Pemprov DKI diminta gelontorkan Rp 130 M buat budaya Betawi
Merdeka.com - Para pegiat budaya sepakat agar Pemprov menaikkan anggaran untuk mengembangkan budaya Betawi. Tak tanggung-tanggung nilai yang diminta mencapai ratusan miliar rupiah.
"Minimal setengah persen dari PAD (pendapatan anggaran daerah) 2013 yang nilainya Rp 26 triliun. Cukup setengah persen dari PAD Rp 133 M," terang pengamat sosial dan budaya Arie Batubara di Diskusi Publik 'Membangun Karakter Masyarakat Jakarta yang Sosial dan Budaya' di Galery Cafe Cikini, Jakarta, Senin (23/12).
Menurutnya, nilai itu dianggap kurang untuk mengembangkan budaya Betawi lewat berbagai aktivitas dan acara kebudayaan. "Rp 5 M setahun, segitu kalau mau melihat, memunculkan dan memberikan dampak," katanya.
-
Bagaimana seni dan budaya Ngawi? Ada beragam seni dan budaya lokal Ngawi yang kaya makna. Salah satunya, Tari Penthul Melikan. Tari ini merupakan hiburan sekaligus media edukasi dengan topeng kayu yang melambangkan keberagaman watak manusia.
-
Bagaimana Batik Betawi berkembang di Jakarta? Mengutip situs Indonesia Kaya, melihat antusiasme pasar batik di Jakarta yang menjanjikan, pengusaha batik Tionghoa mendatangkan perajin dari kota batik Pekalongan dan Solo untuk membangun industri batik di Jakarta.
-
Bagaimana Banyuwangi mendorong penguatan seni budaya lokal? “Bukan berarti tradisi dan budaya kita menjadi hilang kesakralannya karena kita festivalkan. Namun, kita kemas lebih menarik dan kreatif menjadi sebuah atraksi seni yang bisa ditonton wisatawan. Kita tata bagaimana letak panggungnya, kita ajarkan pre eventnya.
-
Apa yang ditampilkan dalam Muhibah Budaya di Banyuwangi? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
-
Apa itu ketapel Betawi? Ketapel menjadi permainan tradisional yang legendaris di Jakarta.
-
Mengapa Muhibah Budaya di Banyuwangi diselenggarakan? “Muhibah Budaya ini tidak semata pertunjukkan, namun sebagai wadah saling silaturahmi dan memperkuat kebudayaan di daerah masing-masing,“ ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat hadir dalam acara tersebut.
Pendapat ini dibenarkan oleh Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi, Tatang Hidayat. Menurut pengelola ada 250 sanggar Betawi dengan anggaran Rp 1 miliar atau Rp 2 miliar. Namun itu tidak cukup untuk mengelola dan mengembangkan kebudayaan Betawi.
"Kita cuma Rp 1 M, tapi total semuanya, kita ajukan Rp 4 sampai Rp 5 M," terang dia. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kebudayaan Betawi menjadi sorotan karena terancam degradasi dari budaya modern.
Baca SelengkapnyaHerman Khaeron ingin adanya kekhususan untuk menahan laju biaya hidup di Jakarta
Baca SelengkapnyaDKJ juga diminta pelibatan badan usaha, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam pemajuan kebudayaan.
Baca Selengkapnya"Lembaga adat dan kebudayaan Betawi perlu dapat nomenklatur serta tugas dan wewenang jelas dalam UU ini." kata Sylviana
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan saat bersilaturahmi Ketua Forum Betawi Rempug (FBR) K. H. Lutfi Hakim di Cakung, Jakarta Timur pada Kamis (3/10).
Baca SelengkapnyaPungutan pajak turis asing sebesar Rp150.000 ini bukan tanpa alasan.
Baca SelengkapnyaBang Doel berjanji akan terus menjaga dan mempromosikan budaya Betawi, di manapun dan kapanpun
Baca SelengkapnyaBatik Betawi dikenal dengan corak khasnya yang penuh warna dan mencerminkan kekayaan budaya masyarakat asli Jakarta.
Baca SelengkapnyaSudah hampir tiga dekade Balai Budaya Condet berdiri
Baca SelengkapnyaDengan pungutan wisman itu, Pemprov Bali memiliki ruang fiskal termasuk untuk membenahi daya tarik wisata, infrastruktur, jalan hingga promosi pariwisata.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI meminta Pemprov DKI Jakarta memberikan penjelasan soal anggaran Rp600 triliun untuk Jakarta menjadi kota global.
Baca SelengkapnyaPungutan ini akan digunakan untuk pelestarian budaya dan atasi masalah sampah.
Baca Selengkapnya