Pemprov DKI Jakarta tetapkan KLB difteri
Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta menetapkan difteri sebagai kejadian luar biasa (KLB). Jumlah kasus difteri di Jakarta tahun ini meningkat menjadi 25 kasus. Tahun sebelumnya hanya 17 kasus.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Kusmedi Priharto dalam jumpa pers di Balai Kota, Jumat (8/12) siang. "Iya, KLB," kata Kusmedi.
Keputusan status KLB diambil jika temuan kasus meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Kendati temuan difteri belum mencapai dua kali lipat dibanding 2016, pihaknya menetapkan sebagai KLB sebagai upaya proteksi agar tak semakin banyak warga yang tertular penyakit ini.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kenapa DBD meningkat di Jakarta Barat? Memang, Jakarta Barat menyumbang penyebaran kasus DBD tertinggi hingga 26 Maret 2024 dengan jumlah kasus mencapai 716, disusul Jakarta Selatan 576, Jakarta Timur 562, Jakarta Utara 262 kasus, Jakarta Pusat 172 dan Kepulauan seribu 18 kasus.
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
-
Di mana kasus DBD paling banyak terjadi di Jakarta? 'Penyebaran DBD meningkat terutama di Jakarta Selatan saat ini di angka sekitar 500 kasus,' kata Heru dalam keterangan tertulis, dikutip Selasa (26/3).
"Harusnya dua kali lipat tapi kita karena proteksi diharapkan tidak meluas," jelasnya.
Sumber penyakit ini berasal dari Tangerang, Banten. Jarak Tangerang-Jakarta sangat dekat sehingga perlu ada proteksi lebih lanjut dari pemerintah agar penyakit ini tak meluas.
Di tempat sama, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan penetapan KLB juga dilakukan karena daerah terdekat dengan DKI itu menjadi sumber penyebaran penyakit ini.
"Batasan Jakarta dan Tangerang itu di peta kelihatan. Tapi di dalam keseharian warga berinteraksi. Jadi kita putuskan untuk melakukan tindakan preventif," jelasnya.
Saat ini ada delapan pasien difteri yang sedang dirawat di RS Sulianti Saroso. Anies berharap pasien ini dapat tertangani dengan baik. Pemprov DKI, kata Anies, juga berencana akan melakukan vaksinasi mulai Senin (11/12). Vaksinasi dilakukan berdasar hasil koordinasi dengan Kementerian Kesehatan dan akan dilakukan di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Untuk vaksinasi ini disiapkan 1,2 juta vaksin yang akan dikhususkan untuk warga usia 2-19 tahun. Setelah melakukan assesment pihaknya sepakat melaksanakan vaksinasi di semua wilayah di Jakarta.
"Kita akan masuk di semua channel termasuk sekolah melalui lingkungan dan bahkan di tempat-tempat umum seperti mal dan balai-balai pertemuan lain akan dilakukan sehingga mencakup semua populasi. Karena difteri ini penularannya sangat mudah dan cepat sekali," paparnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditemukan 200an lebih kasus DBD di satu wilayah Jakarta
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaDari data terakhir yang dihimpun hingga 26 Maret 2024, Jakarta Barat menjadi wilayah dengan penyebaran kasus DBD terbanyak yakni 716 kasus.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus ISPA itu melonjak akibat polisi udara yang kian memburuk di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaJumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaHingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaBakteri Wolbachia ini mampu menghambat infeksi virus Dengue, sehingga dapat menurunkan risiko penularan penyakit DBD di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca Selengkapnya