Konsumsi Obat Terlarang
Merdeka.com - Wakapolda Metro Jaya Brigjen Suyudi Ario Seto mengungkap temuan fakta hampir 90 persen pelaku tawuran di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya kerap mengonsumsi obat-obatan terlarang. Fakta itu disampaikannya pada apel bersama Pemprov DKI dan TNI di di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (13/5).
"Dari data yang saya dapat dari Krimum polda Metro Jaya maupun dari Polres-Polres Itu menunjukkan bahwa hampir 90 persen mereka yang melakukan tawuran itu habis menggunakan obat-obatan terlarang," kata Suyudi saat apel.
Suyudi mengimbau kepada seluruh jajarannya agar melakukan tes urine kepada pelaku tawuran yang tertangkap oleh petugas. "Mengamankan mereka-mereka itu (para pelaku tawuran), kita wajibkan untuk dites urine, agar kita tahu jaringannya dan ini harus kita ungkap dan kita tangkap," tutur Suyudi.
-
Apa saja kasus polisi narkoba? 'Ada tujuh yang sudah vonis PTDH. Empat sudah keluar surat keputusan (pemecatan), tiga masih menunggu keputusan dari Polda Sulsel,' ujarnya saat rilis akhir tahun di Mapolrestabes Makassar, Sabtu (30/12). Ngajib menyebut personel yang mendapatkan vonis PTDH, mayoritas karena kasus disersi atau pengingkaran tugas atau jabatan tanpa permisi. Sementara dua kasus lainnya adalah keterlibatan anggota dalam penyalahgunaan narkoba.
-
Kenapa Pemprov Jateng sangat fokus memberantas narkoba? Sebab, kasus kejahatan narkoba di Jawa Tengah butuh perhatian khusus.
-
Apa upaya Pemprov Jateng dalam memberantas narkoba? Pemberantasan kita juga diperkuat, tetapi yang lebih penting juga adalah upaya rehabilitasi.
-
Siapa yang dituduh pakai narkoba? Viral di media sosial yang mengeklaim Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, tertangkap polisi karena pakai narkoba di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.
-
Jenis narkoba apa yang paling banyak beredar di Cianjur? Narkoba jenis sabu dan ganja mendominasi peredaran di Cianjur,“ beber Kasat Narkoba Polres Cianjur, AKP Primadona di Cianjur Kamis (27/7), mengutip ANTARA.
-
Siapa yang ditangkap polisi atas dugaan pemakaian narkoba? 'Benar (Virgoun ditangkap karena dugaan penggunaan narkoba),' kata Syahduddi kepada wartawan, Kamis (20/6).
Menurutnya, langkah tes urine dilakukan karena adanya faktor pengaruh obat-obat terlarang yang ditemukan petugas. Sebagaimana, temuan kasus beberapa waktu lalu 30 juta butir obat terlarang yg sampai hari ini sudah dilarang, seperti tramadol dan Excimer.
"Itu harganya tidak mahal. Harganya dikemas satu paket Rp150 ribu. Ini dibeli anak kita kemudian dikonsumsi tidak hanya 1 atau 2 butir tapi 1 paket itu isi 10, dimakan semuanya. Bisa dibayangkan akibatnya apa," kata dia.
"Jadi ini menjadi segitiga yang sangat penting antara obat-obat keras, anak kita yang notabene masih mencari identitas dengan tindakan yang mereka lakukan, premanisme, geng motor, dan sebagainya. Maka terjadilah kegiatan seperti tawuran di beberapa wilayah, karena dipicu oleh obat-obat ilegal. Ini sudah confirm dari data yg saya dapat dari Krimum Polda," bebernya.
Dalam kesempatan yang sama, Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Karyoto mengimbau anak muda sebaiknya tidak nongkrong pada malam hari.
Imbauan itu demi mencegah timbulnya gangguan keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas). "Tidak usah begadang-begadang cari masalah," ujar Karyoto.
Karyoto merujuk pada kasus kejahatan yang selama ini terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Menurut dia, nongkrong pada malam hari menimbulkan potensi kejahatan.
"Karena kadang-kadang kalau sudah berkumpul, lebih dari 5, lebih dari 6, idenya macam-macam, dan ini juga banyak kita temukan di wilayah-wilayah tentang potensi gangguan ini," ujar Kapolda Metro Jaya.
Apel ini turut dihadiri Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bersama Pangdam Jaya Mayjen TNI Mohamad Hasan dengan pejabat instansi masing-masing. Agendanya melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Skala Besar di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (13/5).
Sebanyak 661 personel gabungan dikerahkan dari Polri, TNI, Satpol PP hingga Dinas Perhubungan DKI dalam operasi tersebut.
"Malam hari ini Forkompinda melakukan apel patroli gabungan sekala besar di wilayah hukum Polda Metro Jaya untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat di wilayah hukum Polda Metro Jaya," kata Heru.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Total ratusan pelajar, petasan, hingga puluhan motor yang digunakan untuk konvoi telah diamankan.
Baca SelengkapnyaDari data Polda Sumut untuk jumlah pemberantasan pada 2023, pihaknya mengungkap 5.225 kasus narkoba dengan jumlah tersangka 6.570 orang.
Baca SelengkapnyaPihaknya masih mendalami peran-peran dari pada pelaku. Hasil tes urine menujukkan 21 orang positif narkoba jenis sabu.
Baca SelengkapnyaPuluhan remaja yang tertangkap itu masih berstatus pelajar.
Baca Selengkapnya31 Warga termasuk 5 orang perempuan ditangkap polisi
Baca SelengkapnyaPolisi menggerebek Kampung Bahari di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Minggu (10/3).
Baca SelengkapnyaKasus ini menjadi pukulan telak bagi Polres Blitar. Beberapa waktu lalu Iptu Sukoyo sempat merilis kasus peredaran ganja dengan barang bukti 15 kilogram
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaAda dua orang yang dinyatakan positif narkoba dari total 140 pelajar.
Baca SelengkapnyaBNN Jakarta menyebut sebanyak 63,1 persen perokok laki-laki berpotensi memakai narkoba jenis ganja.
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaSebelumnya, tiga orang Aparatur Sipil Negara (ASN) Ternate, Provinsi Maluku Utara ditangkap atas tuduhan penyalahgunaan narkoba
Baca Selengkapnya