Pemkot Jakbar Sebut 62 Persen dari 77 Ribu Pelajar Sudah Divaksinasi
Merdeka.com - Pemerintah Kota Jakarta Barat menyebutkan mayoritas pelajar di atas usia 12 tahun sudah menjalani vaksinasi massal selama pandemi Covid-19.
Menurut Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Pendidikan Jakarta Barat II Masduki, 62 persen dari 77.000 siswa sudah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
"Yang siswa usia 12 sampai 17 itu 62 persen dari total keseluruhan yang sudah vaksin sampai per tiga Agustus," kata Masduki di Jakarta, Rabu (4/8) seperti dilansir Antara.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Siapa saja yang menerima vaksin cacar monyet? Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, kriteria penerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.'Kementerian Kesehatan juga akan melakukan vaksinasi monkeypox terutama pada populasi yang berisiko,' kata Maxi dalam keterangan tertulisnya, Senin (23/10).
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
Para siswa tersebut, lanjut Masduki, menerima vaksin di 42 sekolah yang dijadikan sentra vaksinasi oleh Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat sejak 12 Juli lalu.
Namun demikian, program vaksinasi di 42 sekolah itu tidak berjalan serentak lantaran kekurangan tenaga kesehatan.
Alhasil, tenaga kesehatan yang ada menyambangi beberapa sekolah setiap harinya untuk menggelar vaksinasi massal.
"Jadi per kecamatan ada yang tiga sekolah ada yang dua sekolah ada yang lima sekian tapi enggak sampai 42 karena nakesnya kurang," kata Masduki.
Walau tenaga kesehatan terbatas, Masduki memastikan program vaksinasi massal untuk pelajar tetap berlangsung hingga 77.000 siswa tervaksinasi.
Seluruh siswa yang berada di Jakarta Barat diharapkan menyambangi sentra vaksinasi massal di setiap sekolah yang sudah ditentukan.
"Artinya anak didik yang ada di wilayah Jakarta Barat II. Kalau dia domisili Tangerang tapi terdaftar di sekolah Jakarta Barat ya enggak apa," ungkap Masduki.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaMeski demikian, hanya 33.590 penyandang HIV atau sekitar 51 persen saja yang rutin mengonsumsi obat hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaPenerima vaksin ini adalah laki-laki yang dalam dua minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan atau tanpa status ODHIV.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaDinas kesehatan DKI Jakarta mengungkapkan kasus Covid-19 naik 40 persen dalam sepekan. Sementara kasus mycoplasma pneumonia enam orang.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan persebaran kasus Mpox di Jakarta tahun 2024, terdapat 11 kasus Mpox yang tersebar di delapan kecamatan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca Selengkapnya