Pemprov DKI Latih 5.500 Tenaga Kesehatan Menjadi Vaksinator
Merdeka.com - Percepatan vaksinasi Covid-19 di DKI Jakarta mengalami kendala sumber daya manusia. Dari tiga juga sasaran penerima vaksin, jumlah vaksinator baru mencapai 6.000 lebih.
Jumlah ini berasal dari jumlah potensial vaksinator Covid sekitar lebih dari 30.000 orang. Namun berkurang setelah proses pelatihan untuk menyaring kesiapan dan kecakapan vaksinator.
Kepala Puslatkesda Dinas Kesehatan DKI, Nisma Hiddin mengatakan, pihaknya melatih 5.500 tenaga kesehatan untuk menjadi vaksinator, sementara Kementerian Kesehatan melatih 2.500 tenaga kesehatan.
-
Siapa yang mendapat pelatihan Kemnaker? Pelatihan ini menargetkan 500 orang warga lokal dan dilaksanakan secara bergelombang selama 5 bulan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Apa yang Kemnaker lakukan untuk menyiapkan SDM? Sehingga anak-anak yang telah memasuki balai pelatihan vokasi betul-betul sudah disiapkan sesuai permintaan pasar. Itu sungguh sangat penting,“ kata Moeldoko usai meninjau sejumlah workshop di BBPVP Bekasi.
-
Mengapa Kemnaker gelar pelatihan di KITB? “Pelatihan ini wujud nyata yang kami janjikan agar warga Batang tidak jadi penonton di tengah industrialisasi,“ ujar kandidat doktor IPB University itu.
-
Gimana Kemnaker kembangkan SDM Ketenagakerjaan? Dalam kegiatan ini akan dibahas mengenai peluang kerja sama antara organisasi internasional melalui program-program pengembangan kompetensi yang mereka miliki dengan kebutuhan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
"Namun banyak kendala juga ketika melaksanakan pelatihan itu full 3 hari dari pagi sampai sore," ujar Nisma dalam konferensi pers Alodokter, Rabu (7/4).
Tenaga kesehatan yang dilatih untuk menjadi vaksinator meliputi dokter umum, dokter spesialis, bidan, perawat.
Di samping itu, pada proses vaksinasi ada bagian di mana masyarakat non tenaga kesehatan dapat berpartisipasi. Sebab pada proses tersebut terdapat sejumlah tahapan yang disebut meja 1, meja 2, dan meja 3. Yang semua itu menurut Nisma bersifat administratif.
"Ada meja 1, 2, 3 yang bisa dilakukan orang lain karena ini untuk registrasi," ujarnya.
Sementara untuk vaksinator tetap wajib menjalani pelatihan mengingat kondisi saat ini merupakan hal baru kendati proses vaksinasi terhadap penyakit lain telah dilakukan sebelum adanya pandemi.
Pelatihan menjadi penting karena terdapat petunjuk teknis (Juknis) yang diberikan Kementerian Kesehatan sebagai panduan dalam menjalankan program vaksinasi Covid-19.
"Pelatihan ini sangat penting dalam rangka mengetahui persis Juknis yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan apa saja yang memang harus dilakukan oleh tenaga kesehatan," ujar Nisma.
Pada kesempatan sebelumnya, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan, ada sejumlah kendala yang membuat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Ibu Kota belum mencapai target.
Salah satunya, pendistribusian vaksin Covid-19 yang membutuhkan waktu dari pemerintah pusat ke Pemprov DKI Jakarta.
"Memang masalah kita di awal datangnya vaksin ini kan perlu waktu bertahap," kata Riza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (5/4).
Kemudian, imbuhnya, proses vaksinasi membutuhkan waktu untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Sebab vaksinasi dilakukan di fasilitas kesehatan yang ada.
"Kemudian pendataan calon penerima vaksin juga sempat bermasalah," jelas dia.
Kendati begitu, Riza optimistis target 3 juta warga Ibu Kota menerima vaksinasi Covid-19 dapat terpenuhi. Menurut dia, nantinya akan ditargetkan jumlah warga penerima vaksinasi per harinya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemnaker akan terus membangun BLK Komunitas karena BLK Komunitas ini menjadi salah satu sarana penting dalam meningkatkan kompetensi SDM Indonesia
Baca SelengkapnyaSosialisasi dilakukan agar masyarakat luas mengetahui dan mendapatkan manfaat dari BLK Komunitas.
Baca SelengkapnyaTenaga medis diharapkan mampu memanfaatkan teknologi untuk memberikan layanan kesehatan secara profesional untuk masyarakat.
Baca SelengkapnyaMenaker berharap, program yang diadakan Kemnaker ini menjadi bagian penting dari keinginan besar bersama dalam membangun IKN.
Baca SelengkapnyaKemnaker berupaya meningkatkan keahlian dan kompetensi SDM, salah satunya melalui BLKK.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaPelatihan yang diberikan oleh Biofarma maupun Unpad di masa mendatang para peniliti tersebut bisa mempunyai pabrik vaksin di negara mereka masing-masing.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaAdapun ruang lingkup kerja sama tersebut meliputi dukungan tenaga ahli kesehatan di Klinik Kimia Farma.
Baca SelengkapnyaCara Pemerintah Mencetak SDM Unggul di Setiap Daerah
Baca SelengkapnyaKegiatan National Firefighter Skill Competition (NFSC) yang diikuti oleh 50 Tim dari 50 Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeserta pelatihan terdiri dari Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Badan Permusyawaratan Desa, Kepala Desa, Perangkat Desa, dan Pengurus Posyandu.
Baca Selengkapnya