Pemprov DKI Diminta Antisipasi Anak Jadi Manusia Silver di Jakarta
Merdeka.com - Fenomena maraknya manusia silver yang mengemis di sejumlah jalan tengah menjadi sorotan. Menyusul viralnya kejadian seorang bayi 10 bulan yang turut dilumuri cat silver untuk diajak mengemis di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan.
Melihat hal itu, Anggota DPRD DKI Fraksi NasDem, Nova Harivan Paloh menyoroti untuk adanya antisipasi, jangan sampai persoalan bayi diajak mengemis menjadi manusia silver terjadi di Jakarta.
"Kalau kita lihat kan sangat miris ya, di tengah jalan ada yang bawa bayi dijadikan manusia silver. Jadi melihat fenomena ini, di Jakarta juga kan, sampai segitunya orang bicara untuk mencari rejeki," kata Nova kepada merdeka.com, Rabu (29/9).
-
Bagaimana DPR RI ingin polisi menangani kasus pelecehan anak? Ke depan polisi juga diminta bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak. Polisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar Polisi menangkap SN, pria yang tega melakukan dugaan tindak pidana pencabulan terhadap anaknya sendiri yang berusia 5 tahun. Tidak hanya diminta menghukum berat pelaku, polisi diminta juga mendampingi psikologis korban dan ibunya. 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4). Di sisi lain, Sahroni juga memberi beberapa catatan kepada pihak kepolisian, khususnya terkait lama waktu pengungkapan kasus. Ke depan Sahroni ingin polisi bisa lebih memprioritaskan kasus-kasus pelecehan terhadap anak.'Dari yang saya lihat, rentang pelaporan hingga pengungkapan masih memakan waktu yang cukup lama, ini harus menjadi catatan tersendiri bagi kepolisian. Ke depan harus bisa lebih dimaksimalkan lagi, diprioritaskan untuk kasus-kasus keji seperti ini. Karena korban tidak akan merasa aman selama pelaku masih berkeliaran,' tambah Sahroni.
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Bagaimana penjualan bayi di Depok? Polda Bali dan Polres Depok, Jawa Barat, memeriksa Yayasan Luh Luwih Bali yang berlokasi di Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, terkait sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Siapa yang DPR minta tindak tegas? Polisi diminta menindak tegas orang tua yang kedapatan mengizinkan anak di bawah umur membawa kendaraan.
-
Siapa saja yang diperiksa terkait penjualan bayi? Polda Bali dan Polres Depok, Jawa Barat, memeriksa Yayasan Luh Luwih Bali yang berlokasi di Banjar Anyar, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali, terkait sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat.
Oleh sebab itu, Nova mendesak kepada Dinas Sosial (Dinsos) DKI untuk mengantisipasi jangan sampai fenomena maraknya manusia silver mengemis di jalan haruslah ditangani. Dengan menguatkan pembinaan dan pembekalan kepada mereka.
"Kalau misalnya nanti ada pembinaan di panti sosial itu, apakah mereka ini sebenarnya masih bisa engga buat dibina gitu, untuk mencari jalan mencari nafkah di luar jalur tersebut, sebagai solusinya," katanya.
Pasalnya, Politikus NasDem itu memandang kalau merebaknya pengemis manusia silver di Jakarta bisa mendatangkan pemikiran dan niat orang-orang luar untuk datang dan melakukan pekerjaan yang sama.
"Jangan nanti ada istilahnya sampai berfikir bahwasanya di Jakarta bisa mencari rejeki dengan mudah, tetapi seperti itu (Manusia Silver). Jadi yang kita lihat buat kedepannya gitu," katanya.
Maka, Nova meminta Dinsos DKI selain membekali dan mendampingi para manusia silver, juga mendata asal tempat tinggal mereka untuk nantinya dikembalikan ke tempat asal, apabila pembinaan yang sudah dilakukan tidak berhasil.
