Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemprov DKI usul pensiunan polisi jadi Pak Ogah atur lalu lintas

Pemprov DKI usul pensiunan polisi jadi Pak Ogah atur lalu lintas Pak Ogah atur lalu lintas akibat excavator mogok. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Polda Metro Jaya berencana menggaji para Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) atau biasa disebut Pak Ogah dengan upah minimum regional (UMR). Pemprov DKI Jakarta justru merasa polisi memakai jasa para purnawirawan polisi untuk membantu mengatur lalu lintas.

"Purnawirawan polisi lalu lintas kan yang masih gagah banyak. Kenapa enggak itu saja yang direkrut? Sehingga tidak perlu pelatihan lagi," kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko, di Balai Kota, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (24/7).

Dengan memakai jasa para purnawirawan, kepolisian tidak perlu lagi melakukan pembinaan. Sebab, bila masyarakat dikhawatirkan nantinya bakal menambah masalah lalu lintas.

Orang lain juga bertanya?

"Jangan sampai nanti kehadiran mereka justru jadi tantangan baru untuk problem lalu lintas itu sendiri,"

Sigit mendukung langkah memberdayakan masyarakat. Namun, perlu adanya kemampuan teknis diberikan. Pemprov DKI khawatir bila ide ini terealisasi justru menjadi celah baru bagi masyarakat.

"Ini kita harus betul-betul secara cermat. Sehingga kebijakan yang kita ambil bisa ada manfaatnya dan betul-betul menyentuh esensi permasalahan," ucapnya.

Untuk masalah kinerja, Sigit mengaku perlu adanya pengawasan. Hal ini bakal sulit diterapkan. "Nanti bagaimana prosedur pengawasannya dan lainnya. Ini yang harus kita pikirkan secara komprehensif. Artinya, memberdayakan masyarakat boleh, tapi harus bicara banyak faktor," tambahnya.

Sigit juga menyebut para Pak Ogah merupakan pelanggaran. Ini terkait aturan Perda 8 tahun 2014 tentang ketertiban umum. Maka dari itu, tenaga pengatur lalu lintas liar ini masih menuai pro dan kontra.

Sebelumnya, langkah ini dilakukan Polda Metro Jaya karena di Jakarta tengah banyak pembangunan infrastruktur. Sehingga beberapa ruas lalu lintas mengalami kemacetan.

"Supeltas merupakan sukarelawan pengatur lalu lintas diharapkan diberi bantuan dari CSR dari beberapa perusahaan setempat yang nilainya setara UMR (Upah Minimum Regional)," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Halim Pagarra di Jakarta, Sabtu (22/7).

Halim mengatakan mengenai anggaran dana akan dibicarakan dengan pemerintah daerah (pemda) melalui dana Company Social Responsibility (CSR) dari beberapa perusahaan. Pak Ogah ini nantinya juga dibekali rompi khusus dan peralatan menunjang pekerjaan mereka.

Halim mengharapkan dengan gaji tersebut tidak akan ada lagi pungli dilakukan para Pak Ogah terhadap para pengendara khususnya roda empat seperti sering dikeluhkan. Dengan berdayakannya Pak Ogah ini menjadi Supeltas selain akan membantu tugas kepolisian juga membantu mengurangi pengangguran di Jakarta.

Selain membentuk Tim Supeltas, Halim juga akan menambah pasukan untuk ditempatkan dibeberapa titik kawasan Ibu Kota. Selain itu, dia juga tengah memaksimalkan fungsi trotoar untuk pejalan kaki sering diserobot para pengendara sepeda motor dengan melakukan penindakan dengan denda maksimal.

Tidak hanya itu, pelanggar lalu lintas sering melawan arus juga akan menjadi fokus polisi lalu lintas untuk dilakukan penindakan karena sering menjadi pemicu kecelakaan. "Ada anggota di situ. Kita tilang. Kalau kita berlakukan Perda bisa satu tahun kurungannya. Kalau menurut perda itu. Ditilang maksimal juga," terangnya.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejarah Polisi Cepek yang Sekarang Makin Menjamur di Indonesia
Sejarah Polisi Cepek yang Sekarang Makin Menjamur di Indonesia

Dalam getaran megapolitan, keyakinan tersebar bahwa uang bukan barang langka, begitulah bukti adanya para polisi cepek di Ibu Kota. Simak selengkapnya disini!

