Pemprov DKI akan Uji Coba Buka 50 Tempat Usaha Karaoke

Merdeka.com - Pelaksana tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Gumilar Ekalaya mengatakan, ada sekitar 100 lebih permohonan izin pembukaan operasional kembali usaha karaoke. Dari jumlah tersebut, baru 50 tempat karaoke yang dilakukan survei untuk ditinjau penerapan protokol kesehatan.

Dia mengatakan, peninjauan 50 tempat karaoke masih bersifat uji coba. Sehingga, adanya proses uji coba tidak secara otomatis tempat usaha tersebut mendapat kembali izin operasional.

"Dari 50 ini akan kita coba kaji lagi, nanti modelnya itu kita akan coba dengan sistem uji coba dulu. Jadi tidak semua kita langsung kasih izin," kata Gumilar di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (2/6).

Selama proses uji coba, manajemen tempat usaha karaoke diwajibkan menerapkan protokol kesehatan seperti membatasi jumlah pengunjung tiap ruangan. Atau, dalam satu hari ruang karaoke maksimal digunakan 1 - 2 kali per hari.

"Kalau nanti untuk di dalam ruangan 25 persen dulu untuk tahap awal. Kalau yang satu room cuma 2-3 orang otomatis enggak bisa dipakai, jadi kita upayakan room-room besar dulu yang dipakai."

Manajemen juga diimbau melakukan sterilisasi terhadap ruang-ruang yang telah digunakan pengunjung.

Selain itu, kewajiban protokol kesehatan juga dibebankan kepada pengunjung. Gumilar berujar, pengunjung yang akan berkaraoke diwajibkan melampirkan dokumen berupa tes usap antigen dengan hasil non reaktif Covid-19.

"Yang jelas harus swab antigen, semua pengunjung sudah harus swab antigen," tandasnya.

Namun Gumilar belum dapat memastikan kapan uji coba tempat usaha karaoke akan dimulai. Dia menargetkan, dalam waktu dekat ini seluruh persiapan matang telah dirancang agar selama uji coba tidak memunculkan lonjakan penularan Covid-19 di klaster karaoke.