Pemprov DKI Bangun Fasilitas Pengelola Sampah RDF di Rorotan Tahun Depan
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta memastikan akan membangun fasilitas pengolahan sampah Refuse Derived Fuel (RDF) di Rorotan, Jakarta Utara, pada 2024.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) memiliki tanah kosong di sana yang bisa dimanfaatkan.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Kepala Dinas Tamhut DKI, itu punya area cukup luas di Rorotan dan Insya Allah bisa dimanfaatkan untuk RDF itu. Mudah-mudahan itu bisa kami bangun di tahun depan konstruksinya," kata Asep kepada wartawan, Kamis (27/4).
-
Apa dampak dari banyaknya sampah? Kini, seiring dengan melonjaknya suhu udara di musim panas, ada peringatan baru dari badan-badan bantuan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh banyaknya sampah.
-
Kapan jumlah sampah di Jakarta berkurang? Sampah Jakarta Berkurang 25% Selama musim mudik lebaran, 50% penghuni Jakarta pulang ke kampung halaman.
-
Apa yang dicapai oleh DKI Jakarta? Sebanyak 267 kelurahan yang berada di wilayah administratif DKI Jakarta kini telah sepenuhnya berpredikat sadar hukum.
-
Kapan DKI Jakarta menyaring sampah kiriman? Pada hujan yang terjadi awal bulan November, DKI Jakarta menyaring lebih dari 70 ton sampah kiriman di Kali Ciliwung.
-
Sampah apa yang menumpuk di Kota Jogja? Tampak tumpukan sampah pada salah satu sudut jalanan Kota Yogyakarta. Tumpukan sampah itu memanjang mencapai 50 meter.
-
Dimana sampah di Kota Jogja menumpuk? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover, tampak tumpukan sampah pada salah satu sudut jalanan Kota Yogyakarta.
Asep menjelaskan, Dinas LH bisa menggunakan tanah di sana seluas 6 hektare (ha). Nantinya, akan dilakukan serah terima penggunaan aset.
"Bukan hibah, jadi serah terima penggunaan aset. Karena asetnya kan punya Dinas Tamhut, itu bisa segera dilaksanakan. Ya mudah-mudahan sih kami berharap sudah ada pembangunan konstruksinya," ujar Asep.
Diberitakan sebelumnya, Asep mengumumkan akan membangun RDF di Rorotan, Jakarta Utara. Pembangunan ini diperkirakan mencapai Rp1 triliun.
Untuk pendanaan ini, kata Asep, pihaknya akan berusaha melakukan kerja sama dengan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) atau Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup.
"Ya kalau belajar dari yang kita bangun Bantargebang itu kan Rp1 triliun, kemungkinan segitu juga. Kami lagi coba bekerjasama, meminta anggaran dari pemerintah pusat," kata Asep kepada wartawan, Kamis (23/4).
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov DKI Bangun RDF Plant Senilai Rp1,2 T di Rorotan, Apa Kelebihannya?
Baca SelengkapnyaBPKAD DKI mengklaim penyusunan anggaran 2024 sudah melewati penghitungam yang matang dan realistis
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta terus mengintegrasikan pengolahan sampah mulai dari hulu, tengah ke hilir.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI kekurangan pembiayaan untuk membangun RDF Plant dalam penyusunan APBD tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSuntikan modal tersebut turun karena anggaran untuk pembangunan fasilitas pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF) dibatalkan.
Baca SelengkapnyaProyek ITF sendiri merupakan rencana pembuatan fasilitas pengolahan sampah menjadi tenaga listrik alias ITF yang sebelumnya telah dibatalkan oleh Heru.
Baca SelengkapnyaTotal luas lahan TPPAS Lulut Nambo yakni 55 hektare. Hasil pengolahan sampahnya berupa Refuse Derived Fuel (RDF).
Baca SelengkapnyaWakil Ketua Banggar DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengatakan, rancangan KUA-PPAS APBD 2025 akan didalami bersama komisi-komisi.
Baca SelengkapnyaPras berharap, Pemprov DKI dapat menggunakan anggaran itu sebaik mungkin.
Baca SelengkapnyaSebelum di Kota Pekanbaru, PTT PP juga telah membangun SPALDT di Palembang dan Makassar.
Baca SelengkapnyaJokowi tekankan pentingnya sistem ini dalam menjaga lingkungan dan kualitas air untuk masa depan Kota Pekanbaru
Baca SelengkapnyaPemkab Banyuwangi terus melakukan berbagai langkah pengolahan sampah.
Baca Selengkapnya