Pemerintah: Pelaksanaan Ibadah Jumat Agung di Rumah Bentuk Nyata PSBB
Merdeka.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengapresiasi umat Nasrani yang melaksanakan perayaan Jumat Agung di kediamannya masing-masing.
"Kami menghargai dan mengapresiasi ini. Ini sebagai bentuk nyata dari kita bersama untuk melaksanakan physical distancing," kata Achmad Yurianto melalui konferensi pers daring, Jumat (10/4).
Bagi umat Nasrani di Jakarta, kata Yurianto pelaksanaan peribadatan Jumat Agung di rumah merupakan bentuk nyata dari pelaksanaan Pembatasan Sosial Bersekala Besar atau PSBB.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana cara kita menunjukkan rasa bangga menjadi orang Indonesia? Indonesia; Lahir dari pengorbanan tanpa pamrih, dibalut dengan kebanggaan, bersatu dalam ikatan persatuan dan berjaya dalam kemerdekaan, saya bangga menjadi orang Indonesia.
-
Kenapa pakai masker penting? Masker bisa mencegah penyakit-penyakit tersebut karena masker berfungsi sebagai penghalang fisik yang mengurangi kontak langsung antara droplets atau tetesan cairan yang keluar dari mulut dan hidung seseorang dengan orang lain.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
"Kita bangga bahwa kita sudah melihat bahwa kesungguhan untuk mematuhi ini (physical distancing)," ujarnya.
Menurut dia, hanya dengan cara inilah mata rantai penularan Covid-19 diputuskan.
"Oleh karena itu masyarakat yang berdomisili dan melakukan aktivitas di wilayah Jakarta diminta untuk mematuhi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar," pintanya.
Perkuat Physical Distancing
Yurianto menegaskan bahwa penerapan PSBB di Jakarta bukalah kebijakan baru. Ia menerangkan bahwa PSBB demi memperkuat imbauan pembatasan fisik yang telah dilakukan sejak beberapa minggu lalu.
"Jadi ini jangan dianggap sebagai sesuatu yang baru, tapi mari kita komitmennya yang baru untuk lebih tegas dan bersama-sama dalam kaitan pelaksanaan ini," tutur Yurianto.
"Tetap berada di rumah, tetap melaksanakan ibadah di rumah, bekerja dari rumah kemudian lakukan kegiatan-kegiatan konstruktif di rumah," imbuhnya.
Reporter: Yopi MakdoriSumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jakarta masih masuk kategori kota dengan tingkat polisi udara buruk pada Senin (21/8) pagi ini.
Baca SelengkapnyaSekjen PSI mendapat masukan sejumlah terkait isu keragaman dan kesetaraan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengimbau kepada para jemaat Misa Akbar yang sudah mendapatkan tanda peserta, agar mematuhi aturan yang diberlakukan panitia.
Baca SelengkapnyaMemperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI mengeluarkan surat edaran bagi seluruh peserta didik dan aparatur sipil negara agar belajar serta WFH saat Misa akbar Paus Fransiskus besok
Baca Selengkapnya