Pemprov siapkan tiga langkah atasi masalah sampah di Teluk Jakarta
Merdeka.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pihaknya telah menyiapkan tiga langkah untuk mengatasi permasalahan sampah di Teluk Jakarta. Pertama dengan kolaborasi dengan sejumlah lembaga.
Mulai dari pemerintah daerah tetangga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Kelautan dan Perikanan, hingga masyarakat.
"Sampah Teluk Jakarta kita jadikan konsep 4P, public, private, people partnership. Kita ingin libatkan civil society untuk masuk," kata Sandiaga dalam diskusi dengan tema 'Menjawab Tantangan: Teluk Jakarta Bersih, Siapa Berani?,' di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (8/3).
-
Bagaimana Pemkab Sleman atasi masalah sampah? Pemkab Sleman menetapkan beberapa kebijakan dalam pengelolaan sampah rumah tangga agar semakin dapat terkelola dengan baik.
-
Gimana cara mengatasi masalah sampah secara kolektif? Seharusnya masalah sampah ini ditangani secara bersama sama baik dari masyarakat maupun dari pihak pemerintahan, seperti mendirikan tempat sampat yang memadai dibeberapa tempat dengan pekerja yang dapat mengolahnya untuk mengurangi jumlah sampah yang bertebaran di mana-mana.
-
Siapa yang terlibat dalam pengelolaan sampah? Kelompok Pengelola Sampah Mandiri merupakan kelompok swadaya masyarakat dalam mengelola sampah di tingkat padukuhan yang mulai digencarkan kembali oleh Pemkab Sleman.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah sampah di Bantargebang? Demi menghindari longsor, maka dilakukan teknik terasering. "Jadi langkah itu yang kita terapkan sembari menunggu dibangunnya ITF di Jakarta.," kata Kepala Satuan Pelaksana TPST Bantargebang UPST DKI Jakarta, Handoko Raitno Solusi Lain Tahun ini, pabrik pengolah sampah atau refuse-derived fuel (RDF) plant akan dibangun di Bantargebang.
-
Apa yang dilakukan warga Sarijadi untuk mengatasi sampah? Mengolah sampah yang sulit terurai menjadi aktivitas rutin warga di wilayah Sarijadi, Kota Bandung, Jawa Barat.
-
Mengapa Wali Kota Tarakan menekankan pengelolaan sampah? Dalam arahannya, Wali Kota menyampaikan beberapa poin penting terkait pengelolaan sampah demi kenyamanan dan keindahan kota Tarakan melalui program TPS3R.
"Enggak hanya Jakarta, tetapi juga pemerintah tetangga, kota Bekasi, Tangerang maupun yang Pemprov dan dari Kementerian PUPR," sambungnya.
Langkah kedua adalah dengan edukasi. Pemprov DKI Jakarta akan melakukan edukasi kepada masyarakat agar dapat mengelola sampah secara mandiri.
Sandiaga menuturkan, saat ini Pemprov DKI Jakarta telah mengambil alih pengelolaan sampah yang sebelumnya dipegang oleh bermacam-macam stakeholders.
"Penduduk, bukan hanya yang di Kepulauan Seribu tapi juga yang di darat, bagaimana kita pola hidup bisa mengelola sampah dengan sendirinya, ini masih PR," terangnya.
Sandiaga menambahkan, langkah terakhir adalah Pemprov DKI akan meningkatkan destinasi-destinasi wisata di Teluk Jakarta dengan penambahan anggaran. Kemudian, pihaknya juga bersinergi dengan masyarakat dan dunia usaha.
"Jadi aksinya apa sih? Saya lihat ini salah satu dari 10 destinasi yang didorong Kemenpar. Jadi harus ada percepatan. Percepatan itu jauh dari hanya semacam gimmick, tapi juga perlu keberpihakan. Harus adil sisi anggaran. Kami akan dorong di 2019 anggarannya bisa memberikan dampak," tandas Sandiaga. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemprov DKI Jakarta terus mengintegrasikan pengolahan sampah mulai dari hulu, tengah ke hilir.
Baca SelengkapnyaHeru Budi Ingin DLH DKI Tiru Singapura, Sampah Jakarta Bisa Dikelola di Laut atau Teluk
Baca SelengkapnyaUsul ini mencuat guna menyiasati keterbatasan lahan milik untuk pembuangan dan pengolahan sampah.
Baca SelengkapnyaPembangunan daerah sebagai bagian integral yang tidak terpisahkan atau terpadu dari pembangunan nasional.
Baca SelengkapnyaPengelolaan sampah menjadi tindakan darurat yang harus segera dilakukan
Baca SelengkapnyaHendri berujar, sarana dan prasarana juga disiagakan.
Baca SelengkapnyaUsai viral di media sosial, semua pihak mulai bergerak untuk membersihkan tumpukan sampah yang mencemari Hutan mangrove, Muara Angke.
Baca SelengkapnyaDapat mengurangi permasalahan sampah, mengurangi pencemaran lingkungan, dan meningkatkan kualitas lingkungan.
Baca SelengkapnyaMendorong penanganan sampah yang berwawasan lingkungan, pemkab Banyuwangi terus memfasilitasi berdirinya TPS3R.
Baca SelengkapnyaSejak 2018 berdiri, paguyuban ini mempraktikan cara mengubah sampah organik sisa dapur menjadi kompos, protein tumbuhan sampai cairan ecoenzyme
Baca SelengkapnyaKementerian LH meminta, pemerintah daerah di seluruh Indonesia segera memperbaiki pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah.
Baca SelengkapnyaBanyuwangi juga ada program CLOCC (Clean Ocean through Clean Communities) yang juga didukung pemerintah Norwegia.
Baca Selengkapnya