"Kalau misalkan mereka itu warga pendatang, kita coba kolaborasi seperti, kita konfirmasi ke wilayah dimana mereka tinggal, lalu di pulangkan. Karena jangan sampai Jakarta itu istilahnya jadi tempat gampang mencari rejeki untuk melakukan hal-hal tersebut," ujarnya.
"Makanya kita nanti bisa-bisa malah bertambah terus buat warga pendatang yang nanti bakal bekerja seperti itu kan," tambahnya.
Pada kesempatan terpisah, Anggota DPRD Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Zita Anjani sangat menyesalkan tindakan orang yang mengajak bayi untuk mengemis sebagai manusia silver.
"Ga manusiawi untuk anak," tegasnya.
Menurutnya, apa yang dilakukan kepada orang tua tersebut seharusnya bisa diproses pidana. Karena mereka telah melakukan penyiksaan terhadap anak.
"Orangtua yang ketahuan men "silverkan anak", itu bisa pidana. Penyiksaan terhadap anak," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Sosial Kota Tangerang Selatan telah memastikan anak balita usia 10 bulan dan Ibunya yang mengemis dengan menjadi manusia silver di kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, adalah warga Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Pertama kami memastikan bahwa anak dan si Ibu dari bayi tersebut, bukanlah warga Tangsel, dia ber-KTP Tanah Abang," kata Kepala Dinas Sosial Tangerang Selatan, Wahyunoto Lukman dikonfirmasi, Senin (27/9).
Selanjutnya, Dinas Sosial berkoordinasi dengan balai rehabilitasi sosial Kementerian Sosial (Kemensos) untuk memberikan pendampingan terhadap ibu dan balita tersebut. Wahyu menyebutkan, kalau sang Bayi juga terlihat sehat selama berada di rumah singgah milik Dinas Sosial, Kota Tangerang Selatan.
"Kemarin sore langsung dijemput dan ditangani Balai Rehabilitasi Sosial Melati Ibu dan Anak di Jakarta Selatan. Dia bukan warga Tangsel, memang sempat mengontrak di Tangsel. Kalau bayinya secara kasat mata sih sehat-sehat saja," ucap dia.
Sekedar informasi, kalau kejadian viral iti berawal dari MFA bayi 10 tahun yang fotonya viral ketika diajak mengemis menjadi manusia silver. Seluruh tubuhnya dicat silver oleh tetangganya berinisial E dan B untuk diajak mengemis. Tindakan tetangganya itu pun tak diketahui oleh orang tuanya bernama Nisa (21).
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Polhukam melihat ada kerawanan pengerahan anak-anak saat masa kampanye Pilkada.
Baca SelengkapnyaTidak lupa Karyoto juga meminta kepada warga untuk saling mengawasi keluarganya.
Baca SelengkapnyaFenomena Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) musiman kerap muncul di sejumlah kota besar di bulan Ramadan. Tak terkecuali di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPemkab Bekasi rutin melakukan razia kepada para pengemis dan anak jalanan
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data bantuan sosial stunting.jakarta.go.id, ada 39.793 balita yang tercatat memiliki permasalahan gizi, 22.823 di antaranya tergolong stunting.
Baca SelengkapnyaSeorang ayah berinisial RA ditangkap Polres Metro Tangerang Kota karena menjual anak kandungnya berusia 11 bulan. Hasil penjualan digunakan untuk judol.
Baca SelengkapnyaGolkar bilang keberadaan juru parkir tetap dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaSatpol PP DKI bakal menerapkan sanksi tindak pidana ringan (Tipiring) kepada juru parkir liar mulai Agustus 2024
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Charles Honoris Ungkap Kasus Warga Jakarta Korban TPPO
Baca SelengkapnyaKapolres mengatakan, kejatahan yang dilakukan anak-anak, biasanya dimulai dari telepon selulernya.
Baca Selengkapnya“Memang menjadi warning buat kita agar pembangunan SDM jadi prioritas yang ada di Papua ini,” kata Ganjar.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani mendukung penuh Pemerintah yang menyiapkan standardisasi Daycare Ramah Anak.
Baca Selengkapnya