Pemprov DKI Diminta Benahi Pelayanan Transportasi Umum Dibanding PSBL
Merdeka.com - Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak meminta pemerintah provinsi DKI Jakarta fokus pembenahan di sektor transportasi sebagai bentuk persiapan normal baru. Gilbert menilai pembenahan transportasi lebih bermanfaat ketimbang Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL).
"Sebaiknya Pemprov DKI fokus mengurus transportasi, dan mencontoh Gubernur Jawa Barat yang sudah menerbitkan panduan," kata Gilbert, Selasa (2/6).
Lebih lanjut, politikus PDIP itu menuturkan penerapan PSBL sulit dilaksanakan. Di samping penerapan hukumnya yang tidak maksimal, beban APBD justru semakin berat jika PSBL diterapkan mengingat Pemprov DKI setidaknya harus memenuhi logistik warga yang terisolasi.
-
Siapa yang mengapresiasi DKI Jakarta? Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H. Laoly mengapresiasi pemerintah DKI Jakarta yang berhasil mewujudkan pencapaian 100 persen Kelurahan Sadar Hukum.
-
Kenapa Kapolri meminta ASDP untuk berkoordinasi dengan BMKG? Selain itu, pihaknya mengimbau kepada ASDP dan lintas sektoral terkait lainnya untuk aktif berkoordinasi dengan pihak BMKG agar mengantisipasi fenomena cuaca yang sewaktu-waktu bisa berubah.'Sehingga terhadap kontijensi plan apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan semua harus siap. Termasuk kesiapan dari peralatan untuk keselamatan penumpang selama di kapal,' ujar Sigit.
-
Bagaimana Pemprov DKI membantu pendatang baru mendapatkan pekerjaan? Pemprov DKI menyediakan 10 pelatihan, misalnya pelatihan tata boga, bahasa Inggris, bahasa Jepang, dan menyetir.
-
Kenapa Pemprov DKI ingin atur jam kerja? Langkah ini merupakan salah satu cara untuk mengatasi kemacetan Jakarta.
-
Kenapa Kementerian ATR/BPN meminta Pemda aktif? “Oleh sebab itu, kami mohon bantuan dari Pemda untuk memberikan dokumen-dokumen...
-
Mengapa sinergi dengan pemerintah daerah penting untuk BPH Migas? Erika menjelaskan bahwa sinergi dengan pemerintah daerah sangat penting, mengingat pemerintah daerah merupakan pihak yang lebih mengetahui konsumen pengguna di wilayahnya yang berhak untuk mendapatkan JBT dan JBKP sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Untuk itu, Gilbert menilai Pemprov DKI segera melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat atau kementerian karena banyak pegawai di DKI yang ASN Pusat.
"Dasar koordinasi ini adalah komunikasi yang baik, tidak kompetitif. Ada baiknya dipikirkan untuk mengatur jam masuk dan keluar kerja secara bergelombang, sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang yang berlebihan di jam tertentu," jelasnya.
Ia mengusulkan agar interval transportasi umum diatur sedemikian ketat, misalnya jarak satu moda transportasi 1 dengan lainnya berjarak 1 jam, tidak boleh melebihi waktu tersebut. Khawatir akan terjadi penumpukan.
"Juga frekuensi keberangkatan moda transportasi diperbanyak. Pengaturan yang sama soal jam masuk-keluar kerja juga diberikan ke sektor swasta, untuk menghindari penumpukan penumpang bila mengikuti jam kerja sebelum Covid-19," tandasnya.
PSBL
Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Pusat, Erizon Safari menilai penerapan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) merupakan kewenangan lurah atau camat. Wacana ini dilontarkan oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza yang menyatakan ada 62 RW yang diproyeksikan menerapkan PSBL.
"Kalau teknis saya serahkan ke Pak Camat dan Pak Lurah yang lebih paham," ujar Erizon.
Erizon menjelaskan tidak semua RW di Jakarta Pusat menerapkan PSBL. Sebab, berdasarkan statistik yang dimiliki Sudin Kesehatan Jakarta Pusat kasus sebaran aktif Covid-19 tidak merata di setiap RW. Untuk itu, imbuhnya, jika PSBL diterapkan pertimbangan fakta lapangan perlu diperhatikan.
"Apakah tempat tersebut akan dilakukan PSBL ataupun mungkin ada tempat lain sebagai tempat tambahan karena bisa jadi di lapangan itu berbeda dengan data statistik ya. Jadi kita tetap minta koordinasi camat lurah," tandasnya.
"PSBL terkesan hanya wacana, seperti KSBB yang tidak jelas juntrungannya," kata Gilbert. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak hanya itu, ia juga menduga adanya unsur bisnis di balik kewajiban PNS pakai kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaKent meminta Pemprov DKI Jakarta lewat Badan Pengelola Aset Daerah (BPAD) untuk menjaga aset milik negara.
Baca SelengkapnyaKota berorientasi transit, juga dapat mendorong penggunaan transportasi publik oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaSeluruh ASN eselon empat ke atas untuk menggunakan kendaraan listrik guna mengurangi polusi di Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaPembatasan kendaraan pribadi di Jakarta bertujuan untuk mendorong penggunaan transportasi umum, mengatasi kemacetan, dan mengurangi emisi gas buang.
Baca SelengkapnyaPenerapan uji coba pembagian jam kerja akan dimulai di internal Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKendaraan yang berlalu lintas di Jakarta harus lolos uji emisi.
Baca SelengkapnyaMenurut Pramono, seluruh kepala daerah memang semestinya mampu bekerjasama untuk kepentingan rakyat.
Baca SelengkapnyaBudi menyebut, hal pertama yang harus dilakukan Kementerian Perhubungan adalah terkait lingkungan dalam pembangunan transportasi.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI juga akan membentuk Satgas untuk menangani polusi di Jakarta.
Baca SelengkapnyaSelain dicurhati sopir truk mengenai maraknya aksi premanisme, Pramono juga mengaku dikeluhkan masyarakat yang memiliki usaha UMKM katering.
Baca SelengkapnyaPolusi di Jakarta makin parah dan ini masih menjadi PR pemerintah.
Baca Selengkapnya