Baca Selengkapnya
Polisi Kumpulkan Puluhan Pak Ogah di Pekanbaru, Ini Tujuannya
Polisi Kumpulkan Puluhan Pak Ogah di Pekanbaru, Ini Tujuannya

Sejak direkrut menjadi Supeltas, Pak Ogah sudah resmi bisa bertugas di u-turn yang ada di Pekanbaru.

Baca Selengkapnya
Hidup dari Uang Recehan di Putaran Jalan
Hidup dari Uang Recehan di Putaran Jalan

Keberadaan Pak Ogah dan banyaknya kendaraan yang berputar balik, dinilai menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan ibu kota.

Baca Selengkapnya
Sejarah Tukang Parkir di Jakarta, Dulu Resmi di Bawah Pemerintahan Gubenur Ali Sadikin, Petugas Pakai Seragam Khusus Ini
Sejarah Tukang Parkir di Jakarta, Dulu Resmi di Bawah Pemerintahan Gubenur Ali Sadikin, Petugas Pakai Seragam Khusus Ini

Di masa itu, tukang parkir jadi profesi formal layaknya para petugas berwenang yang berseragam.

Baca Selengkapnya
Polisi Diduga Pungli di Samsat Bekasi Kota Dipatsus
Polisi Diduga Pungli di Samsat Bekasi Kota Dipatsus

Patsus merupakan prosedur yang dijalankan oleh Provos terhadap polisi yang diduga melakukan pelanggaran disiplin.

Baca Selengkapnya
Janji Pramono untuk Driver Ojol: Akan Jadi Pekerja Formal
Janji Pramono untuk Driver Ojol: Akan Jadi Pekerja Formal

Aturan mengenai ojol menjadi pekerja formal telah dibahas di pemerintah pusat, jika terpilih ia menjanjikan akan mendorong rencana itu ke pusat.

Baca Selengkapnya
Golkar Minta Pemprov DKI Buat Aturan soal Juru Parkir di Minimarket
Golkar Minta Pemprov DKI Buat Aturan soal Juru Parkir di Minimarket

Golkar bilang keberadaan juru parkir tetap dibutuhkan.

Baca Selengkapnya
Juru Parkir Liar di Mini Market Ditertibkan, Pemprov DKI Tawarkan Pekerjaan Ini sebagai Pengganti
Juru Parkir Liar di Mini Market Ditertibkan, Pemprov DKI Tawarkan Pekerjaan Ini sebagai Pengganti

Juru Parkir Liar di Mini Market Ditertibkan, Pemprov DKI Tawarkan Pekerjaan Ini sebagai Pengganti

Baca Selengkapnya
Menteri Perhubungan Setuju Ojek Online Diatur UU, Tarif akan Ditetapkan Pemerintah?
Menteri Perhubungan Setuju Ojek Online Diatur UU, Tarif akan Ditetapkan Pemerintah?

Menurut Menhub Budi, perlu ada ketentuan dalam UU mengenai perlindungan dan kesejahteraan para pengemudi ojol.

Baca Selengkapnya
Oknum Polisi Diduga Meminta 'Uang Damai' Rp50.000 ke Sopir, Dinonaktifkan dari Tugasnya
Oknum Polisi Diduga Meminta 'Uang Damai' Rp50.000 ke Sopir, Dinonaktifkan dari Tugasnya

Anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas), yang diduga meminta ‘uang damai’ ke sopir bakal dinonaktifkan

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Bentuk Tim untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Janji Beri Efek Jera
Pemprov DKI Bentuk Tim untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Janji Beri Efek Jera

Pemprov DKI Bentuk Tim untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Janji Beri Efek Jera

Baca Selengkapnya