Pemprov DKI bakal bangun rusunawa untuk korban kebakaran Tanah Abang
Merdeka.com - Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan, Pemprov DKI Jakarta berencana membangun rumah susun sewa (rusunawa) imbas terjadinya kebakaran di Kelurahan Kebon Melati, Tanah Abang. Namun, sebelum melakukan itu, pihaknya tengah melakukan pengkajian.
"Sedang dikaji dulu. Kalau dari segi penataan kotanya itu tidak ada masalah. Yang terbakar itu punya PJKA. Kita mau cek PJKA sejauh mana kepemilikannya," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (9/3).
Dia mengungkapkan, rusunawa itu rencananya akan dibangun di Pasar Inpres. Pembangunan rusunawa, sambung dia, dilakukan sekaligus untuk merevitalisasi pasar.
-
Kenapa Rusun Sentra Mulya Jaya dibangun? Penggunaan rusun sendiri sejauh ini diperuntukkan bagi kalangan masyarakat pra sejahtera, sehingga mereka tidak menempati permukiman kumuh dan padat penduduk. Ini jadi salah satu cara pemerintah untuk membantu kebutuhan hunian dan meraih kehidupan yang lebih baik.
-
Dimana rumah paviliun dibangun? Paviliun adalah rumah kecil yang biasanya terletak di kompleks yang sama dengan rumah induk, memiliki akses sendiri dan dilengkapi dengan fasilitas seperti kamar tidur, kamar mandi, dan dapur kecil.
-
Siapa yang membangun Rusun Sentra Mulya Jaya? Pengerjaannya dilakukan oleh tim ahli dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
-
Apa yang terjadi di Rusunawa Marunda? Sejak ditinggal oleh para penghuninya yang direlokasi ke tempat lain, bangunan tersebut tampak rusak parah.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Dimana rumah menteri di IKN dibangun? Menteri PUPR Basuji Hadimuljono mengatakan, rumah para menteri di Ibu Kota Nusantara (IKN) lebih kecil ketimbang rumah menteri di Widya Chandra (Wichan), Jakarta.
"Ada 9.000 meter di situ. Nanti PD Pasar Jaya yang akan lakukan MoU (Memorandum of Understanding) dengan siapa saja, dengan pengembang atau apa, jadi konsepnya bawahnya adalah pasar, atasnya rusunawa," jelas mantan wali kota Jakarta Pusat ini.
Saefullah mengungkapkan, pihaknya sudah mendata warga yang terkena imbas kebakaran. Berdasarkan laporan wali kota dan camat, kata dia, sudah 50 persen warga meninggalkan penampungan.
"50 Persen mereka (warga) meninggalkan penampungan. Mungkin ada yang pindah ke saudara, ada yang kontrak juga. Jadi yang masih bertahan 50 persen," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah bersama Pemprov Jakarta memikirkan rumah susun (rusun) sebagai rumah singgah, sebelum korban dipindahkan ke hunian tetap mereka.
Baca SelengkapnyaSayangnya, Pemprov DKI masih akan mulai tahap perencanaan revitalisasi.
Baca SelengkapnyaRelokasi warga korban kebakaran di Manggarai bertahap.
Baca SelengkapnyaPemindahan warga menunggu arahan Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi.
Baca SelengkapnyaBagi JK, rumah susun jauh lebih aman, lebih bersih serta menghemat lahan.
Baca SelengkapnyaWakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat mengatakan, pihaknya akan memanusiawikan warga yang tinggal di bawah kolong Tol Angke, Jakarta Barat.
Baca SelengkapnyaBelum ada patokan harga resmi untuk sewa rusun ASN di IKN. Itu nantinya akan ditentukan oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Baca SelengkapnyaFahri mengatakan rencana jangka panjang pemerintah untuk membangun rumah susun bagi korban kebakaran di Kelurahan Kebun Kosong, Kecamatan Kemayoran
Baca SelengkapnyaPrabowo meminta RK agar membangun hunian bagi rakyat di tengah kota.
Baca SelengkapnyaPratikno mengatakan bahwa hampir 6.000 kepala keluarga yang rumahnya terbakar dan kini berada di pengungsian.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta telah menampung sekitar 450 warga korban kebakaran Manggarai di Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput.
Baca SelengkapnyaRencana relokasi warga di kolong Jembatan Pakin sudah dibahas bersama Menteri Perumahan, Menteri Sosial, dan Menteri Dalam Negeri.
Baca Selengkapnya