Pelican Crossing HI, uji mental pejalan kaki dan pengendara lebih disiplin
Merdeka.com - Sejak dibongkarnya jembatan penyeberangan orang (JPO) Bundaran Hotel Indonesia, Thamrin, pemandangan baru terlihat di jalan Sudirman-Thamrin. Pelican crossing, fasilitas pengganti JPO, mulai dimanfaatkan masyarakat yang sering berlalu-lalang area tersebut.
Sejak pukul 14.00 WIB, tombol melintas yang berada tiang lampu "pelican crossing" selalu sibuk. Tiap menitnya, lampu hijau yang menandakan pejalan kaki boleh melintas menyala.
Ketika tombol ditekan, lampu merah akan menyala selama 20 detik. Kesempatan untuk kendaraan melintas. Setelahnya, lampu hijau dengan simbol orang menyeberang menyala. Hanya 13 detik waktu untuk para pejalan kaki menyeberang.
-
Dimana jembatan ini berada? Berada di jalur masuk Perkebunan Kendenglembudi Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi atau sekitar 10 kilometer dari jalur nasional.
-
Apa ciri khas Jembatan Parhitean? Jembatan ini memiliki ciri khas yang terletak di bagian sisi jembatan. Terdapat lekukan yang cukup tinggi dan panjang, kemudian dipasangi tiang-tiang untuk menopang lekukan tersebut.
-
Dimana lokasi Jembatan Parhitean? Di Sumatera Utara, tepatnya di Hulu Sungai Asahan, terdapat jembatan yang konon usianya sudah puluhan tahun dan dinobatkan menjadi jembatan tertua di Pulau Sumatera.
-
Bagaimana warga melintas jembatan rusak itu? Warga harus bertaruh nyawa saat melintas di jembatan penghubung dua kecamatan itu.
-
Kenapa pembangunan jembatan ini dilakukan? Hadirnya pembangunan jembatan ini menjadi keluhan masyarakat karena kondisi sering terjadi kemacetan parah di jembatan ini.
-
Kenapa Jembatan Parhitean penting? Jembatan merupakan sarana yang begitu penting untuk menghubungkan satu daerah dengan daerah lainnya.
Bagi orang yang terbiasa dengan hiruk pikuk Jakarta, waktu 13 detik cukup untuk menyeberang. Lain lagi jika pejalan kaki itu tak cukup gesit atau tidak tertib menyeberang.
Misalnya, pejalan kaki menyeberang tanpa melalui zebra cross demi mengejar waktu 13 detik. Rahman, pegawai swasta, dan rekannya melakukan hal demikian.
Keduanya menyeberang di detik 7 dan jauh dari zebra cross, sekitar 3 meter dari area aman menyeberang. Bahaya tidaknya, menurut Rahman mau tidak mau melakukan itu.
"Iya sekalian aja mba. Sama-sama nyeberang," ujarnya.
Diakui Rahman, adanya Pelican Crossing lebih baik ketimbang JPO Bundaran HI. Alasannya, mempersingkat waktu menyberang. "Lebih cepat nyberang lewat sini kalau lewat sana (JPO) kita harus jalan dulu ke sana," tukasnya.
Sama halnya dengan Rahman, Hamdan pegawai swasta yang berkantor di Plaza Indonesia cukup puas dengan adanya fasilitas itu. Apalagi, pekerjaannya mengharuskan dia mondar-mandir ke Wisma Nusantara.
Jika sebelumnya Hamdan menggunakan mobil untuk ke Wisma Nusantara, kini ia lebih memilih menggunakan Pelican Cross.
"Saya dulu pakai mobil kan harus muter dulu. Sekarang ya tinggal nyeberang aja," ujar Hamdan.
"Bagus lah ada ini. Kantornya kan di Plaza Indonesia. Sering ke Wisma Nusantara muter balik pake mobil sekarang tinggal jalan kaki," imbuhnya.
Rahman dan Hamdan setuju jika Pelican Crossing dibuat secara permanen. Namun pendapat keduanya tidak sejalan dengan Yupa. Pria paruh baya yang berkantor di sekitar Jalan Thamrin.
Meski terbantu dengan adanya Pelican Crossing, namun tidak selaras dengan kebiasaan pengemudi ataupun pejalan kakinya. Sama-sama tak sabaran.
"Memang tidak semua kayak gitu tapi bisa dilihat ini belum selesai hijau motor kah atau mobil suka jalan aja. Etikanya diperbaiki. Ide ini bagus cuma enggak cocok kalau dibuat permanen," kata Yupa.
Memang, anggapan Yupa beberapa kali dilakukan oleh pejalan kaki ataupun pengendara. Merasa aman untuk melintas meski lampu indikator tidak demikian. Selisih 7 detik terkadang membuat pengemudi ataupun pejalan kaki acap kali gatal untuk melintas.
Sikap 'geregetan nyebrang' tidak hanya dilakukan pejalan kaki lokal. Beberapa warga negara asing banyak berlalu lalang di sana. Dua WNA misalnya geregetan ingin segera menyeberang. Keduanya gelisah sebab, saat tombol melintas tak kunjung berwarna hijau. Sebelum itu, keduanya tak tahu adanya tombol pada lampu Pelican Crossing.
Jaraknya berjalan menuju Pelican Crossing tinggal beberapa meter lagi, namun lampu hijau sebagai indikator pejalan kaki boleh menyeberang tinggal 5 detik sebelum berubah warna menjadi merah. Wanita asing itu ikut menyeberang tanpa melalui zebra cross.
Dari beberapa pendapat warga umumnya menikmati adanya Pelican Crossing hanya saja permanen tidaknya fasilitas tersebut memiliki pandangan masing-masing.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembangunan JPO PGC Cililitan, JPO Sunter Barat, JPO Mas Mansyur dan JPO Dukuh ditargetkan rampung pada November 2024.
Baca SelengkapnyaLokasi pekerjaan JPO berada di Jalan KH Mas Mansyur, Jakarta Pusat sisi Barat dekat Citywalk Sudirman, Jakarta.
Baca SelengkapnyaProses rekonstruksi akan memakan waktu selama 1 minggu yang dimulai pada akhir pekan ini.
Baca SelengkapnyaJakarta kian mempesona. Setiap tahunnya banyak proyek baru yang membuat Jakarta kian metropolitan meski nantinya tak lagi menjadi ibu kota.
Baca SelengkapnyaDirektorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mempersiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menutup 123 titik perlintasan sebidang antara jalan raya dan jalur kereta api pada 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi bakal memprioritaskan kendaraan iring-iringan Presiden dan Wakil Presiden hingga tamu-tamu VVIP yang hendak melintas di Jalan Sudirman-Thamrin.
Baca SelengkapnyaKehadiran JPO baru ini dapat membantu warga sekitar untuk menyeberang lebih aman dan nyaman. Terutama bagi para lansia hingga anak-anak pelajar.
Baca SelengkapnyaKorlantas Polri memberlakukan rekayasa lalu lintas (lalin) contraflow di Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) arah Jakarta
Baca SelengkapnyaDirektorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya memberlakukan rekayasa lalu lintas di Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan, pada Jumat (16/8).
Baca SelengkapnyaYayat mengatakan melalui pengeras suara, timnya mengingatkan terkait pelanggaran yang dilakukan pengguna jalan.
Baca SelengkapnyaRencananya skybridge ini akan diresmikan oleh Menteri Budi Karya pada 10 Desember 2023 mendatang.
Baca Selengkapnya