Penarikan Commitment Fee Formula E, Usulan PSI dan Sikap Partai di DPRD DKI
Merdeka.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah melakukan pembayaran commitment fee Formula E sebesar Rp 560 Miliar. Sayangnya balap mobil ramah lingkungan tersebut batal diselenggarakan lantaran adanya pandemi Covid-19.
Mengetahui hal tersebut, Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta mendesak Gubernur Anies Baswedan untuk menarik kembali uang commitment fee yang telah dibayarkan kepada pihak Formula E Operations Limited (FEO).
Informasi pembayaran commitment fee Formula E itu bisa diakses dari laman dashboard-bpkd.jakarta.go.id. Rinciannya, pembayaran Rp 360 miliar dilakukan pada bulan Desember 2019 untuk gelaran tahun 2020 dan Rp200 miliar pada Februari 2020 untuk tahun 2021.
-
Kapan daftar biaya pajak BMW ini dipublikasi? Simak hitung-hitungannya sebagai berikut, yang dikutip dari beragam sumber, Jumat (7/6/2024).
-
Bagaimana cara menghitung iuran BPJS untuk PPU? Total iuran yang harus dibayarkan adalah 5% dari gaji atau upah bulanan. Pembagiannya adalah 4% dibayar oleh pemberi kerja dan 1% oleh peserta.
-
Bagaimana cara menghitung pajak mobil BMW? Cara Menghitung Biaya Pajak Mobil BBN KB: 10%PKB: 2% dari Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) SWDKLLJ: Rp143.000Biaya administrasi TNKB: Rp100.000Biaya administrasi dan penerbitan STNK: Rp50.000 + Rp200.000Pajak mobil baru = BBN KB + PKB + SWDKLLJ + Biaya administrasi TNKB + Biaya administrasi STNK
"Pak Gubernur harus berani menarik kembali uang commitment fee Formula E. Acara tahun 2020 tidak bisa dilaksanakan karena pandemi Covid-19, sehingga setidaknya bisa tarik dulu uang pembayaran Rp 360 miliar," kata Anthony Winza Probowo, Sekretaris Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta.
Usulan tersebut disambut baik sejumlah partai. Salah satunya dari Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta Basri Baco. Dia mendukung usulan PSI untuk menarik commitment fee Formula E karena saat ini rakyat lebih membutuhkan makan dibandingkan balapan.
"Sangat setuju. Rakyat kita lagi butuh makan soalnya, itu kan lebih penting dari balapan," katanya.
Anggota Komisi E DPRD DKI ini mengungkapkan, saat ini Pemprov DKI Jakarta tengah kekurangan anggaran untuk penanganan Covid-19. Sehingga sangat tidak bijak, jika Pemprov DKI tetap membayarkan commitment fee Formula E saat masyarakat lapar.
"Anggaran dewan saya sudah digeser sebagian besar untuk beli beras rakyat. Masa kita malah kasih ke orang uangnya buat balapan. Pemimpin harus punya nurani," tegasnya.
Selain itu, Gerindra juga mendukung usulan tersebut. Namun Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Syarief mengingatkan, bagaimana mengenai proses pengembalian commitment fee tersebut ke APBD DKI. Anggota DPRD DKI Jakarta itu mengusulkan agar ada pembicaraan bersama dengan pihak panitia penyelenggara.
"Usulan itu kan harusnya dilihat rasiolitasnya, bukan asal desak begitu saja. Makanya harus dilakukan perundingan ulang," tutupnya.
Beda Sikap PDIP dan PKS
Sementara PDIP dan PKS memiliki sikap berbeda. PDIP masih akan menelusuri mengenai proses pembayaran commitment fee tersebut. Sementara PKS menghormati perjanjian yang telah disepakati pihak Pemprov DKI dengan penyelenggara Formula E
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ima Mahdiah mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan mengenai pembayaran commitment fee tersebut. Sayangnya, dia mengungkapkan, belum ada penjelasan secara pasti mengenai pembayaran ratusan miliar Rupiah itu.
"Belum ada jawaban yang jelas dari pihak pemprov DKI dan juga pihak penyelenggara Formula E mengenai hal ini. Dan juga perlu ditelusuri apakah pembayarannya itu setelah Pak Gubernur menyatakan tidak jadi menyelenggarakan formula E tahun ini," katanya saat dihubungi, Senin (4/5).
Menurut politikus PDIP ini, sangat disayangkan bila ternyata Pemprov DKI tetap membayarkan commitment fee saat tahu balapan tersebut tidak bisa diselenggarakan di Jakarta. Adapun penundaan balapan tersebut dikarenakan pandemi Covid-19.
"Jika ternyata tetap dilakukan pembayaran, tentu ini sangat disayangkan. Karena jumlah uang ratusan miliar tersebut sangat dibutuhkan oleh masyarakat Jakarta dalam situasi pandemi Covid-19," ujarnya.
Sedangkan, Anggota Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Suhaimi menegaskan, tidak mudah untuk meminta kembali commitment fee Formula E. Dimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah membayarkan Rp560 Miliar untuk perhelatan balap mobil tersebut.
Pernyataan ini menanggapi usulan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang meminta Pemprov DKI Jakarta menarik commitment fee Formula E yang telah dibayarkan sebesar Rp560 Miliar.
"Ini event internasional jadi harus dilakukan secara profesional. Soal commitment fee dan lain-lainnya harus didasarkan pada klausul perjanjian yang disepakati," katanya saat dihubungi.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu masih akan menunggu hasil kajian dari tim gubernur terkait commitment fee Formula E. Apakah mungkin untuk dikembalikan atau tidak.
Sementara NasDem, PKB, PPP dan Demokrat masih belum memberikan respon ketika dihubungi. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Balapan mobil listrik tersebut seharusnya diselenggarakan di Jakarta International E-Prix Circuit tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKesbangpol akan berkoordinasi dengan Satpol PP dan SKPD terkait lainnya di jajaran Pemprov DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta mengesahkan Raperda tentang Perubahan APBD tahun anggaran 2024 menjadi peraturan daerah (Perda) dengan besaran Rp85.190.596.577.676.
Baca SelengkapnyaLaporan dana kampanye tersebut menempatkan partai dipimpin Kaesang Pangarep masuk dalam tiga besar partai dengan kategori pengeluaran terbanyak.
Baca SelengkapnyaBPKAD DKI mengklaim penyusunan anggaran 2024 sudah melewati penghitungam yang matang dan realistis
Baca SelengkapnyaPDIP, Gerindra, PSI masuk dalam tiga besar partai kategori pengeluaran terbanyak selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaRieke mengatakan, total alokasi yang telah digelontorkan negara kepada BUMN sebesar Rp243 T
Baca Selengkapnyaartai Solidaritas Indonesia (PSI) telah menyerahkan laporan terbaru terkait Laporan Awal Dana Kampanye (LADK) partai politik peserta Pemilu 2024 kepada KPU.
Baca SelengkapnyaRaperda tentang Perubahan APBD Provinsi DKI Jakarta tahun anggaran 2023 akan disahkan menjadi Perda dalam rapat Paripurna Selasa 26 September mendatang.
Baca SelengkapnyaPemprov NTB tidak sanggup bayar hosting fee MotoGP Mandalika sebesar Rp 231 Miliar. Bagaimana kelanjutannya?
Baca SelengkapnyaDPRD DKI Jakarta merekomendasikan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) untuk segera memproses usulan kenaikan dana bantuan parpol tersebut.
Baca SelengkapnyaTotal pengeluaran kampanye partai akan bisa dilihat nanti di Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye.
Baca Selengkapnya