Pembakaran Sampah Jadi Salah Satu Penyebab Kebakaran di Jakarta
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebutkan suhu panas belum bisa dipastikan berpengaruh terhadap jumlah kasus kebakaran di Ibu Kota. Alasannya karena banyak faktor yang menjadi penyebab kebakaran.
"Agak repot ya, kajian penyebab alam. Tapi yang pasti ada faktor yang terpengaruh," kata Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan di Jakarta, Jumat (8/10).
Salah satunya, dia mengungkapkan, adalah kebakaran akibat pembakaran sampah yang sangat berpengaruh terhadap suhu lingkungan.
-
Apa penyebab kebakaran? 'Dugaan penyebab korsleting listrik pada kulkas,' kata Huda dalam keterangannya, Sabtu (30/3).
-
Apa yang menyebabkan polusi udara Jakarta? Pasalnya, buruknya kualitas udara di Jakarta juga merupakan hasil tingginya emisi pembuangan dari industri, selain tingginya mobilitas kendaraan di Jakarta.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Apa yang menyebabkan Jakarta menjadi kota paling berpolusi? Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 184 atau masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 103 mikrogram per meter kubik.
-
Mengapa polusi udara di Jakarta berbahaya? Angka itu memiliki penjelasan tingkat kualitas udaranya masuk kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif yakni dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
Kebakaran akibat pembakaran sampah, untuk tahun 2021 ini (Januari-September) merupakan yang terbesar ketiga atau sebesar 5,9 persen dari lima faktor utama kebakaran di Jakarta setelah listrik (61,4 persen) dan gas (9,5 persen).
Selebihnya adalah akibat rokok sebesar 2,1 persen dan kebakaran lilin sebanyak 0,2 persen serta akibat faktor lainnya sebanyak 20,8 persen.
Kebakaran di Jakarta sepanjang Januari sampai September tahun 2021 sebanyak 1.132 kasus. Jakarta Selatan menempati kasus terbanyak dengan 328 kasus, Jakarta Timur (254 kasus), Jakarta Barat (238 kasus), Jakarta Utara (166 kasus) dan Jakarta Pusat (146 kasus).
"Tapi trennya menurun 0,97 persen dibanding tahun-tahun sebelumnya. Pada 2020 sebanyak 1.143 kasus dan 2019 sebanyak 1.598 kasus untuk periode yang sama," jelas Satriadi.
Dengan banyaknya faktor dan ditambah tingginya suhu di Jakarta, dia meminta masyarakat menjaga diri dan lingkungannya dengan melakukan beberapa tindakan sederhana. Mulai dari memastikan penggunaan listrik sesuai dengan standarnya yang lebih direkomendasikan mengikuti Standar Nasional Indonesia (SNI). Kemudian selalu mengecek peralatan kelistrikan jika meninggalkan rumah dan selalu mengecek kompor gas untuk memastikannya berfungsi dengan baik.
"Dan usahakan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat akan bahaya kebakaran," ungkapnya seperti dilansir dari Antara.
Beberapa kasus kebakaran terjadi di Jakarta dalam sepekan terakhir yang melanda pemukiman, gardu PLN, pabrik, hingga gudang ekspedisi.
Yang terakhir, kebakaran besar terjadi di pemukiman padat penduduk yang ada di Jalan Lagoa Kanal RT 09 dan 10 RW 02, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kebakaran yang terjadi pada Kamis siang sekitar pukul 10.45 itu yang menghanguskan 57 rumah dan diperkirakan mengakibatkan kerugian hingga Rp1 miliar.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seribu kasus kebakaran terjadi di DKI Jakarta dalam kurun waktu satu tahun.
Baca SelengkapnyaEnam daerah tersebut masuk dalam kategori rawan karena banyaknya jumlah kejadian kebakaran yang terjadi dalam tiga tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaTerdapat 1.112 kebakaran yang terjadi di Ibu Kota pada Januari sampai pertengahan Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaJakarta kembali menduduki sebagai kota dengan udara terburuk sedunia pagi ini
Baca SelengkapnyaHeru bilang, sebagai langkah antisipasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan terus memperkuat sinergi dengan berbagai pihak.
Baca SelengkapnyaHari ini, Tangsel ada di urutan dua dari sepuluh daerah dengan tingkat polisi tertinggi.
Baca SelengkapnyaPolusi buruk bukan saja mengancam manusia atau makhluk hidup, namun imbasnya juga membuat dinding-dinding gedung pencakar langit lebih cepat kusam.
Baca SelengkapnyaPenggunaan kendaraan bermotor terus mengalami kenaikan setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaTransportasi menjadi sumber pencemar udara terbesar di Jakarta, khususnya sepeda motor
Baca SelengkapnyaSejak awal tahun ini tercatat sudah 242 kejadian kebakaran
Baca SelengkapnyaApi baru bisa dipadamkan setelah delapan jam petugas melakukan pemadaman.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta perkantoran menerapkan hybrid working, work from office (WFO) dan work from home (WFH).
Baca Selengkapnya